7. Dia Tak Datang

640 27 0
                                    

Hari minggu yang indah, Lea membuka matanya beranjak dari tempat tidurnya menuju jendela kamar dan membukanya. Langsung saja dia bergegas mandi dan sarapan, mengingat hari ini Lea akan latihan di studio musik untuk pensi yang akan diadakan satu hari lagi.

Ya! Ujung-ujung nya Lea yang dijadikan sasaran pahit oleh teman-temannya. Ia ditunjuk untuk pensi besok.

"Gue mau siap-siap dulu. Semangat Lea! Walau nggak ada yang nyemangatin," Lea mendengus kesal, salah satu sudut bibirnya terangkat.

🍰🍰🍰

Lea sudah siap untuk berangkat. Ia terlihat cantik natural dengan tata rambutnya yang sengaja ter-urai panjang berantakan, memakai rok pendek dan kaos panjang korean style. Tidak lupa dengan sepatu sneakers, yang melekat pas dikakinya.

Gadis itu bergegas mengunci semua pintu sebelum ia pergi meninggalkan rumahnya. Ini adalah perintah kedua orang tuannya sebelum mereka pergi ke luar kota meninggalkan Lea sendirian di rumah.

Jam sepuluh pagi Lea berangkat menuju studio musik seorang diri, sengaja dia pergi tak membawa mobilnya, dan lebih memilih naik kendaraan umum.

Sesampai disana, dia mulai berlatih dengan bebasnya, karena studio musik belum begitu ramai. Lea mulai bermain piano dan berlatih suara. Nada suaranya sangat pas dengan pengiring nya, Lea sungguh menghayati lagu itu.

Sesaat sebelum lagu itu selesai, dia reflek mengecek ponselnya berharap ada notif dari Bian. Namun harapan Lea terbuang sia-sia, yang ada hanya pesan dari Farel isinya mengajak Lea untuk jalan bersamanya. Tapi Lea mengabaikan nya, dan memilih untuk melanjutkan latihan pensi, karena Lea tak mau mengecewakan teman-teman sekelas yang sudah menunjuk Lea untuk menjadi perwakilan kelasnya.

Pagi ini, Bian tak ada kabar sama sekali, ingin rasanya Lea mengirim pesan satu atau dua kata untuknya. Oh tidak! tapi dia terlalu gengsi, selalu saja Lea mengurungkan niatnya untuk mengirim pesan, dengan selalu menghapus kalimat itu setelah ia mengetiknya.

Berharap tidak terjadi apa-apa dengan Bian pagi ini. Positif thinking saja, mungkin Bian sibuk? Atau mungkin dia sedang bermain dengan temannya, menghabiskan libur akhir pekan ini? Entahlah.

Lea melanjutkan latihannya dengan serius.

🍰🍰🍰

Gadis itu berjalan sendirian di koridor sekolah dengan santai. Raut wajahnya terlihat sedang mencari cari keberadaan seseorang. Ya! Kalian tahu sendiri kan siapa seseorang itu?

"Leaaa!"

Lea menengok kebelakang, mencari sumber suara. Ternyata dia Farel, ia menghampiri Lea dan berjalan di sebelahnya.

"Ada apa rel?"

"Kemarin gue mau ngajakin makan cheese cake bareng kesukaan lo, eh waktu gue chat, lo nya gak bales. Sesibuk itu ya?" Ucap Farel sembari merangkulkan tangannya ke bahu Lea.

"Iya gue kemarin latihan," jawab Lea tersenyum kaku.

Farel melepaskan rangkulannya, kini ia antusias bertanya. Bukan Farel namanya, kalau suka ingin tahu.

"Dimana? Sama siapa?"

"Dihhh kepo amat lo kayak Dora," sahut Lea.

"Heh bisa aja lo runtukan rempeyek,"

Mereka berdua terkekeh pelan.

Azalea [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang