[VA#2]-(24)

1.3K 107 1
                                    

Author POV

Key berjalan dengan tangannya yang memeluk novel yang ia pinjam di perpustakaan tadi.

Ven yang berjalan disebelahnya pun hanya menggelengkan kepalanya geli. Ternyata, Key ini sangat suka membaca novel.

Ven ingat, saat pertama kali Key melihat dua rak besar yang berisi novel percintaan, matanya sangat berbinar-binar. Mulutnya berseru meminta Ven mengambilkan novel yang ia suka di rak paling atas.

"Ayo Ven, pliss.. ambilin yang itu tuh, yang paling atas. Warna pink, yah!"

"Bukan yang itu, yang sebelah kiri!"

"Nah yang itu! Sama tolong ambilin yang di rak yang ketiga, warna biru."

"Nah, satu lagi! Yang sebelahnya ada gambar pelangi. Nah iya-iya yang itu!"

Ven hanya bisa menggaruk tengkuknya saat ia mengambilkan buku novel itu. Key yang biasanya agak pendiam bisa berubah menjadi sedikit berisik hanya demi mendapatkan 3 novel best seller di Bumi.

"Eh, Ven. Makasih ya udah mau ngambilin novel-novelnya. Tiga novel ini susah banget dicari waktu di Bumi, soalnya jadi incaran para pecinta novel banget!" Seru Key.

Ven hanya tersenyum sembari mengangguk, tangannya mengacak rambut Key dengan gemas.

Lucu sekali rasanya melihat sisi Key yang seperti ini.

"Eh Ven, tunggu dulu. Itu Rival bukan sih? Kok sama cewek?" Tanya Key kepo.

Ven menghentikan langkahnya dan melihat keluar pintu gedung asrama.

Ternyata benar, itu Rival sedang merangkul seorang perempuan menuju taman belakang.

"Oh, biasa itu. Rival paling lagi ngisengin cewek lain," jawab Ven.

Tapi Key tidak mempedulikan ucapan Ven, ia malah menarik tangan Ven agar mereka diam-diam mengikuti Rival.

"Ngapain sih ngikutin dia?" Tanya Ven berbisik.

Key menutup mulut Ven sembari menarik Ven untuk berjalan sembari mengendap-endap.

"Ini bisa jadi berita besar. Kita bisa jadiin dia bahan ejekan," bisik Key.

Ven rasanya ingin tertawa, ternyata Key hanya ingin mengejek Rival. Yang pastinya ia akan bilang, 'yaampun Rival udah punya pacar' dan akan menjadi ejekan sepanjang di asrama.

Mereka berhenti mengendap-endap kala Rival dan perempuan itu duduk di bangku taman.

Tunggu dulu, itu kan perempuan yang waktu itu mengantarkan sepatu dari Verro untuk Key, kenapa ia bisa dekat dengan Rival?

*buat yang lupa, perempuan ini yang waktu itu ngasih kotak yang isinya sneakers putih dari Verro buat Key, temen deketnya Verro.

"Lihat kan? Aku masih sehat, nggak ada yang luka kok," ucap Rival.

"Tapi kamu tahu kan, kalau waktu kemarin kamu ikut tes kenaikan tingkat, masalah komunikasi yang terputus itu bikin aku cemas banget. Lagian katanya kamu ngelawan orang jahat ya?" Tanya si perempuan itu khawatir.

Rival terlihat tersenyum lalu mengelus rambut cokelat panjang si perempuan.

"Ellysa, tenang aja. Yang penting, aku bisa tepati janji aku sama kamu sebelum aku pergi kan?" Ucap Rival menenangkan.

Key rasanya ingin tertawa sekaligus muntah di depan mereka, lucu sekali rasanya melihat sisi Rival yang sok romantis.

"Rekam tuh Key, lucu banget," ucap Ven.

Key mengangguk, "ah iya."

Key pun mengambil ponselnya yang berada di saku celananya lalu merekam video Rival yang kini tengah duduk berdua dengan kakak tingkat.

"Gak nyangka ya, Rival sukanya sama cewek yang lebih tua," ucap Ven berbisik.

"Iya," sahut Key.

Lalu, saat Rival dan Ellysa beranjak pergi dari taman belakang, Key dan Ven langsung sembunyi.

Key menatap Rival dan Ellysa yang tengah berangkulan, lalu menyimpan ponselnya kembali di saku celananya.

Saat Rival dan Ellysa sudah tidak terlihat lagi, Key pun berdiri dan menarik Ven agar mereka segera pergi dari sana.

🏰🏰🏰

Key tengah duduk di sofa panjang sembari sibuk membaca novelnya yang baru saja ia pinjam, sedangkan Rey duduk disebelahnya sembari main game dan Ven duduk di sofa single sembari menonton tv.

Rey dan Key tidak lagi marah-marahan. Ketika Key dan Ven baru saja masuk ke asrama mereka, tiba-tiba Rey datang dan duduk di sebelah Key sembari menanyakan buku apa yang Key pinjam.

Key merasa agak aneh, tapi ia tetap menunjukkan buku pinjamannya dengan raut wajah senangnya.

"Rey, kata Ven kamu udah baca semua buku di perpus ya?" Tanya Key.

Rey menoleh, "kalian bicarain aku ya?"

Key berdecak, lalu merengut kesal. "Kalau orang tanya ya jawab dulu, bukan nanya balik."

"Hehe, iya-iya. Aku udah baca semua buku disana, kecuali buku-buku novel percintaan kayak gini," jawab Rey sembari menunjuk novel yang Key pegang.

"Kenapa?"

"Karena ya, nggak jelas banget isinya. Jelas semuanya cuma khayalan si penulis doang," balas Rey.

Key manggut manggut.

"Kalau novel Twilight, kan percintaan juga tuh. Kamu udah baca belum?" Tanya Key mengejek sebab ia pernah melihat Rey membacanya.

Rey menggaruk tengkuknya.

"Kalau itu sih iya."

🏰🏰🏰

Hello friends!
Hello my best friends!

Ada yang masih suka baca ini? Soalnya perasaanku, cerita ini makin gaje dan alurnya ngalur ngidul, ya?

Udah deh, akhirnya double update lagi kan? Baikk banget kan aku? Author terbaik sepanjang masa_-

Vomment.

[#2] LIETHER | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang