>II<
"Tidak, Miki. Aku akhirnya menyadari sesuatu, bahwa kekuatanmu hanya akan bangkit setelah mengalahkanku."
---
Kastil Rosenburg
Pertempuran di kastil semakin menegangkan. Saat ini, Reich berhasil mendorong para ksatria beberapa langkah, dan mereka sedang melakukan pertempuran di halaman kastil.
Yunus yang tadi dihadang Richard merasa pasrah dan berbalik untuk memimpin pasukan Reich, setidaknya dia dapat menyelesaikan apa yang telah Ichsan mulai.
***
Alun-alun kota Rosenburg, tempat pertarungan antara guru dan muridnya berlangsung
Sunyi, seketika hanya terdengar kecil suara tembakkan dan ledakkan di kastil yang jauh dari tempat mereka berdua bertarung saat ini.
"Baiklah, akan kukatakan hal yang membuatmu marah." Ichsan mengambil arlojinya dari saku seragam, melihatnya lalu memasukkannya kembali ke saku seragam. Ia merapikan topi bicorne dan medali-medali yang berantakan saat bertarung tidak serius dengan Miki sebelumnya. Ia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan, dan berkata : "Terakhir ...," "...aku membunuh Mieko dengan tanganku sendiri."
Belum ada tanggapan dari Miki.
"Benar. Kulakukan itu karena Mieko tidak dapat digunakan lagi. Sudah seharusnya pemilik membuang alat yang tidak lagi dapat dipakai."
Puluhan bola api melesat ke arah Ichsan.
Sang Kaizer menunjuk serangan yang mengarah padanya itu, lalu sambaran petir muncul dari telunjuknya dan meledakkan puluhan bola api tadi.
Terlihat Miki berdiri sepuluh meter di hadapan Ichsan dengan kedua tangan yang dikepalkan.
"Bagus, Miki. Tunjukkan amarahmu, rasakan keinginan balas dendam itu, dan tunjukkan padaku keinginanmu membunuhku," ujar Ichsan dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada.
Miki menatap Ichsan, tersenyum, lalu hendak mengucapkan sesuatu, "Master, Miki tidak akan pernah bisa membunuhmu dan master juga tidak akan membunuh kak Mieko karena alasan itu. Miki tahu sifat master yang sesungguhnya, itu karena master sebenarnya tidak ingin membunuh Miki."
"Ooh... Menarik. Kau berkata seakan-akan semuanya baik-baik saja. Apa bukti yang mendukung pernyataanmu itu?"
"Master tidak menyerang Miki dengan sungguh-sungguh, bahkan mantra yang master rapalkan bukanlah sihir tingkat tinggi yang Miki ketahui, ditambah lagi master tidak menggunakan pistol dan BlitzSchwert untuk menyerang Miki. Satu lagi, pukulan yang mengenai Miki telah dialiri mantra sihir penyembuh, itulah mengapa master mengatakan "rasa sakit di tubuhmu akan hilang dan lukamu menutup". Benar bukan?" tanya Miki berekpresi seakan-akan mengetahui kebenarannya dengan sebelah alis yang terangkat.
Tepuk tangan yang tidak bergemuruh--karena cuma satu orang-- terdengar. Pria beriris hazel dan merah darah itu bertepuk tangan karena penjelasan yang Miki sampaikan.
"Prediksimu benar, dan sudah kuduga kau mengumpulkan bahan untuk menyudutkan. Namun, dosa-dosaku adalah suatu kebenaran, dan sebentar lagi, saat Royal Gloriuse runtuh dan Reich berkuasa, DER WELT akan menanggung akibat dari dosa-dosa yang kuperbuat. Apakah kau mau dunia yang begitu dicintai ini hidup karena dosa dari seorang pemimpin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DER WELT II : REICH KRIEG
Fantasía[COMPLETED] [Sequel of DER WELT] "Always learn from history!" -Kaizer of Reich [DerProject] Raja Tharlos kalah? yah, itu benar. Apakah dunia aman? Tentu tidak! Raja Tharlos berhasil dikalahkan, kekuatannya tersegel aman dan dijaga dengan ketat. Duni...