(18) Incident

2.5K 308 10
                                    

9 PM, Food & Love

"Gimana? Kaget kaga?" tanya DK yang kini duduk di sofa bersebelahan dengan Hanbin. Mereka adalah orang yang paling tenang daripada kesembilan orang di sana.

Hanbin dan DK nampak melihat teman-teman mereka yang sedang seru-serunya menari di bawah lampu diiringi dengan musik. Sesekali mereka tertawa melihat tingkah konyol Bobby dan Yoyo yang sedang beradu dance.

Jennie, Lisa, Rose, dan Jiso hanya menari-nari kecil mengiringi gerakan heboh dari iKON.

"Mereka kaga berubah ya," gumam DK. Hanbin mengangguk, sudah lama ia tidak melihat pemandangan seperti ini. Tugas kampus yang menumpuk membuat mereka jarang meluangkan waktu bersama.

"Bin," bisik DK tiba-tiba. Hanbin masih belum melepaskan tatapannya dari iKON hingga tiba-tiba DK membisikkan sesuatu ke telinganya.

Spontan Hanbin menoleh, didapatinya Jennie sedang terpaku menatapnya.

Tertangkap basah, Jennie segera memalingkan muka lalu beranjak pergi meninggalkan kehebohan teman-temannya. Ia memilih ke toilet untuk memperbaiki riasannya.

DK tersenyum penuh arti melihat Hanbin dan Jennie.

"Lo suka dia 'kan?"

"Apaan,"

"Ngaku ae, keliatan dari cara lo natap dia. Jennie juga demen sama lo keliatannya." DK tertawa saat Hanbin menatapnya datar.

"Kaga,"

"Ayolah, Bin. Mau sampe kapan lo kayak gini?" DK mengambil minuman di meja lalu meneguknya sambil memperhatikan perubahan ekspresi Hanbin.

"Gini gimana?"

"Lo dari dulu kaga pernah mau deketin atau dideketin cewe, sampe kadang gue ragu lo masih normal apa kaga." DK tertawa lagi setengah bergidik ngeri. Kemudian ia menjauh saat Hanbin hendak melemparkan kentang goreng ke arahnya.

"Gue masih normal." Hanbin memakan kentang goreng di tangannya yang hampir ia lemparkan pada DK tadi.

"Hm, kaga." sahut Jinan tiba-tiba.

Hanbin meliriknya sekilas lalu menghela nafas. "Ck, apaan?" Ia berdecak.

"Adek gue kurang apa sih, Bin? Heran gue sama lo."

"Wih tumben belain adeknya." Bobby datang bersamaan dengan semuanya.

Sepertinya acara menari sudah selesai, berganti dengan acara 'Talk about Hanbin and Jennie' mungkin?

"Gue males," jawab Hanbin.

"Males apaan?" tanya June.

"Males mikirin begituan."

"Gaya anjir," Bobby tertawa.

"Lo belum pernah ngerasain sakitnya kehilangan orang yang lo sayang. Terus menerus kayak gitu sampe lo bener-bener muak buat berurusan lagi, pernah? Kaga 'kan?" Hanbin menatap satu persatu temannya.

Kini semua diam mematung mencerna perkataan Hanbin yang tiba-tiba.

Merasa membuat keadaan jadi canggung, Hanbin segera berdehem kemudian pergi setelah bilang akan ke toilet.

"Gue ke toilet dulu."

***

"Lo udah janji buat nggak saling nyakitin lagi, Jen. Harusnya lo stop ganggu Hanbin dan biarin dia jalanin kehidupan dia. Biar dia bahagia, tanpa lo.."

Jennie menatap pantulan tubuhnya di cermin. Beberapa menit ia berdiam di sini hingga petugas kebersihan yang sudah dua kali masuk menatapnya aneh.

Found You [ Jenbin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang