CHAPTER 33 "On The Way To Battlefield"

20 4 0
                                    

>II<

Royal Gloriuse

Dan seperti itulah yang terjadi. Dengan kepercayaan diri yang tinggi dan pasukan yang mendukung, Reichkaizer memerintahkan semua pasukannya untuk berkumpul dan bergerak menuju Rosenburg, satu-satunya kota milik Royal Gloriuse yang masih bertahan.

Terhitung sekitar 75.000 personel yang tergabung dalam arteleri, infantri, dan kavaleri bergerak secara teratur dari Proudenburg. Sepanjang jalan utama dari Proudenburg ke Rosenburg dipenuhi dengan sorak-sorak nyanyian prajurit Reich yang menghibur diri. Dengan jumlah pasukan sebanyak ini, diperkirakan Reich akan sampai dalam 2-3 hari.

Para perwira menunggangi kudanya dan berada di depan barisan memanjang itu, tak sedikit juga perwira yang memilih berjalan bersama pasukannya.

Seorang prajurit menghadang barisan panjang ini. Prajurit itu adalah salah satu tentara Reich yang ditugaskan oleh Ichsan untuk memantau dan mengabari situasi-situasi di Royal Gloriuse.

Sang kaizer turun dari kudanya, begitu juga dengan Yunus, lalu berjalan mendekati prajurit yang berdiri tegap memberi hormat.

"Ada apa?" tanya kaizer.

"Lapor, Reichkaizer. Pasukan UST sudah tiba di Royal Gloriuse dan akan segera menuju Rosenburg."

"Jumlahnya?"

"Sekitar 30.000 personel yang hanya tergabung dalam infantri dan arteleri."

"Perkiraan hari?"

"Dua sampai tiga hari, kaizer. Dua hari jika mereka tidak berhenti untuk beristirahat."

"Kerja bagus, kembali ke barisan."

"Siap." Prajurit itu berlari masuk ke barisan.

Yunus mendekati Ichsan. "Apa rencanamu, Ichsan?"

Ichsan hanya mengangguk, seperti menemukan sebuah ide. "Jenderal Hower, Jenderal Steiner," panggilnya. Dua orang jenderal yang dipanggil segera menghadap sang kaizer. "Aku ingin kalian membawa 35.000 personel. Tiga puluh lima ribu, separuh dari pasukanku. Aku ingin kalian menghadang mereka, jangan biarkan mereka sampai dan jangan biarkan mereka bergabung. Mengerti?"

"Tapi, kaizer. UST dapat memilih sepuluh jalur yang berbeda," tukas Hower.

"UST bukan burung, dia tidak bisa terbang kemanapun ia suka. Kita akan menemukannya di jalur yang sama," timpal Steiner.

"Kalian harus menghentikan mereka. Paham!?"

"Siap, kaizer," jawab keduanya serentak.

"Pergi, pergi. Waktu adalah uang."

Hower dan Steiner memberi hormat, lalu bergegas menunggangi kudannya dan membawa separuh dari pasukan utama Reich. Sekarang, pasukan yang Ichsan pimpin hanya berjumlah empat puluh ribu personel saja.

***

Rosenburg
Sementara itu di sini, terlihat ribuan prajurit Royal bekerja keras membangun dan menyusun segala macam bentuk pertahanan demi menghadapi Reich setidaknya memberi waktu bagi UST.

"Apakah informasi ini benar?" tanya Cornwallis yang tidak percaya dengan laporan prajuritnya.

"Ya, pak. Kami telah memastikannya sendiri."

"Apakah mereka tahu mengenai ini?"

"Ya, pak. Kami telah memberitahunya."

"Apakah ratu mengetahuinya?"

DER WELT II : REICH KRIEGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang