BAB 9

1.5K 143 6
                                    

Sebelum si penjaga datang autor harus update.. klo penjaga udh datang autor g akan boleh pegang hp sama sekali... huuhh ribet jd pasien si penjaga galak 😵😵😵😵😵😵

***

Aku tersenyum saat melihat pesan singkat dari Keanu yang menanyakan apakah aku sudah pulang atau belum. Sebenarnya pesan ini sudah sejak 30 menit lalu aku terima. Tapi aku tidak bisa membacanya karna masih menyetir mobilku. Aku tidak ingin mengalami kesialan karna kebodohanku lagi. Aku membalas pesannya untuk memberinya kabar aku sudah sampai di rumah. Tiba – tiba ponselku berdering. Aku panik saat melihat Keanu melakukan Video call. Aku memberikan ponselku kepada ibuku saking paniknya. Ibuku yang melihat nama yang tertera langsung menerima telfon itu tanpa bisa aku cegah.

"Nak maaf ya Zeline nampaknya terlalu panik sampai ponselnya diberikan kepadaku," ucap ibuku meledekku.

Aku hanya bisa berdecak kesal. Tiba – tiba ibuku menyerahkan ponselku kepadaku. Aku yang gugup hanya bisa tersenyum kaku.

"Sayang kamu masih gugup ya?" Tanyanya lembut.

Aku hanya diam terpanah melihat ketampanannya saat ini. Rambutnya yang terlihat acak – acakkan dan juga dua kancing kemeja yang dia lepas membuat kadar ketampanannya semakin meningkat.

"Sayang aku juga terpesona melihatmu. Tapi bisakah kau menjawabku? Atau kau hanya ingin menatapku? Aku bisa datang kerumahmu dan meninggalkan pekerjaanku sekarang kalau kau mau," ucapnya.

"Tidak. Jangan lakukan itu. Maaf aku melamun," ucapku.

"Kau menggemaskan sayang. Aku sempat khawartir tadi saat kau tidak juga membalas pesanku. Beruntung kau membalas pesanku tadi. Kalau terlambat 5 detik saja aku akan langsung menghampirimu sayang."

"Maaf aku menyetir tadi," ucapku.

"Oh aku yang harusnya meminta maaf. Istirahatlah karna aku tahu kau lelah. Apa besok mau aku jemput?" Tanyanya.

"Tidak perlu. Kau akan membuang waktu banyak kalau kau harus ke sini dulu. Kita bertemu makan siang saja ya. Aku akan membuatkan bekal untukmu," ucapku.

"Kau mau membuatkan bekal untukku? Aku pasti akan senang memakan masakkanmu. Aku tidak sabar mencicipinya. Baiklah kita bertemu besok. Love you," ucapnya lembut.

Aku hanya bisa tersenyum saat dia mengatakan hal itu.

"Aku tidak akan mematikan video callnya sampai kau membalas kata – kataku sayang."

"Tapi ada orang tuaku," ucapku pelan.

"Tidak apa – apa aku ingin mereka mendengar," ucapnya.

"Hmm Keanu.."

"Say it baby," ucapnya lembut hingga membuatku tidak bisa membantahnya.

"I love you too Keanu," ucapku lembut.

Sontak kedua orang tuaku langsung bersorak hingga membuatku tersadar. Aku melihat Keanu tertawa senang saat mendengar balasanku.

"I really love you so much Zeline. Pak, ibu kalau kalian bisa mendengar aku akan melamar Zeline bila dia sudah siap," ucap Keanu.

"Ya nak kami menunggu," ucap ayahku yang merebut ponselku.

Aku menutup wajahku yang memerah. Rasanya aku benar – benar malu karna Keanu membuatku mengatakan kata – kata itu di depan orang tuaku.

***


Aku membawakan makan siang untuk Keanu. Dia nampak tersenyum saat melihatku turun dari mobil. Dengan lembut dia mengecup keningku dan membawakan tas bekal yang aku bawa.

WHEN I WAS YOUR MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang