Happy reading🌻❤
Jika sebelumnya aku menangis karna dia kenapa kamu harus menjadi dia yang membuatku kembali menangis:)
Natasha william mahesya.
Keempat gadis kini turun dari mobil sport merah milik vanessa membuat kagum siswa/siswi yang ada diarea parkir. Bukan hanya mobil yang mereka kagumi namun penampilan caca yang cukup berbeda dari hari sebelum mereka tau jika caca sudah tidak ada hubungan lagi dengan rafa."Eh si caca makin cakep aja".
"Iya gilaa,pasti rafa nyesel tuh".
"Mana mungkin di naura aja cakep".
"Iya juga sih".
"Mening balik ke wipama lo dasar kecentilan".
"Haha bener tuh".
"Sirik aje dia mah cantik na lo cabe dasar".
"Dih bodo ya".
"Ga usah dingerin ca". Ucap tata smbil memberi senyuman pada caca.
Caca acuh tak acuh mendengarkan perkikan dari kakak kelas ataupun adik kelasnya ia hanya berjalan sambil memakai aerphone ditelinganya.
Banyak sapaan dari adik kelasnya karna memang kelas caca harus melewati kelas X tapi saat tersenyum ke salah satu adik kelasnya mata caca terarah pada pasangan yang sedang bercanda ria didepan pintu.
"Hai". Sapa caca pada pasangan itu sambil memberikan senyum manisnya.
"Haii ka". Gadis dihadapannya membalas senyum caca namun tidak dengan cowo yang disebelahnya ia hanya memasang muka datar saja.
"Raf gue mau ngomong sebentar".
Yups dia adalah rafa cowo yang sempat membuatnya terluka namun iya balas dengan senyuman.
"Ga". Raut wajah caca berubah menjadi sedih saat rafa menolaknya namun ia kembali tersenyum dan mencobanya.
"Gue mohon sebentar aja". Caca mengepal kedua tangannya memohon pada rafa membuat kerumunan terjadi.
"Gue bilang gak yang gak,lo punya kuping gak sih? Oh iya sini kuping lo pantes gak kedengeran". Ucap rafa dengan nada tinggi membuat mata caca mulai berair karna ulah rafa yang mencabut paksa aerphone ditelinganya.
"Raf lo gak boleh gitu". Naura mencoba menenangkan rafa sudah terlalu kelewatan membuat caca malu didepan umum seperti ini.
"Gue cuma mau ngomong sebentar sama lo". Air mata sudah mengalir deras dipipinya namun tak mudah membuat rafa runtuhkan pertahannya.
"Lo budeg ya!! Gue udah bilang gak ya nggk dan satu lagi lo itu sanimu". Deg kata-kata rafa sudah menusuk hatinya air mata terus saja mengalir membuat kerumuanan disana berbising hal yang tak menyengkan.
"Apa salahnya gue cuma mau ngomong sama lo". Caca benar benar membuat dirinya menjadi bahan pembicaraan disana padahal sudah banyak lelaki yang menembaknya namun semua ditolak olehnya.
"Mau ngomong apa lagi? Kenapa gak disini? Malu? Ciih lo ngemis kaya gini aja gak malu". Air mata caca sudah mengalir sangat deras bisa-bisanya rafa bicara seperti itu.
"Lo..lo..". Mata caca mulai memburam akibat air matanya.
"Gue? Kenapa gue sama naura maksud lo? Apa kabar sama cowo-cowo lo itu hah?". Ucap rafa dengan nada tinggi.
"Siapa yang lo maksud nathan,devan,malven mereka punya tempat masing-masing dihati gue". Ucap caca lantang sambil menghapus air matanya.
"Haha ternyata lo berani ya ngungkap mereka semua didepan umum kaya gini!! Bagus deh biar mereka sadar kalo lo cewe MURAHAN". rafa menarik sedikit rambut caca agar lebih dekat dengannya.
"Dan gue ingetin sekali lagi,mening lo urusin semua cowo lo itu lajang!!". Bisik rafa ditelinga caca membuat kedua mata caca terbelak tak percaya karna rafa mengucapkan seperti itu.
"Stop raf stop,kalo lo emang gak mau ngomong sama gue yaudah gak perlu kaya gini". Caca segera memungut aerphone yang sempat jatuh itu.
"Dan asal lo tau gue cuma mau ngomong KALO GUE SAYANG SAMA LO". Teriakan caca sambil menerobos kerumunan yang mengelilinya dengan derasan air mata caca melangkah lebih cepat agar tak ada yang tau jika matanya sudah sangat sembab.
Dikerumanan tersebut rafa masih mencerna kalimat terkahir yang diucapkan oleh caca membuatnya kacau dan memilih pergi dari kerumunan.
Caca segera mencari kontak malven untuk menjemputnya dengan motor kesayangan caca.
Dret..
"Plis angkat ven". Caca terus saja meneteskan air matanya.
Halo ca
Ha..halo ven
Ca lo gpp?
Gue gpp,lo
Dimana?Gue disekolah
Bisa jemput gue gak
Lo dimana?
Gue didepan
SekolahYaudah gue kesono
Lo jangan kemana
ManaIya
Tut......
Caca menunggu malven dengan memegang ponsel ditangan kanannya dan ransel yang masih setia dipundaknya.
"Lo jahat raf".
"Gue benci".
Caca menghapus kasar air matanya yang terus saja mengalir.
Diujung kelas dekat pagar sudah ada seseorang yang terus saja menahan emosinya dan beberapa kali meniju dingding sampai tangannya luka.
"Tapi ini salah lo ca". Ucap seseorang itu sambil meninju kembali dingding tersebut.
"Gue gak akan maafin diri gue sendiri ca,gue gak tega ngeliat lo kaya gini".
Natasha...
Boleh aku jujur
Aku mencintai mu
Tanpa kamu sadari...Kita sama-sama menunggu
Aku menunggu kamu dan
Kamu menunggu dia...Aku lebih menyukai posisiku
Sekarang dan lebih baik aku
Menutup rapat perasaan ku...M.A❤
Hai guys ingetkan besok tanggal berapa hehe😂
Semoga makin sukak ya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIOR [SELESAI]
Ficção Adolescente𝘾𝙊𝙑𝙀𝙍 𝘽𝙔 : 𝙇𝙞 𝙂𝙧𝙖𝙥𝙝𝙞𝙘 "Lakukan apapun yang menurutmu menyenangkan." Rafa Alexander Bramasta salah satu siswa Sma Mahesya. Memiliki sifat dingin dan irit bicara. Wajah tampan bak pangeran berkuda mampu membuat dirinya menjadi seorang...