BAB 54

1.9K 186 7
                                    


POV AUTOR


Leo mendobrak kamar pribadi Zeline dan mencari Zeline ke segala arah.

"Kamar mandi."

Leo langsung menghampiri pintu kamar mandi saat mendengar kata – kata Tomas yang hanya berdiri di ambang pintu kamar tanpa berani masuk. Leo terpaku saat melihat Zeline yang saat ini sedang mandi. Dia nampak sangat santai dan seperti tidak pernah melakukan apapun tadi. Dia seakan melupakan semua hal yang dia lakukan tadi.

"Zzeline.."

"Keluarlah Leo aku sedang mandi," ucap Zeline tenang tanpa menoleh.

Leo dengan ragu keluar dari kamar mandi. Dia membiarkan pintu itu tetap terbuka. Dengan tangannya dia memberi kode kepada Tomas untuk pergi. Leo mendudukkan dirinya di tempat tidur untuk menunggu Zeline. Zeline mematikan showernya setelah selesai mandi. Dia hanya memakai handuk saat keluar dari kamar mandi. Leo masih menatap Zeline yang saat ini sibuk memakai bajunya. Dengan cepat Zeline mengambil pistolnya yang ternyata tergeletak di lantai. Leo yang melihat itu nampak panik dan berusaha mengejar Zeline yang saat ini ternyata sedang menembaki pintu kamar calon anaknya. Zeline tertawa hampa saat melihat pintu itu hancur. Dengan kasar dia melemparkan pistol itu menjauh dan masuk ke dalam kamar anaknya. Dia menghampiri keranjang bayi yang saat ini kosong. Dengan tatapan kosong dia menatap keranjang itu. Senyum yang tadi terpartri diwajahnya mulai lenyap. Perlahan tubuhnya jatuh di lantai sambil menatap ke arah keranjang itu. Dia hanya diam tidak bersuara sedikitpun. Tatapannya mulai redup saat itu juga dan kepalanya bergerak menunduk. Leo yang melihat itu mencoba duduk di sebelah Zeline yang hanya diam. Leo menatap Zeline dengan tatapan bingungnya saat ini. Dia bingung sekaligus khawatir. Zeline menjatuhkan kepalanya dipangkuan Leo setelah itu.

"Lelah.."

Leo yang mendengar kata – kata Zeline langsung mengusap kepala Zeline dengan lembut.

"Tidurlah. Semua sudah selesai," ucap Leo lembut.

Zeline mengangguk sambil menutup matanya. Usapan Leo membawanya ke alam mimpi. Leo yang melihat Zeline sudah tertidur pulas mulai mengangkat tubuh ringkih Zeline menuju kamar mereka. Dengan lembut Leo menidurkan Zeline yang masih menutup matanya. Namun saat dia akan menjauh dari tubuh Zeline, Zeline menariknya dan mencium bibir Leo secara intens. Leo menghentikan aksi Zeline saat ingat kalau Zeline masih perlu istirahat.

"Lakukan Leo. Bersihkan aku. Aku membutuhkanmu sekarang. Aku sempat tersentuh orang itu untuk menggodanya. Jadi bersihkan aku sekarang juga," ucap Zeline tak terbantahkan.

Leo menatap mata Zeline dalam dan mulai mendekatkan dirinya lagi untuk mengecup bibir Zeline sebelum dia mencumbu tubuh istrinya yang selama ini dia rindukan.


***


Leo kembali panik saat tidak menemukan istrinya disebelahnya. Dia dengan cepat memakai celananya dan berlari menuju pintu keluar. Namun saat dia membuka pintu Zeline ada didepannya dengan tatapan datarnya. Leo masih menatap Zeline dengan nafas yang tersengal – sengal. Zeline masuk ke dalam kamar tanpa bicara apapun. Dia menaruh secangkir kopi hitam untuk Leo. Saat tidak merasa ada gerakkan apapun dari Leo, dia menoleh.

"Sarapan sudah siap. Segera mandi dan minum kopimu. Aku akan menyiapkan pakaianmu. Gisel tidak ikut sarapan karna demam."

Zeline nampak berbeda dari sebelumnya. Dia kembali melayani Leo walau dengan tatapan dan suara yang datar. Zeline hanya diam menatap Leo yang saat ini hanya melamun sambil menatapnya.

WHEN I WAS YOUR MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang