28. Surat Pendek

213 14 0
                                    

"Kalo mau pacaran jangan diperpus, ganggu orang aja," ucap ketus salah satu gadis. Yang membuat Lea dengan cepat membereskan bukunya dengan salah satu tangannya lalu pergi.

Lea berhenti di salah satu tempat, dimana disitu tidak ada orang sehingga ia bebas untuk mengobrol dengan kekasihnya.

"Iya kak Bian ada apa?"

"Nanti malam kamu ada acara?"

Lea memutar bola matanya seolah berpikir. "Gue ada bimbel nanti malam gimana ya?" Batinnya.

"E-engga ada kok, memangnya kenapa?"

"Bagus kalo gitu. Jam delapan malam kamu siap-siap ya nanti kakak jemput."

"Ada acara apa?"

"Ikut aja."

Bian mematikan panggilannya tiba-tiba.

"Eh hallo? Kok mati sih teleponnya."

"Gue cariin diperpus malah disini lo, katanya mau belajar. Malah pacaran," gerutu Dhira tak jelas.

Lea menghela napas panjang.

"Niatnya begitu tapi ada telepon jadi gue kesini buat ngangkat."

"Ayo ke kelas," ucapnya mengajak Dhira.

Dhira mengikuti langkahnya.

"Lo jangan sampe loh jadi nyepelein belajar gara-gara cowok."

Lea menoleh. "Iyalah gue tahu itu, lo sendiri gimana? Jomblo terus."

Dhira memicingkan matanya. "Duh berat kalo ngomongin pacar mah. Nih ya setiap gue suka sama seseorang, tapi dianya nggak suka. Kan kesel jadinya,"

"Lo sih pake pilih-pilih segala. Cowo tuh masih banyak, nggak usah sia-sia in waktu lo buat mikirin orang yang belum tentu mikirin lo balik."

🍰🍰🍰

Lea berkutik dengan isi lemarinya, ia mengeluarkan semua bajunya itu sesekali ia cocokan di badannya sambil bercermin.

"Bingung banget gue, pake yang mana ya?"

Akhirnya matanya tertuju pada salah satu jumpsuit bewarna biru navy. Yang ia akan padukan dengan dalaman lengan panjang. Ia meraihnya lalu di cocokan padanya sambil bercermin. Lea tersenyum lega.

Kemudian ia pergi ke meja rias untuk menambahkan sedikit aksen segar di wajahnya, dengan mengoleskan sedikit liptint bewarna bibir. Lalu merapihkan rambutnya yang terurai panjang dengan sisirnya.

Aktivitasnya terhenti ketika ia mendengar suara klakson mobil. Pasti itu Bian. Dengan cepat Lea melangkahkan kakinya keluar dan membuka pintu gerbangnya, ia mendapati Bian yang tengah memainkan kontaknya dan bersandar di bahu mobil tengah menunggunya keluar.

Lea menampakkan senyumnya saat melihat pria itu sangat tampan tersenyum kepadanya. Ditambah lagi Bian memakai pakaian casual yang tidak sengaja akan berwarna senada dengan gadis itu.

Bian mendekat ke arahnya, lalu mengamati Lea dari atas sampai bawah dengan memicingkan matanya. Lea bingung, mengapa ia mengamatinya seperti itu apakah ada yang salah?

Azalea [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang