Author POV
"Rey, kamu ngapain ikutan ke perpus juga sih? Kan daritadi kamu sibuk main game," Key bertanya sembari menatap Rey bingung.
Rey menoleh kesal, "emangnya kenapa? Aku nggak boleh ikut gitu?"
Key gelagapan. Ia bukan bermaksud begitu sebenarnya, tapi Rey saja yang sangat sensitif.
"Yaa.. bukan gitu sih, a-"
"Yaudah kalau gak boleh, bilang aja daritadi. Gak usah pake sindir-sindiran!" Sela Rey sembari menaikkan suaranya, membuat para murid yang lewat di koridor pun menoleh.
Ker mengerutkan dahinya bingung, "aku nggak nyindir kamu ya. Kamu aja yang sensitif banget kayak pantat bayi, padahal kan aku cuma tanya. Gak usah ngegas dong!"
Kemudian, Key menarik tangan Ven agar berlalu meninggalkan Rey. Ia begitu kesal kepada Rey, peduli amat kalau cowok itu masih marah. Peduli amat!
"Key, kamu.. nggak kenapa-napa kan?" Ven bertanya.
"Nggak."
Lalu saat mereka sudah berada di depan perpustakaan sekolah, mereka pun masuk dan menulis nama mereka di daftar pengunjung.
Biasanya, setiap bulan akan di cek siapa saja yang rajin datang ke perpus, entah itu untuk membaca di perpus maupun meminjam buku.
Dan bagi murid yang yang setiap bulannya sering datang kemari, maka ia akan diberikan hadiah.
Nggak tahu sih hadiahnya apaan, tapi kalau kata beberapa murid yang dapat hadiah, hadiahnya itu beda-beda. Sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian murid itu.
Makanya, sekarang murid-murid pada ramai ke perpus. Biar dapat hadiah, katanya.
Dan setelah Key dan Ven mengisi buku daftar pengunjung, mereka pun mulai mengelilingi perpus.
Perpustakaan Verrionne Academy ini adalah perpustakan yang terlengkap nomor dua di Le Ment atau kota disini. Tentu saja nomor satunya adalah perpustakaan umum, dibuat oleh sejenis pemerintah gitu, bahasanya mungkin perpustakaan negara.
Dan perpus VA ini menempati posisi perpus terlengkap nomor dua loh, wah!
Saat berkeliling, kita bisa merasakan ketenangan. Karena disini muridnya dilarang banget berisik, atau dia bakalan di kasih sanksi buat bersihin perpus ini.
Yah lumayan capek lah buat perpus yang ukurannya lebih besar dari rumahnya Key dulu.
Key dan Ven berjalan juga pelan-pelan, biar gak jadi berisik.
"Key, bukunya ada di lantai atas. Kalau gak salah di lantai 3, khusus buat novel-novel dan buku cerita," ucap Ven.
Key cengo, "masa? Lantai tiga?"
Ven mengangguk.
Key menghela nafasnya lelah, lalu kemudian berjalan mengikuti Ven yang tengah berjalan menuju tangga.
Wagelaseh, tangganya panjang amat. Ini kayaknya kalau dihitung sih bisa sampai 250-an anak tangga.
Akhirnya dengan perjuangan panjang, mereka sampai di lantai tiga.
Untungnya saja perjuangan mereka tidak sia-sia, karena di lantai tiga ini banyak sekali buku fiksi, novel, komik, cerpen, dan lainnya.
"Komik detektif Conan? Aku tidak tahu kalau komik ini juga terkenal di dunia ini," ucapku geli.
"Ya, setiap staff yang dikirim ke Bumi, tugasnya bukan hanya mencari murid seumuran kita yang terdampar di Bumi, tetapi juga menyalin semua yang ada di Bumi agar Le Ment tidak ketinggalan jaman dengan kehidupan di Bumi," balas Ven.
"Tunggu, apa maksudnya 'murid seumuran kita yang terdampar di Bumi' itu?" Key bertanya.
Ven menghentikan langkahnya. "Tentu saja seperti dirimu, kamu dilahirkan, memiliki keluarga, dan kekuatan disini. Tetapi kamu di bawa ke Bumi dan kamu dibesarkan di Bumi. Maka dari itu, untuk menghindarkan dari masalah, para staff diperintahkan untuk mencari mereka dan dibawa kemari."
Key manggut-manggut sok paham. "Masalah apa?"
"Ya, apa saja. Jika kekuatan salah satu orang tanpa sengaja keluar dan dilihat orang lain, maka dia bisa dijadikan bahan penelitian. Itu hanya menjadi salah satu contohnya saja, tetapi lebih parahnya kalau ada yang emosinya tidak stabil, maka ia akan menyerang siapa saja yang menjadi alasan dia emosi. Dan, setelah itu ia bisa dianggap monster dan diburu untuk dibunuh," jawab Ven panjang lebar.
Key meringis, ternyata sebegitu menyeramkannya kalau ternyata ia tanpa sengaja mengeluarkan elementnya di Bumi. Untung saja, sebelum itu ia sudah dibawa ke sini.
"Kau tahu banyak hal rupanya," ucap Key.
Ven terkekeh pelan, "aku? Ini hanya seperempat dari semua ilmu di dunia ini. Aku bukanlah apa-apa bila dibanding dengan Rey."
"Kenapa Rey?"
"Yah, tentu saja karena selain memiliki otek jenius, dia juga sangat rajin datang kemari dan mempelajari mulai dari sejarah hingga perkembangan zaman. Ia juga tahu semua penyakit dan jenis-jenis element yang langka, pokoknya dia itu jenius," balas Ven lesu.
Key mengerutkan dahinya, "tapi kulihat ia tidak pernah kemari, dia selalu di asrama dan bersantai."
Ven tersenyum, "itu karena ia sudah membaca semua yang ada di perpus ini dari lantai satu hingga tiga. Dikarenakan otaknya yang jenius, dia bisa menguasai isi 300 buku dalam setengah tahun. Kalau tidak percaya, kau bisa tes dia."
Hmm, Key jadi penasaran.
🏰🏰🏰
Hei hoo👋
Pakabar semua?
Ini aku update lagi kok, jadi buat kalian yang nungguin cerita ini semoga cerita ini bisa jadi salah satu novel favorit kalian ya.
Tengkyu karena udah mau ikutin Key dkk sampe kesini. Dan buat kalian yang masih kepo gimana mereka perang, aduhai ntar aku jelasin deh.
Babay gais, muah..
Vomment ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[#2] LIETHER | END
FantasiSequel 'The Verrionne Academy.' Please don't copy my story! ~~ Setelah berhasil melewati perang melawan musuh yang merupakan dalang dari segala hal yang terjadi selama satu tahun ia di dunia itu, semua hal yang menjadi rahasia pun satu persatu mulai...