EPILOGUE

45 5 6
                                    

>II<

Para ksatria benar-benar terdesak, pasukan Reich berhasil membuat para ksatria bertarung mempertahankan pintu kastil. Sampai-sampai Cornwallis ikut serta memperjuangkannya.

"Hei, lihat di sana!" teriak seorang tentara Reich menunjuk ke arah belakang pasukan Reich. Tiba-tiba semuanya berhenti bertempur dan menoleh ke arah yang ditunjuk.

Terlihat seorang gadis bertelinga kucing, mengenakan topi bicorne, dan mantel kekaizeran lengkap dengan medalinya yang berlumuran darah, tak hanya itu, gadis itu juga membawa BlitzSchwert yang disarungkan dan diletakkan pada pengait di ikat pinggangnya.

Miki mengepalkan tangannya, lalu mengangkatnya setinggi-tinggi mungkin.

Saat itu juga terdengar sorakan dari kubu Royal Gloriuse. "HUZZAA!" "For Queen and Kingdom!" Rasa bahagia bercampur lega dirasakan dalam setiap sorakan yang dikumandangkan oleh para ksatria dan pasukan Royal lainnya itu.

Dengan cepat seorang ksatria menunggangi kuda dan pergi ke gerbang Rosenburg demi memberitahukan berakhirnya perang.

Yunus melepaskan topinya, lalu menunduk layaknya mengheningkan cipta, hal itu dilakukan oleh seluruh Pasukan Reich juga.

"Terimakasih, Ichsan. Kau adalah Kaizer yang akan selalu dikenang," gumam Yunus.

***

Perang yang dinamakan Reich Krieg akhirnya berakhir dengan hasil yang dianggap seri oleh Luciana.

Pasukan-pasukan Reich yang ada di Royal Gloriuse mundur ke Smilenburg untuk dipulangkan kembali ke negara asalnya, begitupula dengan pasukan Reich yang sudah tersebar di negara lainnya. Kabar berakhirnya perang di Royal Gloriuse sampai ke Hinoizurukuni, dengan ini Carl memerintahkan mengibarkan bendera putih dan berniat menarik seluruh pasukannya kembali ke Bartlin. Daerah-daerah yang sudah diduduki Reich dikembalikan lagi kepada negara-negaranya.

Sebelum kembali pergi ke Smilenburg, Yunus menemui Luciana dan mengajak ke Proudenburg untuk dipertemukan kembali dengan Luniana yang dianggap sudah wafat saat melawan Ichsan. Tak hanya itu, Yunuspun memberitahukan bahwa Raja Alexander dan Ratu Patricia berada di Bartlin dalam kondisi sehat. Beberapa minggu setelah semua pasukan Reich ditarik sepenuhnya, Ayahanda dan Ibunda si kembar dipulangkan, kerajaan sangat bahagia, tapi tahta tetap dipegang oleh Luciana.

Einheit Reich kehilangan penguasa, rakyat berduka atas kepergian sang kaizer, jasad sang Kaizer dan Mieko dimakamkan bersebelahan di Makam Pahlawan Bartlin dengan terhormat. Kekosongan kekuasaan terjadi, banyak sekali bangsawan yang mencoba mencalonkan diri menjadi kaizer, tapi dewan menolaknya karena belum selesai mencari surat wasiat sang kaizer. Pada akhirnya, nama Natalia van Widrstan ditemukan pada surat wasiat yang Ichsan letakkan di bawah kasurnya. Akhirnya, Yunus yang masih memimpin Reichmilitaer itu meminta izin negara lain untuk mencari keberadaan sang penerus tahta, dan Natalia ditemukan sedang menjadi petualang di Regno Di Pasta. Dewan Reich menobatkan Natalia sebagai kaizer berikutnya, dan Reich kembali memiliki pemimpin. Hal pertama yang Natalia lakukan adalah menetapkan tanggal 1 November sebagai Hari Pahlawan Reich, dan berikutnya mengirimkan bantuan untuk membangun Royal Gloriuse dan Hinoizurukuni kembali.

Richard ditangkap oleh unit SRS-nya sendiri karena terbukti telah membunuh Kolonel Ludwig dan mencoba membunuh Mieko. Akhirnya Richard dihukum mati sesuai ketentuan UU SRS yang sebelumnya diciptakan oleh Kaizer Ichsan dan Richard sendiri.

DER WELT II : REICH KRIEGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang