Percayalah jika suatu hari nanti akan ada hati yang kembali tumbuh dan akan ada kebahagian yang pernah tertunda
Aku berharap semoga kamu akan kembali dengan beribu kejutan dan berjuta keindah dalam kehidupan ku yang pernah hancur karna harapan palsu.
-Natasha william mahesya
Happy reading🌻💕
"Gila gue telat". Ujar gadis cantik sambil berlarian menelusuri koridor.
Caca gadis yang tengah berlari menuju lapangan utama,banyak siswa maupun siswi yang sudah lengkap dengan atributnya tentu karna hari ini hari SENIN.
Bruk..
"Aw lo gila ya udah tau gua lagi buru-buru pake nabrak lagi". Oceh caca sambil membersihkan lengannya.
"Jadi gue yang salah? Bukannya lo yang lari-larian". Ucap cowo dengan pakaian ala badboynya.
"Ya jelas lo lah". Caca terus saja mengoceh bak ibu-ibu arisan.
"Sini gue bantuin". Ucap cowo itu sambil mengulurkan tangannya.
"Gak perlu gue masih bisa bangun sendiri". Caca langsung meninggalkan cowo tersebut tanpa meliriknya sedikitpun.
Diujung barisan sudah ada Rafa yang menahan senyumnya untuk kali ini sikap caca membuatnya sangat rindu.
Bakal gue lakuin apapun asalkan lo bahagia. Batin rafa
"Lo gila ya senyum-senyum sendiri". Tegur raka yang menyadari ulah rafa nampak seperti orang gila.
"Lo yang gila". Ucap rafa sambil memalingkan wajahnya,tatapannya langsung bertuju pada lelaki yang tadi menabrak caca sebelumnya.
"Eh rak lo kenal dia". Tanya rafa sambil menunjuk barisan kelas 12 Ips.
"Kaga tau,gue aja baru liat". Ucap raka dengan wajah memelas akibat teriknya sang mentari.
"Raf bolos yu dari tadi tuh orang ngoceh mulu". Ucap raka membuat rafa berfikir.
"Yaudah yu keburu ketaun guru".
Mereka berdua meninggalkan barisan dan segera ke tempat biasa yaitu kantin belakang sekolah.
Caca bergegas berjalan menuju kelasnya sepi tentu saja karna mereka sedang menjalankan upacara yang wajib dilaksanakan pada hari senin.
"Mau kemana?". Langkah caca terhenti namun ia enggan menoleh ke belakang.
"Gak ada urusannya sama lo". Caca masih dengan posisinya yang sama diam mendengarkan perkataan cowo tersebut.
"Udah berapa lama kita gak ngomong lagi? Sampe lo berubah gini". Ucap rafa dengan tangannya diatas dada.
"Gue? Haha bukannya lo yang sibuk sama pacar baru lo". Caca membalikan badan dan mendapatkan rafa yang tengah senyum padanya.
"Heii tukang nabrakin orang,lo itu gak tau apa-apa tentang hubungan gue sama dia mangkanya lo ngomong gitu". Rafa melangkah mendekati caca membuat caca memiringkan sudut bibirnya.
"Semua juga udah tau lo sama dia,jadi mendingan lo urusin aja hubungan lo dan jangan ganggu gue lagi". Caca melangkah mundur dan mempersiapkan air mata yang tak dapat dibendung lagi.
"Ca mending lo dengerin dulu penjelasan si rafa". Ucap raka yang tak jauh dari mereka berdua.
"Penjelasan apa lagi? Penjelasan mau nyakitin gue lagi?". Satu tetes air mata perlahan turun membasahi pipi mulus caca.
"Ca dengerin gue dulu,gue sama dia gak ada hubungan special". Ucap rafa memegangi lengan caca membuat caca tersenyum sinis.
"Mana ada maling ngaku". Tegas caca
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIOR [SELESAI]
Jugendliteratur𝘾𝙊𝙑𝙀𝙍 𝘽𝙔 : 𝙇𝙞 𝙂𝙧𝙖𝙥𝙝𝙞𝙘 "Lakukan apapun yang menurutmu menyenangkan." Rafa Alexander Bramasta salah satu siswa Sma Mahesya. Memiliki sifat dingin dan irit bicara. Wajah tampan bak pangeran berkuda mampu membuat dirinya menjadi seorang...