Pagi telah tiba, suara burung terdengar berkicauan di seluruh halaman depan rumahnya. Mataharipun sudah tampak. Namun Lea masih berbaring di kasur kesayangannya itu, mungkin ia masih lelah karena semalaman belajar terus menerus.
Lea terbangun membuka matanya perlahan setelah mendengar teriakan suara Farel dari luar kamarnya seperti ingin masuk ke dalam kamar gadis itu.
Farel membawa suatu makanan yang tak lain adalah bubur ayam mang adi di depan komplek. Ia sengaja membawakannya untuk Lea, entah kerasukan apa pria itu tiba-tiba menjadi hati malaikat.
"HEII HEII BANGUN NONAA!! CEWEK KOK MAGER AMAT JAM SEGINI BELUM BANGUN MIGI AJA UDAH!!" Teriak Farel sembari membuka pintu kamar. Lea terlihat masih mengedip kedipkan kedua matanya karena cahaya matahari pagi masuk lewat celah-celah gorden.
Migi adalah nama dari hamster kesayangan Farel dirumahnya, ia termasuk penyayang binatang, pria itu banyak memelihara hewan dirumahnya seperti kucing, hamster dan lain-lain. Sampai Lea harus berpikir dua kali jika akan mengunjungi rumahnya, karena ia alergi dengan bulu-bulu itu.
"SEMBARANGAN NYAMAIN GUE SAMA HAMSTER!! BERISIK SIH LO KAYAK EMAK-EMAK!!" Lea melemparkan bantal ke arah Farel, pria itupun menghindar dan dengan sigap menangkap menggunakan satu tangannya.
"Eitss nggak kena," pria menyebalkan itu menjulurkan lidahnya kepada Lea.
Lea mengerucutkan bibirnya kesal. Lalu ia beranjak dari tempat tidurnya menghampiri Farel.
"NGESELIN LO TUHH!! UDAH SANA KELUAR-KELUAR!!" Lea mendorong tubuh Farel dengan paksa, namun pria itu masih terkekeh dan tertawa seenaknya.
Dorongan Lea yang kuat membuat Farel pasrah mundur dan keluar dari kamar itu.
"Tunggu tunggu ini buburnya mau nggak? Kalo nggak, gue yang makan?"
"ENAK AJA, MAULAH!!" Dengan cepat Lea merebut bubur itu dari tangan Farel dan menutup kencang pintunya.
"Giliran makanan aja cepett, dasar!" Cibirnya pelan.
"Ada apasih ribut-ribut?"
Farel menengok kebelakang setelah mendengar ada yang bertanya kepadanya.
"Emm ngga ini tante, ngg-ngga ada apa-apa kok hehe," ucapnya sembari menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
Indah mengangguk pelan.
"Kak Dhirganya ada tante?"
"Kamu samperin gih di teras belakang."
"Ooh gitu ya? Oke Farel kesana deh, makasih tante, permisi."
🍰🍰🍰
"Kak!" Tegas Farel memanggil Dhirga dengan penuh penekanan. Membuat Dhirga terjerit kaget akan kedatangan tiba-tibanya. Nampak Bian yang tengah hati-hati meminum teh panas itu lalu sedikit tumpah mengenai kaos yang dikenakannya.
Dhirga menggerutu kesal.
"Astagaa Farel!! Ngagetin gua aja. Liat nih jadi tumpah huftt," ucapnya sambil mengkibas kibaskan kaosnya yang terkena teh panas itu.
Farel terkekeh pelan sembari duduk di kursi depan Dhirga.
"Ups so-sorry kak, sengaja heheh."
"Kebangetan ya lo!"
"Kak soal rencana itu gimana jadinya?" Tanya Farel dengan serius tiba-tiba.
Dhirga menghentikan aktivitasnya sejenak, lalu menoleh ke arah Farel.
"Lo udah jelasin ketemen-temennya soal rencana ini?"
Farel mengangguk antusias.
"Iya! Bahkan mereka mau bantuin kita disini."
![](https://img.wattpad.com/cover/166398839-288-k142818.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Azalea [COMPLETED]
Teen FictionSeorang pria, satu tahun lebih tua dengan gadis 16 tahun yang akrab dipanggil Lea. Acuh, itulah karakter Bian. Dikisahkan bahwa Bian memiliki masalah psikologis akibat mimpinya di masalalu yang selalu datang menghantuinya. Alasan yang mungkin bisa m...