PROLOGUE

221 14 6
                                    

>II<

800 tahun lalu. Seorang Raja mendeklarasikan perang terhadap dunia dan Dewi Hexen.
Kekuatan militer sang Raja berhasil menguasai setengah DER WELT.
Akan tetapi, banyaknya warga tak bersalah menjadi korban agresi Raja Tharlos.
Dewi Hexen termakan amarah dan mengutuk Raja Tharlos.

Dan,

800 tahun setelahnya. Organisasi kegelapan bernama Dark Sacrifice berkeinginan untuk melepaskan kutukan Raja Tharlos dan memberinya kekuatan.
Dengan dikorbankannya seorang gadis muda bernama Shalsa yang merupakan adik daripada Sang Pembawa BlitzSchwert, kutukanpun terlepas. Namun kekuatan Tharlos tak sepenuhnya kembali.
Pasukan gabungan Reich-Gloriuse berusaha untuk menggagalkan Tharlos memulihkan semua kekuatannya, dan itu berhasil. Perang antara Kebenaran dan Kegelapan terjadi di negeri Royume Du Vin yang merupakan negeri Raja Tharlos itu sendiri.
Di tengah-tengah kesekaratan pasukan gabungan Reich-Gloriuse, Dewi Hexen meminjam tubuh Ratu Luciana de Gloriuse dan Putri Ksatria Luniana de Gloriuse sebagai perwujudan kekuatannya.
Sekali lagi, Raja Tharlos dikutuk sepenuhnya. Kekuatan Raja Tharlos tersegel kuat pada pedang bernama Dark Sklinge, yang di mana pedang itu dipecah menjadi dua puluh bagian. Satu bagian pada pedang itu dijaga ketat di sebuah benteng rahasia, dan sisanya ditenggelamkan.

Sekarang. Semua telah kembali damai, DER WELT terbebas dari mimpi buruknya, dan tak ada lagi pengikut kegelapan.

Namun,

Benarkah DER WELT terbebas dari mimpi buruknya? Benarkah semua kembali damai? Bukankah yang harus ditakutkan adalah nafsu itu sendiri?

DER WELT II : REICH KRIEG

____________________________________

5 Tahun Kemudian

Semua negara telah pulih sepenuhnya. Berkat kerja sama Kaizer baru Reich dan Ratu Luciana yang mau meminjamkan tenaga militernya, pemulihan berjalan cepat.

Dikarenakan Duta Besar Reich untuk Royal Gloriuse telah tiada, maka Amelia atau kerap dipanggil Amel diangkat menjadi Dubes yang baru.

Proudenburg, Ibu Kota Royal Gloriuse.
Royal Palace

Seperti biasanya, Ratu Luciana selalu duduk ditahta untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Perdana Menteri Gloriuse yang baru adalah Putri Ksatria Luniana sendiri, dia mengemban dua tanggung jawab sekaligus.

"Yang Mulia Ratu. Saya akan menjabarkan beberapa masalah mengenai keluhan rakyat," kata Menteri Sosial memulai persidangan, lalu menteri yang lainnya bergantian menjabarkan kasusnya.

Berkat si kembar, semua masalah berhasil di tangani dengan mudah. Ternyata keputusan Luciana mengangkat Luniana sebagai Perdana Menteri tidaklah salah.

Karena itu mereka berdua disebut Twin-Partner terhebat.

Royal Palace Garden

Seusai sidang, Luciana memutuskan untuk menenangkan diri di taman pribadinya. Ke manapun Luciana pergi, Luniana pasti akan selalu menemaninya.

Walaupun Luniana seorang perdana menteri tapi gelar Putri Ksatria pengawal pribadi sang Ratu masih diembannya dengan senang hati.

Ditemani secangkir teh dan cemilan serta kicauan merdu para burung.

"Kakak," panggil Luciana.

"Iya, Luci? Ada apa?"

"Apakah dunia benar-benar aman? Aku takut suatu hari nanti akan terjadi perang lagi, tanganku ini tak bisa melindungi semua orang yang ingin kulindungi. Rasanya menikmati kedamaian ini adalah dosa besar. Perang terakhir kita telah menumpahkan banyak darah, aku menyesal karena tak bisa menyelamatkan mereka, aku tak ingin perang terjadi kembali."

Luniana berdiri dan berjalan mendekati adiknya, lalu mengusap-usap kepala Luciana.

"Luci. Terkadang kita tak bisa menyelamatkan semuanya, maka dari itu kita harus memilih mereka yang pantas diselamatkan. Tubuh kita memiliki batasan, mustahil bagi kita agar tak ada yang mati di medan perang. Pertumpahan darah selalu dan pasti akan terjadi di medan perang."

"Tapi, kakak. Begitu tak adilnya memilih salah satu saja untuk diselamatkan, begitu tak berperasaannya mereka membunuh orang yang sama sekali tak dikenal di medan perang. Bukankah itu dosa besar?"

"Kita sendiri berdosa karena telah terjun ke medan perang. Di sana hanya ada satu peraturan saja, dibunuh atau membunuh. Untuk sekarang, tenangkanlah dirimu dan hadapilah apa yang ada di hadapanmu, lupakanlah masa lalu. Kau ke sini untuk menenangkan diri, bukan begitu?"

"Terimakasih, kakak. Setidaknya aku lebih tenang sekarang."

"Janganlah bersedih, karena besok hari ulang tahunmu. Tersenyumlah, besok semua raja, ratu, dan pangeran akan menghadiri pesta, kau harus memilih pria tampan agar tak menjomblo. Hahahaha..."

"Kakak bisa saja. Kakak sendiri masih jomblo. Besok juga hari ulang tahun kakak."

Mereka berdua tertawa bersama melepas semua kerisauhan di hati dan melupakan beban tanggung jawab yang dipikul.

Namun kebahagiaan mereka tidak akan bertahan lama. Karena jauh di negeri lain sudah merencanakan sesuatu yang berbahaya.

--To Be Continue--

Sampai di sini dulu Prologuenya.
Silahkan lanjut baca Chapter 1

DER WELT II : REICH KRIEGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang