->II<-
"Tuan Wolven?" Tangan Vionna bergetar begitu mengetahui orang yang akan dibunuhnya. Saking gemetarnya, senapan yang dia pegang terlepas.
Wolven membelalak tak percaya, tangannya diikat, dua orang polisi mengawalnya menuju hadapan Vionna.
"Tunggu? I-ini? Ti-tidak mungkin. AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBUNUH TUANKU!" bentak Vionna, sang gadis segera mengambil senapannya tadi dan mengarahkannya ke arah Kaizer yang sedang berada di atas balkon salah satu gedung sekitar lokasi pengeksekusian.
Para SRS dengan cepat bergerak menutupi Kaizer, ada juga yang menodongkan pistolnya. Para Reichmilitaer segera mengamankan warga.
"Kau sangat kejam! Membuatku membunuh Tuanku!" kata Vionna dengan nada yang tinggi.
Kaizer Ichsan memerintahkan para SRS untuk menurunkan senjatanya. Kemudian pria yang paling berkuasa ini menatap Vionna dengan sebuah seringaian yang kejam. "Ya kah itu? Lalu bagaimana dengan perilaku tuanmu itu yang sudah membunuh puluhan orang tak bersalah?"
"Bukan perang namanya jika tidak ada korban," sanggah Vionna.
"Maksudku, orang yang telah menyerah dan rakyat yang tak bisa berperang."
"CUKUP! Aku akan menghabisimu!" Senapan Vionna ditembakkan, pelurunya melesat dengan cepat ke arah Ichsan yang sama sekali tak siap. Namun, sebelum sempat menyentuh Ichsan, peluru itu berhenti sekitar satu jengkal dari posisinya.
"Kenapa? Terkejut?" tanya Ichsan mengejek.
Kekuatan itu bukan berasal dari Ichsan, melainkan dari Richard sang Oberbehlshaber, kekuatan pria itu adalah menghentikan gerakan baik itu benda hidup maupun benda mati.
"Tangkap dia!" perintah Richard. Segera para SRS menangkap Vionna.
Wolven yang penjagaan disekitarnya melemah, berhasil berlari dan dan mendekati Vionna, "SEKARANG!" Untuk pertama kalinya semua orang mendengarkan Wolven berbicara.
Setelah kata yang dikeluarkan Wolven itu, terdengar suara ledakan dan tembakkan tak jauh dari lokasi pengeksekusian, lalu beberapa anggota Reichmilitaer di area ini segera menodongkan senapan ke arah SRS, dan SRS membalas todongan itu.
"Wow, ternyata kau sudah merencanakan hal ini, Wolven," ucap Ichsan.
"Haha! Menyerahlah sekarang Ichsan! Kau akan mati di sini, dan Reich akan mempunyai Kaizer yang baru," balas Wolven, dua orang mendekatinya dan melepaskan ikatan.
"Tuan Wolven, kita harus pergi dari sini. Bala bantuan musuh semakin mendekat," lapor seorang pemberontak.
Wolven berde'cih' dan segera pergi bersama Vionna dan beberapa pemberontak, sebelum pergi mereka melonggarkan sedikit pengamanan.
Ke posisi Ichsan.
Richard merasa geram, dia segera memerintahkan beberapa SRS di sekitarnya untuk mengejar para pemberontak. "Sial! Mereka sudah keterlaluan, aku akan ikut pengejaran.""Tenang, Richard. Aku sudah menyiapkan rencananya," ujar Ichsan menghentikan Richard. "Yunus, lakukan seperti yang kukatakan."
"Baik, Ichsan," jawab Yunus, lalu berlalu pergi.
Tiba-tiba Mieko muncul dihadapan Ichsan, ya sebenarnya dari tadi dia ada di sekitar Ichsan.
"Hihihi...," kikihnya begitu muncul.
"Lakukan," kata Ichsan singkat. Tanpa perlu mengulanginya, Mieko segera meloncat dari atas sini dan jatuh dengan posisi siap, kemudian berlari cepat mengejar para pemberontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DER WELT II : REICH KRIEG
Fantasia[COMPLETED] [Sequel of DER WELT] "Always learn from history!" -Kaizer of Reich [DerProject] Raja Tharlos kalah? yah, itu benar. Apakah dunia aman? Tentu tidak! Raja Tharlos berhasil dikalahkan, kekuatannya tersegel aman dan dijaga dengan ketat. Duni...