Semua orang yang terduduk di ruang tengah rumah Jinan itu terdiam. Keheningan melanda selama beberapa menit sampai suara decakan dari mulut Bobby menyadarkan mereka semua.
"Kalian ngerasa kaga?" ucapnya masih dengan gaya berpikir.
"Jennie aneh ya, Kak." sahut Jiso disambut anggukan setuju dari Bobby.
"Aneh gimana?" Jinan bergabung dengan mereka setelah kembali dari pintu depan untuk mengambil pizza yang mereka pesan.
"Dari awal gue udah bingung darimana Jennie tau ulang tahunnya Kak Hanbin." jawab Jiso.
"Yups, secara kita anak baru dan baru kenal sama kalian beberapa hari ini." Lisa menyetujui ucapan Jiso.
"Terus tadi dia nyelonong pergi aja. Tau-tau bilangnya udah sama Kak Hanbin." kata Rose.
Semua orang di sana satu pemikiran dengan Rose. Ada yang aneh dengan Jennie.
"Kalian inget kaga kejadian di gazebo?" tanya Yoyo. Semua orang mengangguk serempak.
"Yang di kantin juga aneh." tambah Jinan
"Iya yang pas Jennie sama Kak Hanbin kaya lagi berantem." kata Jiso membantu kedelapan orang itu mengingat kejadian tempo hari.
"Lo pernah bilang ke dia tentang Hanbin?" kata June. Kini semua orang mengalihkan pandangannya ke Jinan.
"Kaga pernah."
"Btw kenapa gue baru liat Jennie akhir-akhir ini ye pas dia masuk kuliah?" tanya DK. Ia sedang mencari pembenaran agar pertanyaan di otaknya terjawab.
Perlu diketahui bahwa DK adalah orang yang cerdas. Pertanyaan simple yang dilontarkannya bisa saja memiliki arti lain.
"Gini dah gue cerita dikit."
Semuanya berfokus pada Jinan. Mungkin saja cerita Jinan bisa membantu melegakan kebingungan mereka.
"Jadi waktu gue pindah ke sini sebenernya gue pindah duluan,"
"Maksud lo?" Chanu memotong cerita Jinan.
"Dengerin dulu sampe kelar, bocah." jawab Yoyo.
"Kalian tau kan gue pindahan dari New Zealand? Jadi sebelum bokap nyokap gue sama Jennie ke sini, gue udah pindah duluan gara-gara urusan kampus." jelas Jinan.
"Mereka nyusul gue karena urusan di sana udah kelar." tambahnya.
"Berarti pas banget keluarga lo pindah, Jennie masuk kuliah ye?" tanya DK.
"Iye, kata nyokap suruh satu kampus biar kaga ribet."
"Terus hubungannya apa, Kak?" Rose menggaruk rambutnya pelan.
"Gimana?" tanya Yoyo karena tadi DK lah yang menanyakan hal ini.
"Tau dah, pusing gue." June mengambil potongan pizza di meja.
"To the point, Kak." kata Lisa.
"Jadi Jennie kaga mungkin tau tentang Hanbin dari Jinan. Awalnya gue mikir bisa aja Jennie pernah liat Hanbin pas kita-kita lagi main. Tapi abis tau kalo Jennie barusan pindah dan barusan ketemu kita, kayaknya kaga mungkin dia tau dari Jinan." jelas DK panjang lebar.
Jinan mengangguk meyakinkan teman-temannya.
"Kali aja mereka kenal di masa lalu gitu terus ketemu pas udah gede." ceplos June asal. DK mengernyit mendengar perkataan June sementara yang lain tertawa.
"50%" ucap DK tiba-tiba.
"Paan?" Bobby menyandarkan tubuhnya ke kursi. Otaknya sudah lelah terus menerus dipaksa berpikir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Found You [ Jenbin ]
Fanfiction"Takdir yang mempertemukan kita, bukankah sangat tidak adil jika tiba-tiba ia juga yang memisahkan kita?" - Kim Hanbin "Jika takdir memang menghendaki kita untuk bersama, aku yakin suatu saat ia akan mempertemukan kita lagi. Kita hanya perlu waktu...