(33) Forgotten

2K 260 38
                                        

“Gimana keadaan Hanbin?” tanya Jennie setelah DK dan Jinan berjalan menuju arahnya. Dua laki-laki itu tak bisa menutupi wajah lesu dan sedih yang mereka rasakan. Melihat hal itu, Jennie mengernyit curiga.

“Kak?”

“Dokter bilang Hanbin baik-baik aja. Dia bakal cepet pulih.”

Belum sempat Jennie bernafas lega, Jinan melanjutkan perkataannya.

“Tapi kabar buruknya..”

“Apa?” tanya Jennie tak sabar.

“Hanbin hilang ingatan sementara.” jawab DK setelah menghela nafas panjang sambil mengusap wajahnya.

“A-apa?” Jennie membekap mulutnya sementara butiran bening itu mulai menyeruak dari matanya.

Semua orang terkejut dengan kondisi Hanbin, tak ada yang berbicara setelah DK menyampaikan fakta mengejutkan itu. Hanya suara tangisan lirih namun menyayat hati.

“Sstt.. Jen, Hanbin nggak lupa semuanya. Mungkin dia bakal ngelupain beberapa hal tapi nggak semua. Dia bakal cepet pulih, dia bakal baik-baik aja. Lo tenang ya? Jangan kek gini, Jen..”

Jinan duduk di samping Jennie sambil menenangkan adik kesayangannya itu. Sebagai seorang kakak, melihat hati adiknya hancur seperti ini sungguh menyakitkan. Namun ini semua adalah kehendak Tuhan yang tak mampu mereka lawan. Jinan membawa Jennie ke pelukannya, membiarkan bajunya basah karena air mata Jennie.

“Kenapa bisa sampe hilang ingatan?” tanya Yoyo pada DK yang duduk di lantai rumah sakit sambil menundukkan kepalanya.

“Dokter bilang Hanbin mengalami benturan keras akibat kecelakaan tadi.” jawab DK.

“Kak June tadi bilang ke gue katanya mereka udah dalam perjalanan ke sini.” kata Rose. Mereka penasaran bagaimana kejadian yang sebenarnya hingga Hanbin bisa kecelakaan.

***

Jam di dinding terus berputar, Hanbin sudah dipindahkan ke kamar pasien. June dan Bobby pun sudah di sini, mereka sangat terkejut mendengar vonis dokter. Bahkan Bobby langsung terduduk setelah mendengar berita itu. Nasib baik ada Jisoo yang bisa menenangkan Bobby. Laki-laki itu termasuk orang yang paling dekat dengan Hanbin jika dibandingkan dengan kelima orang yang lain.

“Gue takut Hanbin lupain kita,” gumam Bobby. Ia berada di luar ruangan Hanbin, berdua dengan gadis pujaannya.

“Dengerin aku. Kak Hanbin baik-baik aja. Kamu jangan khawatir..” Jisoo mengusap air mata yang hampir terjatuh dari pelupuk mata Bobby.

“Gue gak tau lagi, kenapa sih keknya kita gak dibiarin hidup tenang. Masalah mulu, gue gak sanggup.”

“Sstt.. jangan pesimis. Kita pasti bisa lewatin ini semua.” Kim Jisoo, gadis itu memeluk Bobby erat. Berusaha menyalurkan kekuatan pada pria yang dicintainya. Kim Jiwonnya sedang sangat putus asa.

Di dalam ruangan,

“Jen, udah dong jangan nangis mulu. Kak Hanbin pasti ikutan sedih kalo liat lo kek gini.” Rose memegang pundak Jennie. Sahabatnya itu sedari tadi hanya menggenggam tangan Hanbin seraya menangis lirih.

Found You [ Jenbin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang