10. Mimpi

480 20 1
                                    

Farel mengintai jendela ruang itu mencari cari keberadaan Lea di dalam kelas Nadia, namun matanya tak menemukan sesosok gadis yang dicarinya itu. Perasaan baru saja dia melihat Lea berlari ke arah ruang kelas sahabat karibnya, Nadia. Tapi mengapa sekarang gadis itu tidak ada? Nadia pun sedang sibuk berbincang dengan teman se-gengnya di dalam kelas tanpa Lea.

Farel melambai memberi isyarat kepada Nadia agar mendekat ke arahnya yang berada di luar kelas. Melihat Farel memanggil nya, Nadia berjalan keluar menemuinya dengan.

"Iya ada apa Rel?" Tanyanya.

"Lea mana? Perasaan tadi gue liat dia lari ke arah sini deh?" Jawab Farel seraya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Oh Lea, dia kehilangan notebooknya dan sekarang lagi cari ke taman lampion, mungkin aja ada disana," jelasnya dengan tenang.

Farel mengangguk mengerti.

"Ok gue kesana sekarang," pria itu meninggalkan Nadia buru-buru.

"Eh tapi relll?" Teriak Nadia hendak menghalangi Farel yang sudah sedikit jauh darinya. Ingin mengingatkan bahwa belum saat nya jam pulang, dan dia seenaknya saja meninggalkan sekolahnya itu, berani sekali dia dengan guru BK jika Farel ketahuan kabur.

🍰🍰🍰

Farel keluar dari mobil mercedes hitam nya setelah sampai di depan taman lampion. Lalu ia berjalan hendak ke pintu masuk. Tiba-tiba langkah nya terhenti seketika setelah melihat Sarah dan kedua temannya sedang mencoret coret mobil merah itu dengan pilox berwarna hitam. Farel menyipitkan matanya dari jauh, mengamati dengan seksama itu mobil milik siapa. Akhirnya Farel memahaminya dan tersentak kaget. IYA!! ITU MOBIL LEA!!

Melihat kejadian itu, Farel berlari mendekati Sarah dengan wajah paniknya.

"Lo apa-apaan Sarah!! Ngapain lo coret-coret mobil sahabat gue!!" Bentak Farel sangat keras memberi kesan tak terima dengan perbuatan itu.

"Gue mau ngasih pelajaran buat sahabat lo itu ngerti?!!" Jawab Sarah dengan nada sinis nya sembari menatap Farel sebentar dan dia melanjutkan perbuatannya itu bersama teman-temannya dengan rasa tak bersalah sedikitpun.

Pria itu menarik paksa tangan Sarah berusaha menghentikan perbuatannya, namun wanita bermata tajam itu tak menggubris perkataan nya, "Udah Sarah udah!! gue bilang stopp!!" Bentakkan Farel kedua kalinya membuat mereka bertiga menoleh kearahnya dan menghentikan perbuatannya.

"MAU LO APA SIH REL? GUE NGGAK ADA URUSAN YA SAMA LO!!" Sarah semakin geram terbawa suasana, dia mengucapkan kalimat tadi sambil menunjuk ke arah wajah Farel dengan emosi yang meluap.

"Seharusnya gue yang tanya begitu nonaa!! Mau lo apa sih ngusik hidup Lea!!" Teriak Farel dengan nada keras, tak peduli jika semua orang di sekitar tempat itu menoleh kearahnya.

Tidak lama kemudian dari kejauhan Lea yang hendak ke parkiran, melihat Sarah dan Farel sedang beradu mulut di depan mobil milik Lea. Sontak Lea berjalan cepat ke arah mereka sembari terheran menampakkan raut wajahnya panik. Setelah berdiri menginjakkan kakinya di depan mereka, Lea terpelongo melihat mobilnya yang sudah tidak karuan lagi.

"Astaga mobil gue, ini kelakuan siapa!" Lea mulai geram dia langsung mengalihkan pandangannya ke Sarah karena Lea melihat tangan Sarah serta teman temannya itu sedang memegang pilox. "Oh pasti lo kan kak," timpal Lea lagi kali ini dia menahan amarahnya dan mencoba sabar. Lea tak mau dianggap tidak sopan kalau saja ia berani membentak kakak kelasnya sendiri.

"IYA GUE! KENAPA!!!" Teriak Sarah penuh emosi.

"Sebenernya Lea punya salah apa sih ke kakak?" Lea mulai memberanikan diri melawan, walaupun dengan nada yang amat halus.

Azalea [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang