PROLOG

2.8K 69 8
                                    

Point of view Jasmine Azalea :

Jasmine Azalea, ya itu namaku. Panggil aku Lea. Baru saja aku pindah ke kota ini, Bandung. Karena perihal tugas papah dipindahkan disini.

Papahku Leonid Abrav, lelaki yang sangat sayang kepadaku katanya, dia lahir dan dibesarkan di Florida, Amerika. Papah beruntung bisa bertemu Indah, dia mamaku. Yang suaranya selalu membangunkanku mengalahkan deringan alarm jam beker.

Lalu Dhirgantara, dia kakak sekaligus musuhku jika sedang bermain playstation di ruang tengah. Barusan saja dia diputuskan oleh pacar, katanya karena hal telat mengucapkan anniv. Malang sekali memang nasibnya.

Aku suka menulis, ya menulis puisi atau merangkai kata apapun itu. Entah apa yang membuatku ingin saja melakukan ini berlama lama dikamar. Selain itu hobiku memainkan piano dan kadang sambil bernyanyi jika sedang bosan.

Ini sedikit kisahku yang berbeda, berawal dari pertemuan singkat di masalalu. Yang mungkin itu adalah awal dari masa depanku bersamanya. Namun jika pertemuan itu tak pernah ada, tak mungkin aku bisa mengukir cerita dengan dirinya.

🍰🍰🍰

Lea membuka matanya pelan ketika mendengar ketukan keras disertai teriakan dari pintu kamarnya.

"LEAA BANGUN WOI UDAH JAM BERAPA NIHH!" terdengar gebrakan pintu dari luar kamar Lea.

Gadis yang tertidur itu langsung bangun dan melangkahkan kakinya ke ambang pintu kamar.

"Apa sih Nadia, masih pagi banget juga," celoteh gadis itu sembari membukakan pintu kamarnya.

"Lo bilang masih pagi? Liat jam!" decak kesal Nadia, menyilangkan kedua tangannya.

"Ooh.. baru jam 7 ya? Ntar ah gue kumpulin nyawa dulu ehe," jawab Lea santainya dengan mata sedikit terpejam.

Bukan Lea namanya, jika dimintai untuk bangun saja malas sekali. Dia selalu saja punya alasan untuk bisa kembali bersama kasur dan selimut kesayangannya itu.

"Lo bilang baru jam 7? Udah siang! siap-siap cepet. Ini hari pertama lo masuk sekolah, jadi jangan sampe telat! Gue tunggu di depan ya," pinta Nadia tegas, seraya menyilangkan kedua tangannya.

Lea mendesis pelan sembari menutup kembali pintu kamarnya, mengiyakan perintah sahabatnya itu.

Nadia, ya dia adalah teman Lea, rumahnya tidak jauh darinya, hanya terpisah oleh jalan kecil. Kebetulan, Nadia juga sekolah di SMA yang sama seperti Lea namun mereka berbeda kelas. Walaupun Lea beserta keluarganya pindahan dari kota lain, Lea dan Nadia sudah sangat dekat dan mengenal satu sama lain. Nadia adalah teman sekaligus sahabat pertama yang kenal dengan Lea di kota barunya ini.

🍰🍰🍰

Lea menemui Nadia yang sedang menunggu di teras rumahnya.

"Ayokk berangkat!" Ajak Lea dengan semangat empat limanya.

Kobaran semangatnya terhenti beberapa detik, Lea memicingkan matanya mengamati wajah Nadia yang tersenyum-senyum kepadanya.

"Lo kenapa sih?" Tanya Lea heran.

"Lo cantik deh hari ini," puji Nadia pada Lea, sambil tersenyum sok imutnya.

"Tumben lo muji gue, pasti ada apa apanya," Lea menghela napas pasrah.

Azalea [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang