[VA#2]-(20)

1.5K 116 5
                                    

Author POV


Key dan teman-temannya merasa lelah, ia tak tahu harus bagaimana lagi menyerang El, tapi mereka tidak boleh menyerah.

Ia tahu, kalau mereka menyerah sekarang, maka mereka akan kehilangan semua. Hancur, dunia ini akan hancur.

Hancur oleh dendam.

Maka dari itu, sekarang mereka sedang mencari cara untuk melawan El.

"Hei, sstt.. coba kalian pikir, jika El dapat berubah menjadi seekor ular naga, kenapa kita tidak? Justru jika kita menyatukan kekuatan kita, kita dapat menghancurkan dia." Bisik Rival.

Ah iya, kenapa hal itu tidak terpikirkan olehnya? Hmm, mungkin Key merasa sedang pusing? Entahlah.

Mereka pun mundur, hingga punggung mereka saling berbenturan. Tangan mereka saling bertautan, semuanya menutup mata, membayangkan sebuah ular naga besar dengan kekuatan mereka yang bersatu.

El yang melihatnya awalnya bingung, tapi kemudian ia langsung terkejut kala cahaya terang menyilaukan muncul dari keempat tubuh remaja itu.

'Ini benar-benar sangat berbahaya, kalau seperti ini aku pasti akan kalah' batin El.

Tubuh Key, Rey, Rival, dan Ven mulai melebur menjadi sebuah naga besar. Bentuk ular naga itu cukup aneh.

Bagian kepalanya berwarna merah dan disambung dengan warna badannya yang bercampur antara biru, cokelat, dan kuning. Serta bagian ekornya yang berwarna putih.

Ular naga itu mulai mengejar El, menggigit ekor El hingga mengeluarkan asap hitam.

El mengerang kesakitan, tubuh El dalam wujud ular naga itu terjatuh ke tanah. Tubuhnya menggeliat kesakitan, tapi tak lama kemudian asap hitam tadi pun hilang.

Tubuh para Liether dalam bentuk ular naga itu kembali menyerang El.

Namun, kali ini El sudah dapat memprediksi kejadian tersebut. Ia segera bangkit, kemudian dengan menggunakan ekornya, ia menghempaskan para Liether tadi hanya dalam sekali hentakan.

"Wuaaargghh," suara erangan para Liether tadi sangat kencang, hingga menggemparkan arena.

Mata ular naga para Liether itu berubah menjadi merah, amarah. Yang dikendalikan oleh Rey.

Seketika warna tubuh ular naga Liether nampak seperti bunglon, warna tubuh yang aneh tadi berubah menjadi warna merah darah keemasan, seperti bara api.

Dan dalam satu gigitan taring Liether tadi, tubuh El langsung mengejang-ngejang. Warna tubuhnya juga berubah hitam kemerahan, kulit El mengelupas dan mengeluarkan banyak asap hitam.

Tubuh El mengelepar di tanah sambil kejang-kejang. Kemudian, tubuh Liether tadi berubah warna menjadi biru kemerahan, ketenangan yang membawa keburukan. Yang dikuasai Key dan Rey.

"Wuuaaarrhh!" Mulut naga Liether tadi pun terbuka dan menghembuskan air panas. Sepanas air yang baru mendidih.

Tubuh El semakin lemas tak berdaya, hingga ular naga tadi berubah kembali menjadi abu dan membentuk tubuh El yang terguling.

Kulit El mengelupas, karena efek terbakar dan disiram air panas. Deru napasnya tak terdengar, saking lemas dirinya.

Tubuh Liether tadi pun kembali menjadi tubuh masing-masing para Liether.

Sama-sama terguling, bedanya hanya para Liether itu tidak terlalu parah lukanya ketimbang El.

"Hah..hah.." Key bernapas terengah-engah sambil berusaha berdiri, tapi tubuhnya kembali ambruk.

Memang ini adalah pengalaman pertama mereka dalam menyatukan kekuatan, apalagi dalam wujud ular naga itu memerlukan energi yang kuat. Tentunya mereka akan menggelepar kelelahan.

"As-ta-ga.. hah.. lihat.. El!" Teriak Rival sambil terengah-engah.

Saat mereka bertiga menoleh, semuanya langsung terkejut.

"Ba-gaimana.. bisa?"

Asap hitam datang, keluar dari tubuh kedua manusia yang tadinya dibawa oleh El, asap hitam itu mengelilingi tubuh El hingga tubuh perempuan itu kembali pulih tanpa ada luka sedikit pun.

"Hahahahaha! Lihat! Bagaimana kalian bisa mengalahkanku? Hem?" tanya El sembari mengejek.

"Kau.. mengambil jiwa mereka?!" teriak Ven.

"Hahahah! Tentu saja, mereka sudah kuperbudak dari kau masih kecil," balas El sembari menunjuk Key.

"Aku?"

"Kau tidak tahu kalau mereka adalah orang tuamu?! Astaga, lihat bagaimana durhakanya anak kesayanganmu ini. Ckckck.." El berujar sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dramatis.

"Orang.. tua?" Lirih Key.

El menaikkan alisnya, "kau pasti berpikir kalau mereka sudah mati."

"Jadi kau sengaja memperbudak orangtuanya Key agar kau bisa mencapai tujuan licikmu?" Seru Rey.

"Hey! Pelankan nada suaramu. Sepertinya 'teman'mu yang satu ini sangat sensitif bila aku mengatakan sesuatu tentangmu," ucap El sembari menatap Key.

Tanpa mereka sadari, langit, dan segala macam benda yang disamping mereka menghitam, asap tebal menyelimuti medan perang ini.

Asap yang sangat tebal itu membuat para guru dan staff VA bahkan tidak bisa melihat apa pun di dalam kawasan tarung yang sudah diberi perisai.

Tiba-tiba, tubuh ke-empat Liether tadi pun membatu, seolah nafas mereka terenggut dan membuat mereka jadi sesak nafas.

Kepala mereka terasa pusing, seolah sesuatu menghantam mereka dan seperti ada sisi lain dari mereka berusaha mengambil alih tubuh.

Hingga mereka pun jatuh dan tak sadarkan diri.

🏰🏰🏰

Happy New Year guyss!!

Semoga di tahun baru ini hidup kita menjadi lebih baik, lebih cerah, dan membawa banyak kebaikan.

Maaf karena lama banget up-nya, karena minggu kemarin mau up tapi gak jadi biar nungguin tahun baru aja.

Hehehehe.

Vommentnya ya!

[#2] LIETHER | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang