BAB 2

3K 216 27
                                    

Jangan lupa vote dan coment ya.. aku nunggu loh voment kalian...

*/*


POV ZELINE


Aku mulai larut dalam pekerjaanku. Tidak terasa aku sudah melewati jam makan siang saking sibuknya. Ezra tadi sudah sempat mengingatkanku untuk makan siang dulu, tapi aku menolak. Bahkan dia meninggalkan sekotak makanan yang dia belikan dan belum sama sekali aku sentuh. Aku mengerutkan kening saat pintu ruanganku di ketuk.

"Masuk," ucapku.

Ezra muncul dari balik pintu dan menganga saat melihat kotak makanan yang dia tinggalkan masih utuh tidak tersentuh.

"Zel kau belum makan juga? Ini bahkan sudah mau jam pulang kantor," ucap Ezra yang membuatku meringis tidak enak kepadanya.

"Maaf aku lupa. Aku akan makan sekarang," ucapku cepat sambil mengambil kotak itu dari tangannya.

Dia mengendus kesal melihatku.

"Kau ini jangan lupa kesehatanmu walau kau sangat sibuk. Aku yakin kau bisa menyelesaikan semua dengan bertahap," ucap Ezra.

"Aku harus mempelajari semua Ezra. Aku tidak bisa membuang waktuku," ucapku.

"Kau tidak membuang waktu Zel. Sekarang setelah makan kita harus pergi," ucap Ezra.

"Kemana? Aku tidak bisa meninggalkan Luna," ucapku.

"Luna bisa naik angkutan sendiri," ucap Ezra.

"Tidak mungkin Ezra. Kalau begitu begini saja kita akan naik taksi dan Luna akan naik motorku. Atau kita ajak saja.."

"Tidak mengajaknya dan demi Tuhan kau naik motor tadi ke sini?" Tanya Ezra panik.

"Apa masalahnya? Aku memang selalu menggunakan itu," ucapku santai.

"Tidak lagi. Kau memiliki fasilitas mobil dari kantor dan juga apartement di dekat kantor. Kau manajer keuangan kalau perlu aku ingatkan," ucap Ezra.

"WHAT THE HELL!!!!!!"

"Ya. Kenapa kau terkejut?" Tanya Ezra.

"Kau tanyakan hal bodoh itu Ezra? Seriusly? Mendadak aku mempunyai mobil dan apartement dari perusahaan? Belum lagi tiba – tiba aku menjadi manajer keuangan?" Ucapku panik.

"Apa sih yang kau panikkan? Santai sedikit. Di mana – mana perusahaan memang akan memberikan fasilitas ini," ucap Ezra.

Aku hanya menggeleng kepala.

"Sudah makannya? Ayo kita pergi," ucap Ezra.

"Tunggu. Kita ajak Luna kan?" Tanyaku.

"Tidak. Biarkan dia membawa motormu dan kita bisa pergi berdua saja," ucap Ezra.

"Kenapa kau tidak.."

"Ayolah Zeline jangan memaksaku menyebutkan alasannya," ucap Ezra.

"Aku butuh tahu alasanmu Ezra," ucapku.

"Sebelum itu bisakah kita pergi sekarang? Kita akan terlambat dan membuat si Lunamu itu menunggu lama," ucap Ezra tidak suka.

Aku mengangguk dan membereskan barang – barangku.

***

Semua stafku ada yang masih bekerja dan ada yang sedang bersiap untuk pulang. Aku menyempatkan diri menghampiri staf yang masih sibuk bekerja. Aku melihatnya nampak kesulitan dan berusaha memecahkan masalahnya.

WHEN I WAS YOUR MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang