BAB 11

1.7K 121 7
                                    

Aku mengakhiri diskusiku setelah Cris mendapatkan apa yang dia inginkan. Banyak pujian yang dia berikan kepadaku. Aku hanya tersenyum kecil saat dia mengatakan itu.

"Sudah jangan banyak pujian. Aku lebih menghargai kalau kau mau mentraktirku makan siang untuk merayakan hubungan kalian," ucapku.

"Baiklah sayang kami akan lakukan itu setelah kau," ucap Ezra.

Aku hanya tersenyum menanggapi itu.

"Baiklah Ezra kalau kau sudah selesai kita harus pergi sekarang," ucapku.

Aku berjalan duluan dan membiarkan Ezra berpamitan. Kembali aku menatap sekelilingku yang menampakan beberapa staf Cris diruangan ini. Ada beberapa orang yang sedang berkumpul. Aku merasa mereka sedang membicarakan sesuatu. Dengan pelan aku menghampiri mereka.

"Kau tahu tadi aku melihat manajer keuangan datang siang. Aku tidak mengerti mengapa dia bisa seenaknya begitu. Lihat bos kita. Dia begitu rajin walau dia memiliki jabatan tinggi."

"Kau tahu para staf keuangan selalu mengagung – angungkan bos mereka. Padahal dia bukan orang yang baik."

"Iya aku tidak terlalu suka dengannya. Dia nampak arogan dan.."

"Maaf kalau aku terlihat begitu," ucapku kepada mereka.

Mereka serempak menoleh kearahku. Aku bisa melihat mereka memucat melihatku. Mereka langsung bangkit dari tempatnya.

"Tidak perlu berdiri. Duduklah tidak apa – apa," ucapku santai.

Aku tersenyum untuk meyakinkan mereka yang nampak masih tegang. Beberapa orang yang masih berada di bilik mereka nampak menatap kami diam – diam.

"Maaf kalau aku terlihat arogan dan sombong. Aku tidak bermaksud begitu. Aku juga minta maaf menguping pembicaraan kalian. Sebenarnya begini aku lebih suka di kritik oleh orang lain. Dengan begitu aku bisa memperbaiki diriku. Jadi kalian jangan takut untuk mengatakan apa yang kalian tidak bisa terima tentangku. Katakan kepadaku langsung bila kalian merasa tidak senang dengan perlakuanku. Manusia tempat kesalahan dan aku rasa wajar kalau kalian tidak menyukaiku. Itu hak kalian tapi hakku untuk mengetahui itu. Jadi kalian tidak perlu takut untuk menegurku. Aku takkan marah," ucapku.

"Maafkan kami miss kami tidak bermaksud menggunjing anda. Kami.."

"Tidak masalah. Ayolah jangan tegang begitu. Aku tidak akan marah dengan hal ini. Tenang saja kapan – kapan mungkin aku akan meminta izin bos kalian untuk membuat acara agar kita bisa mengenal satu sama lain," ucapku.

Mereka menatapku dengan tatapan takjub. Aku hanya tersenyum kepada mereka. Aku menatap Cris yang sedang menatap kami dengan Ezra disebelahnya.

"Cris kita akan membuat acara gabungan setelah ini. Kita akan makan – makan dengan traktiranmu," ucapku menunjuknya sambil berjalan pergi.

Aku mendengar Ezra tertawa saat melihat aksiku.

"Well miss Zeline si penakluk good job," ucap Ezra yang sudah berjalan disebelahku.

Aku hanya tersenyum.

***

Aku menyambut wartawan yang akan mewawancariku. Dia nampak menatapku dengan gugup saat datang.

"Mengapa kau nampak gugup Grace? Ayolah santai saja. Harusnya aku yang gugup," ucapku.

Grace tersenyum kepadaku dan meminum tehnya.

"Aku tidak mengira kau memiliki aura sekuat ini miss," ucapnya.

"Aura? Oh ayolah Grace berhenti memanggilku miss lagi. Aku lebih muda darimu dan terasa tidak nyaman saat kau memanggilku begitu," ucapku.

WHEN I WAS YOUR MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang