"Kak? Nunggu yang lain ya?"
Suara Rose mengagetkan June yang tengah mengatur degup jantungnya. Laki-laki itu berbalik menghadap gadis cantik yang kini sedang menatapnya.June sekali lagi menghela nafas, tangan kekarnya bergerak memegang tangan kanan Rose. Sedikit terkejut bercampur gugup, itu yang membuat tubuh Rose sedikit menegang.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, June berjalan memasuki restoran itu bergandengan tangan dengan pujaan hatinya.
Rose, gue harap gue bisa bikin lo bahagia.
***
Banyak pasangan anak muda menatap iri June dan Rose yang sedang berjalan berdampingan sambil berpegangan tangan. Gadis-gadis di sana tak mengedipkan mata saat menatap pria bernama lengkap Koo Junhoe itu. Sosok pria tinggi tampan dengan kesan dingin dan menawan bagaikan magnet bagi para gadis.
Tak sedikit juga laki-laki yang menatap Rose kagum. Gadis cantik dengan rambut panjang tergerai bebas, tubuhnya dibalut dress sederhana namun malah memberikan kesan anggun. Senyum yang tak henti-hentinya terukir di wajahnya saat sekilas menatap ke arah tangannya dimana kakak seniornya itu memegang erat tangannya.
"Kak, malu." Rose berbisik pada June dengan semburat merah tipis di pipinya.
"Kenapa malu?"
"Kita diliatin."
June yang sedari tadi nampak acuh tak acuh pada kondisi sekitarnya kini menatap sekilas gadis-gadis itu. Salah satu gadis yang tak sengaja kontak mata dengan June itu sedikit berteriak tertahan mungkin karena terlalu senang.
"Biarin aja," jawab June.
"Tapi.."
Belum sempat Rose menyelesaikan ucapannya, June mempererat genggamannya lalu kembali berjalan. Rose hanya pasrah, ia lalu menyamakan langkah lagi dengan June.
Langkah Rose terhenti saat lampu tiba-tiba padam. Jujur ia takut dengan gelap.
"Kak.." suara Rose sedikit bergetar. Tak sadar ia memeluk lengan June saking takutnya.
June tak bersuara, ia malah melepaskan tangan Rose dari lengannya. Dengan cepat Rose kembali memegang lengan June.
"Sstt.. Rose percaya sama gue."
"Tapi, Kak.."
Tanpa menjawab, June kembali berusaha melepaskan pegangan Rose di lengannya. June menautkan jarinya di sela jemari Rose lalu menggenggamnya erat tak ingin Rose semakin ketakutan.
June mulai berjalan dengan langkah perlahan menuju lokasi yang sudah disiapkan teman-temannya.
"Kak gue takut. Kita pulang aja ya.." June masih bisa melihat wajah cantik Rose di tengah kegelapan. Raut muka yang biasanya ceria kini sedang ketakutan.
"Lo percaya sama gue kan? Gue nggak bakal lepasin tangan lo."
Entah mengapa hati Rose menghangat. Sedikit ragu untuk mempercayai perkataan June namun hati kecilnya memilih percaya.
Belum sempat Rose menjawab, muncul dua bayangan tepat di hadapan mereka. Gadis di samping June itu reflek memejamkan matanya.
Every night in my dreams
I see you, I feel you
That is how I know you go onAlunan musik dari gitar yang dipetik seseorang mulai menginterupsi Rose ditambah dengan suara merdu seorang gadis membuat Rose memberanikan diri membuka matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Found You [ Jenbin ]
Fanfiction"Takdir yang mempertemukan kita, bukankah sangat tidak adil jika tiba-tiba ia juga yang memisahkan kita?" - Kim Hanbin "Jika takdir memang menghendaki kita untuk bersama, aku yakin suatu saat ia akan mempertemukan kita lagi. Kita hanya perlu waktu...