25. Soal Perasaan

201 9 0
                                    

"JADI JUARA SATU DIMENANGKAN OLEH JASMINE AZALEA..."

Matanya berbiar seketika, jantungnya berdegub sangat kencang mendengar perkataan MC itu.

Dhira antusias menepuk gadis itu. "WAHH INI KEBERUNTUNGAN LO!!"

"SELAMAT YAA. UDAH GIH SANA MAJU!!" Timpal kemudian Farel.

"Diharap pemenang pertama maju kedepan menaiki podium untuk diberi hadiah dan sertifikat."

Lea melangkahkan kakinya dengan pasti, ia tersenyum lengah saat menaiki podium dan membawa piala bertingkat untuk membanggakan sekolahnya.

Semua bertepuk tangan, sorak sorai itu membuat Lea percaya diri untuk berdiri di panggung podium bertuliskan juara satu.

Dari kejauhan Dhira memotret Lea dengan ponselnya yang sedang memegang piala dan sertifikat dari kejauhan. Wajah Lea menampakkan aura berseri seri atas kemenangannya. Kemudian Dhira mengirim foto itu untuk dijadikan story whatsappnya dengan caption Congratulations my friend. U are the best.

Point Of Viev Bian

Bian mengambil ponselnya di meja dekatnya sembari duduk bersandar pada ranjang kasur rumah sakit.

Ia memainkan ponselnya, membuka aplikasi whatsapp miliknya lalu men-scroll status teman-temannya untuk dilihat satu persatu. Tak sengaja ia membuka status Dhira yang baru saja diunggah. Bian melengkungkan senyuman manis dibibirnya saat melihat status itu, gambar dimana Lea sedang berdiri diatas podium sembari memegang piala dengan wajah berbinar.

Namun aktivitasnya terhenti ketika dokter masuk ke ruangan itu untuk mengecek kesehatannya. Bian dengan cepat meletakkan ponselnya kembali.

"Bian, dokter cek kesehatan kamu dulu ya?" Ucapnya sambil meletakkan stetoskop di dada pria itu.

Dokter Andi menaikkan salah satu alisnya mendapati Bian yang tengah senyum-senyum sendiri.

"Kamu kelihatannya sedang bahagia ya?" Tuturnya terkekeh pelan.

"Iya dok. Lea menang perlombaan hari ini, dia dapat juara pertama."

"Gadis yang waktu itu jenguk kamu?" Tanyanya. "Wah.. dokter ikut senang, sampaikan salam dan selamat dari dokter untuk dia ya."

Bian mengangguk sambil tersenyum.

"Kesehatan kamu sudah mulai membaik. Hari ini juga kamu boleh istirahat dirumah ya."

Bian membulatkan matanya.

"Benar dok?" Tanya Bian meyakinkan.

Dokter mengangguk. Kemudian Bian tersenyum lengah menatapnya.

Back..

Di koridor sekolah ketiganya berjalan dengan langkah gembira. Lea yang berdiri diantara kedua temannya dan raut wajahnya sangat bahagia.

"Gue bersyukur banget Tuhan sebaik itu, mewujudkan harapan gue untuk bisa dapetin sertifikat ini."

"Pak Bahri nggak salah milih lo untuk jadi wakil dari sekolah kita ya," tutur Dhira. Lea terkekeh pelan.

"Setelah ini lo mau kemana?"

Lea bingung. Mengedarkan pandangannya ke atas.

"Pengennya sih jenguk kak Bian lagi. Tapi gue capek banget hari ini."

"Nggak usah dipaksain, kalau memang lo capek istirahat aja dirumah. Keadaan kak Bian kan juga udah membaik, jadi lo nggak perlu khawatir," ungkap Dhira.

Gadis itu membatin. "Benar juga apa kata Dhira, mending gue istirahat dulu dirumah."

🍰🍰🍰

Azalea [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang