(26) Date?

2.3K 291 27
                                        

"Rasa sakitku kalah dengan rasa bahagia tiap bersamamu."
-H

***

"Jun, lo kapan mau nembak si Rose?" ucap Bobby.

"Iye elah lo beraninya deketin doang kaga berani nembak." tambah Yoyo dengan nada meledek membuat June mendengus kesal.

"Katanya gentleman?" DK bergabung duduk bersama mereka setelah mengambil beberapa kaleng soda dari kulkas.

"Kalah sama Chanu noh." Jinan tiba-tiba menunjuk Chanu menggunakan dagu sedangkan yang dimaksud justru sibuk bergelut dengan dunia gamenya.

"Ha?!" seru Yoyo mengejutkan semua orang termasuk Chanu.

Teriakan Yoyo membuat konsentrasinya buyar dan tangannya tergelincir dari mouse. Dengan wajah kesal ia berbalik menatap laki-laki yang usianya lebih tua darinya.

"Apa sih teriak-teriak? Gue jadi kalah noh." Chanu mengacak rambutnya gusar.

"Lo nembak cewek?" Yoyo melompat duduk di tempat tidur Chanu yang berdekatan dengan kursi game.

"Nembak cewek apaan?" Alis Chanu bertaut. Wajahnya masih merah padam menahan kesal karena game yang gagal ia menangkan.

"Kata Jinan,"

"Becanda doang." Jinan tertawa melihat ekspresi kecewa Yoyo dan wajah merah padam Chanu.

Sontak kedua laki-laki yang disebut-sebut kembar beda orang tua itu melempar bantal ke arah Jinan.

"Udah udah, kek bocah ae lo pada." DK melerai masih sambil tertawa.

"Lo ndiri sama Jisoo gimana?" June menghentikan aksi perang bantal antara Jinan, Yoyo, dan Chanu.

Bobby hampir tersedak soda jika saja ia tidak berhati-hati.

"Kenape sih lo pada ngira gue demen sama Jisoo?" ucapnya nampak tidak terima.

"Lah emang gak demen?" Chanu turun dari kursi kebesarannya, ia bergabung duduk di lantai kamarnya.

Mereka semua kini tengah berada di rumah Chanu. Lebih tepatnya kamar Chanu. Mereka memilih ke sini karena sedang tidak ada tugas dan mungkin tidak ada kerjaan di rumah.

Chanu hanya mengiyakan permintaan mereka saat tiba-tiba June meneleponnya dan berkata hendak ke rumahnya untuk sekedar berkumpul bersama yang lain.

"Ya demen sih," Bobby hampir berbisik saat mengatakannya.

"Nahkan!" sorak iKON bersamaan. Bobby menatap teman-temannya datar begitupula dengan June.

Bobby dan June saling tatap disaat teman-temannya menertawakan mereka yang senasib sepenanggungan, sedetik kemudian mereka menghela nafas bersamaan seraya mengalihkan pandangan.


***

"Boleh gue minta tolong?"

"Apa?"

"Tolong jangan sama-samain gue sama Jeje lagi, Kak. Karena gue Jennie dan gue bukan Jeje."

Hanbin terdiam. Memperhatikan apa yang akan dikatakan gadis di depannya itu selanjutnya.

"Gue nggak nyaman, Kak. Kami bener-bener orang yang berbeda walau mungkin lo liat ada kemiripan antara kami."

Tatapan Hanbin berubah sendu. Ada sedikit perasaan bersalah di hatinya. Memang salahnya jika Jennie tidak nyaman. Mulai sekarang ia harus membiasakan diri agar tidak membuat Jennie merasa seperti itu.

Found You [ Jenbin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang