CHAPTER 37 "Battle of Rosenburg"

23 3 5
                                    

>II<

"Kibarkan Sang Bintang Perdagangan, rekanku! Tunjukkan pada mereka harga diri kita!"

Pasukan UST tiba di medan pertempuran, tapi mereka saat ini masih berada di kaki bukit sana. Reich telah mempersiapkan persenjataan untuk menghambat UST sampai Hower tiba.

Teknologi yang dimiliki oleh UST dan Reich sama bagusnya, kedua negara sama-sama menggunakan meriam dan senapan. Namun, posisi Reich yang berada di atas bukit dan kondisi bukit yang hanya memiliki satu jalur tentu saja lebih menguntungkan bagi Sang Kaizer.

Pertempuran di jalur bukitpun terjadi selama setengah jam, sampai akhirnya Hower tiba dan mengepung pasukan UST. Pertempuran di bawah bukit kembali terjadi antara Pasukan UST dan Pasukan Reich yang dipimpin oleh Hower, sehingga Ichsan dapat fokus mengalahkan Royal Gloriuse.

***

Rosenburg Castle
Cornwallis kebingungan, dan pada akhirnya dia merekrut pengungsi di kastil yang sekiranya bisa berdiri untuk bertempur demi melindungi kastil ini sebisa mungkin.

Pasukan Reich akhirnya dapat mendorong semua pasukan reguler royal yang tersisa untuk bertempur di depan kastil. Para ksatria ikut menolong pasukan reguler sehingga pertempuran sengit terjadi di depan dinding kastil itu.

***

Ichsan dan Yunus serta beberapa perwira lainnya sedang sibuk memikirkan cara untuk mengalahkan pertahanan para ksatria yang melindungi Kastil Rosenburg.

"Kaizer, aku akan memeriksa keadaan di kastil. Mungkin saja kita berhasil mengalahkan para ksatria," bisik Richard ke telinga Ichsan. Ichsan yang sibuk dengan peta dan bidak catur itu hanya mengangguk mengiyakan.

Richardpun pergi, dia menyusuri beberapa blok perumahan, dan menemukan seorang gadis bertelinga kucing dengan sebuah sabit besar sedang duduk di atas atap sebuah rumah yang sudah setengah hancur seraya mengayunkan kakinya.

"Hei, Golden Kommandant Mieko. Apa yang kau lakukan di atas sana?" tanya Richard, duduk di sebuah batu bekas reruntuh dan mendongakkan kepalanya melihat Mieko.

"Aku hanya melihat pertempuran di kastil saja, hihihi..."

"Kau bisa melihatnya? Bagaimana keadaan di sana?"

"Ksatria-ksatria itu sangat tangguh, tak sedikit pasukan Reich yang berhasil mereka tumbangkan. Hihihi..."

"Kau tidak ke sana?"

"Tuan menyuruhku untuk tidak terjun langsung ke medan perang. Hihihi...."

"Aku membawa perintah dari sang Kaizer, dia menyuruhmu untuk berperang sekarang."

"Hihihi... benarkah itu? Wah, Mieko siap bertugas, Oberbehlshaber Richard.

"Pergilah, dan menangkan perang ini," tukas Richard seraya menunjuk ke arah kastil. Mieko berdiri tegap, melemparkan hormatnya, lalu berlari dengan membawa sabit ke tempat pertempuran sedang terjadi. Richard menyeringai melihat hal itu.

***

"Kaizer, Kaizer Ichsan," panggil seorang prajurit dengan tergesa-gesa seraya berlari mendekati Kaizernya.

"Ada apa?" tanya Ichsan.

Prajurit itu berdiri tegap, lalu memberi hormat, "lapor, Kaizer. Saya melihat Mieko berlari menuju kastil."

DER WELT II : REICH KRIEGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang