"Sebuah kebenaran yang menyakitkan."
-Rafa Alexander Bramasta-
Seorang gadis dengan pakaian serba mini berjalan ke depan dengan bendera berwarna catur ditangannya. Ia tersenyum manis pada dua lawan dihadapannya.
Risa Alteriza famous Sma Wipama yang menyandang sebagai ratu disekolah itu. Memiliki wajah cantik dan tubuh yang seksi. Satu-satunya gadis yang bisa menyingkirkan Natasha William Mahesya mantan ratu terfamous sepanjang masa Sma Wipama.
"Ratu bergengsi dan Devan udah gue rebut dari lo, sekarang giliran club motor lo." Ucap Risa percaya diri.
"Silakan ambil kalo bisa, orang jahat akan kalah dengan kebaikan." Sahut Natasha.
Risa tertawa sinis lalu membenarkan sarung tangannya. "Gak usah sok polos deh, gue tau lo itu sama busuknya kaya bangkai." Cetus Risa.
"Sepintar apapun kejahatan ditutupi, pasti bau busuknya akan tercium suatu saat nanti." Natasha menutup kaca helm-nya.
Risa mencibir lalu melakukan hal yang sama menutup kaca helm-nya. Keduanya menunggu aba-aba dari seorang gadis didepan.
Agatha, Mellyana dan Vanessa memandang Natasha dengan takjub. Gadis yang berkepribadian ceria dan manis ternyata menggemari dunia malam.
"Lo yakin Caca bisa menang?" Tanya Vanessa pada Agatha.
"Gue denger dari cerita dia yang suka motor, gue yakin dia menang." Jawab Agatha pasti.
"Lecet dikit juga gak bakal bikin kecantikannya luntur." Ujar Mellyana.
"Hai, kalian temen barunya Natasha ya?" Seorang cowok dengan kaos hitam polos menghampiri mereka bertiga.
Mellyana yang melihat cogan langsung mencubit lengan Vanessa. Ia memekik kegirangan saat melihat senyuman dari cowok itu.
"Aduh, Mell. Jangan dicubit dong, sakit tau." Keluh Vanessa.
Cowok itu terkekeh lalu mengulurkan tangan ke arah Mellyana. "Gue Malven, temen satu club Natasha." Ucapnya.
"Mellyana, panggil aja Melly." Mellyana menerima jabatan Malven.
"Kalo lo?" Tanya Malven pada Vanessa.
"Vanessa." Jawab Vanessa ramah.
Malven tersenyum mengangguk lalu beralih pada Agatha yang tidak mengedip sekalipun. Vanessa menyikut Agatha sampai gadis itu sadar.
"Eh, gue Agatha panggil Tata juga boleh." Kata Agatha sambil tertawa renyah.
Malven terkekeh lalu mengangguk. "Kalo gitu gue pergi dulu, kalian hati-hati aja." Pesan Malven.
"Lo juga hati-hati." Ucap Mellyana.
Malven tersenyum lalu melenggang pergi menuju teman-temannya. Ia tidak modus, jika bukan karena paksaan dari Natasha. Malven juga tidak mau kenalan dengan gadis yang menurutnya asing.
"Pantes aja Caca betah diclub motor, orang banyak cogan disana." Mellyana menujuk gerombolan yang dimasuki Malven.
"Bener banget, kalo gitu gue juga betah lama-lama disini." Gurau Agatha.
"Udah-udah jangan bahas cogan mulu, balapannya udah dimulai."
***
Bendera catur itu dilepas ke udara, bersamaan dengan suara teriakan heboh yang menyemangati. Hampir semua yang datang adalah murid Sma Wipama dan mungkin hanya Vanessa'Cs yang berasal dari Sma Mahesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIOR [SELESAI]
أدب المراهقين𝘾𝙊𝙑𝙀𝙍 𝘽𝙔 : 𝙇𝙞 𝙂𝙧𝙖𝙥𝙝𝙞𝙘 "Lakukan apapun yang menurutmu menyenangkan." Rafa Alexander Bramasta salah satu siswa Sma Mahesya. Memiliki sifat dingin dan irit bicara. Wajah tampan bak pangeran berkuda mampu membuat dirinya menjadi seorang...