BAB 49

2.2K 234 24
                                    

POV AUTOR

Luna yang tidak terima diperlakukan seperti itu langsung berjalan cepat menuju panggung. Dia ingin menghajar Zeline. Tapi sebelum dia bisa menyentuh Zeline para pengawal sudah menahannya. Zeline menyeringai menatap kemarahan yang jelas dipancarkan Luna. Dia puas melihat Luna nampak mempermalukan dirinya sendiri. Luna menampakkan jati dirinya yang sebenarnya saat ini yang selalu dia tutupi dengan topeng kepolosannya.

"SIALAN KAU JALANG! KAU MEREBUT KEKASIHKU WANITA MURAHAN!! AKAN AKU BUNUH KAU SIALAN!!!" Raung Luna.

Zeline masih diam dalam rangkulan Leo sambil menatap puas ke arah Luna yang nampak sedang mempermalukan dirinya. Dengan kasar pengawal yang menahan Luna mendorong Luna ke bawah panggung hingga dia tersungkur di lantai. Luna yang tersungkur nampak shock dengan keadaannya. Saat itu Ezra datang menyiram Luna yang masih tersungkur dengan minuman yang dia bawa.

"Ups maaf tidak sengaja," ucap Ezra puas dengan di dampingi Cris disebelahnya.

Luna merasa benar – benar malu saat ini. Dengan sedikit usaha dia berusaha pergi dari sini tanpa bicara lagi. Rasanya dia ingin sekali melenyapkan Ezra, namun dia tidak berani mengingat perlakuan Cris dulu saat dia menjadi penyebab Zeline terluka. Cris tidak segan - segan hampir membunuhnya saat itu. Ezra tersenyum sambil mengedipkan mata kepada Zeline. Zeline nampak sedang menarik nafas panjang setelah pertunjukan itu. Matanya saat ini menyorot ke arah Keanu yang ternyata sedang menatapnya dengan tatapan terluka. Bisa di lihat saat ini Keanu nampak meneteskan air mata karna luka yang ditorehkan Zeline kepadanya. Zeline masih memasang senyum puasnya menatap Keanu. Dia merasa saat ini Keanu benar - benar sepertinya dulu yang tersakiti karna perbuatan Keanu kepadanya.

POV AUTOR END

POV ZELINE

Aku menatap puas ke arah Luna yang nampak sudah mempermalukan dirinya sendiri saat ini. Aku juga menatap puas ke arah Keanu yang nampak terluka. Bayangkan saja pernikahan kami akan berlangsung besok dan undangan sudah di sebar, lalu aku muncul sebagai istri Leo yang sedang mengandung. Bisa aku lihat air matanya yang mengalir dari matanya. Aku bisa melihatnya nampak sepertiku di masa lalu. Di mana aku yang saat itu tersakiti atas perbuatannya. Ini tidak seberapa karna semua ini tidak membuatnya kehilangan keluarga. Orang tuanya nampak terkejut, namun mereka masih berdiri dengan tegak untuk membantu Keanu pergi dari pesta ini. Leo mengecup pipiku untuk memberiku selamat karna berhasil membalaskan dendamku. Setelah ini aku akan memulai semua kehidupanku tanpa rasa beban yang mengganjalku. Aku dan Leo akan memulai kehidupan bahagia kami setelah ini.

***

Aku memeluk Leo yang menungguku di tempat tidur. Dia membalas pelukkanku sambil mengecup keningku. Dengan lembut dia membelai perutku yang mulai terlihat besar. Tidak terasa usia kandunganku sudah memasuki usia 5 bulan. Aku semakin manja kepada Leo. Leo tidak mempermasalahkan tentang kemanjaanku yang terkadang menyusahkannya.

"Hari ini anak papa tidak nakal dan menyusahkan mamakan?" Tanya Leo.

"Tidak kok. Dia anak yang baik. Aku hari ini tidak terlalu mual. Hanya sangat merindukan papa seharian ini," ucapku kepada Leo.

"Hm senangnya jagoanku benar – benar pintar. Jadi apa mama ada yang diinginkan malam ini?" Tanya Leo.

"Belum. Tapi rasanya hari ini aku menginginkanmu saja," ucapku lembut.

Leo menyeringai saat mendengar itu.

"Tentu saja sweety. Aku juga sudah sangat menginginkanmu meneriaki namaku karna kenikmatan," ucap Leo seduktif sambil merubah posisinya untuk memulai ritual kami.

***

Aku dan para sahabatku sedang berbelanja bersama. Kami membeli beberapa perlengkapan bayi. Aku senang sekali melihat baju – baju imut yang berada di sini. Semenjak aku dan Leo tahu jenis kelamin anak kami rasanya kami tidak pernah bisa berhenti berbelanja keperluan bayi kami. Tiba – tiba ponselku berdering.

WHEN I WAS YOUR MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang