(15) Surprise [1]

2.2K 281 3
                                    

"Siapa lo sebenernya, Jen?"

Ting!

Jisooo sent a message.

Notifikasi pesan dari ponsel Jennie mampu membuat Hanbin berhenti membekukan suasana.

Jennie segera merogoh ponselnya ditas kecil yang sedari tadi ia tenteng.

Jisooo
(13.20)
P
Lo dimana?
Anak-anak udah pada bikin rencana

Jennie melirik Hanbin. Takut Hanbin mengetahui kejutan ulang tahun yang direncanakan teman-temannya.

Jennie
(13.25)
Gua nyusul
Lo urus aja semua
Kalo udah clear kabarin gua

Jisooo
(13.27)
Tapi Kak Hanbin belum ketemu, Jen

Jennie
(13.28)
Lo tenang aja
Gua lagi sama dia

(Read)

Jennie kembali melirik Hanbin. Pria di sampingnya itu nampak tidak peduli. Jennie berdehem pelan, "Mau pulang jam berapa, Kak?"

Hanbin mengalihkan pandangannya ke jam tangan di tangan kanannya.

"Gua kaga pulang."

Jennie sedikit terkejut dengan jawaban Hanbin. Pasalnya jika Hanbin menolak pulang, rencananya dengan yang lain akan gagal.

Mikir Jen mikir, batin Jennie. Ia mengerahkan seluruh tenaganya untuk berpikir. Jennie semakin gelisah saat dia tak kunjung mendapat ide.

Gimana ya, kalo gua lakuin pasti dia marah.

Ada satu cara yang terlintas di benak Jennie namun sangat beresiko. Entahlah, sedari tadi hanya ide itu yang muncul.

Mudah-mudahan ini hari keberuntungan gua, batin Jennie. Ia lalu merapatkan duduknya ke arah Hanbin.

Hanbin masih memandang lurus tak peduli pergerakan apa yang dilakukan Jennie.

Jennie mengambil ancang-ancang dan menutup mata.

"Ayo Jen lo pasti bisa. 1.. 2.. 3.." ucap Jennie dalam hati.

Byurrr..

Jennie menarik tangan Hanbin hingga keduanya tercebur ke danau. Nasib baik saat sekolah dasar dulu Jennie sudah bisa berenang, kalau tidak pasti dia sudah berkenalan dengan dasar danau sedalam 3 meter itu.

Hanbin nampak terkejut karena ulah Jennie.

"Apa-apaan sih lo?!" gertak Hanbin sambil terus menggerakkan tangan dan kakinya agar tidak tenggelam.

Di satu sisi Jennie bisa menghela nafas lega karena ia tidak harus repot-repot menyangga tubuh Hanbin jika laki-laki itu tidak bisa berenang.

Di sisi lain, Jennie takut karena sudah membangunkan singa yang tidur dengan perbuatan nekat itu.

"Em, siang-siang begini seger Kak kalo berenang." jawab Jennie asal. Ia masih berusaha menyesuaikan diri dengan air danau. Air danau tadi tak sengaja masuk ke hidungnya dan itu terasa perih.

"Gak lucu!" Ekspresi Hanbin menyiratkan amarah. Ia segera berenang mendekati tepi danau.

Jennie menghela nafas panjang. Ia tahu sejak awal bahwa ide ini bukan ide yang bagus.

Baru saja hendak menyusul Hanbin ke tepi danau, gerakan Jennie terhenti.

Rasa sakit tiba-tiba menjalar dari kaki kirinya.

Found You [ Jenbin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang