Sebelum lanjut membaca cerita ini cek dulu tulisan yang bercetak tebal.
Cerita ini hasil revisi yang kedua. Jadi maklumkan jika cerita ini berbeda dari sebelumnya, karena cerita ini full revisi.
-Dilarang mencopas cerita ini.
-Jadilah pembaca yang baik.
-Jangan menjadi sider.
-Jaga bahasa dan atittude.
SELAMAT MEMBACA!
***
"Kamu itu seperti angin yang bisa ku rasakan tapi tak bisa ku genggam."
-Natasha William Mahesya.-
"Kamu ibarat air ditengah lautan, tenang dan damai sebelum ombak datang menghancurkan ketenangan mu."
-Rafa Alexander Bramasta.-
Tok.. tok..
Suara ketukan pintu membuat seorang pria yang sedang memeriksa berkas menoleh ke arah pintu. Ia melirik arloji ditangannya, masih pukul sepuluh pagi sedangkan meeting akan berlangsung jam sebelas siang. Fikirnya.
"Masuk." Titahnya.
Saat pintu terbuka kedua mata hitamnya tidak memutuskan padangan dari gadis yang baru saja masuk. Dia adalah Natasha William Mahesya, anak keduanya setelah Nathan William Mahesya.
"Assalamualikum, Pa." Caca mengucapkan salam sambil berjalan mendekati sang papa.
"Waalaikumsalam." Balas Mr. Mahesya dengan senyuman.
Natasha mencium punggung tangan sang papa lalu duduk dikursi yang dibatasi oleh meja. Mereka saling berhadapan membuat Mahesya terkekeh.
"Ada apa hm? Kamu tidak lelah? Padahal baru semalam kamu pulang."
Natasha menggeleng pelan. "Ada yang mau Caca sampaikan sama Papa." Ucapnya.
"Tumben sekali, pasti ada yang mau kamu lakukan?" Tebakkan Mahesya langsung tepat menurut Natasha.
"Besok Caca udah mulai sekolahkan?" Mr. Mehesya mengangguk.
"Tetapi kamu berangkat dengan kakak kamu. Tidak boleh sendiri apalagi membawa motor mu itu,"
"Itu yang Caca mau sampaikan sama Papa." Mehesya menaruh berkas yang ada ditangannya lalu menatap binggung pada sang puteri.
"Caca mau berangkat sendiri ke sekolah, sama satu lagi. Caca gak mau semua orang tau kalo Caca anak pemilik sekolah." Pinta Natasha pada Mahesya.
"Kenapa begitu?" Tanya Mr. Mahesya.
"Yang pertama, Caca gak mau ada orang yang deket sama Caca karena harta. Kedua, Caca gak mau dimanfaatin kaya dulu dan yang ketiga--"
"Ketiga?" Tanya Mr. Mahesya.
"Caca mau cari orang yang tulus apa adanya. Caca gak mau kejadian yang dulu-dulu ke ulang, Pa."
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIOR [SELESAI]
Roman pour Adolescents𝘾𝙊𝙑𝙀𝙍 𝘽𝙔 : 𝙇𝙞 𝙂𝙧𝙖𝙥𝙝𝙞𝙘 "Lakukan apapun yang menurutmu menyenangkan." Rafa Alexander Bramasta salah satu siswa Sma Mahesya. Memiliki sifat dingin dan irit bicara. Wajah tampan bak pangeran berkuda mampu membuat dirinya menjadi seorang...