>II<
Royal Gloriuse
Satu minggu setelah Pertempuran Smilenburg.Grassland, lima kilometer dari Proudenburg
Ichsan menggerakkan pasukannya untuk menyerang Proudenburg. Menurut perkiraannya, seharusnya hari ini sudah berada di depan gerbang Proudenburg, tapi hal yang tidak diinginkan terjadi.Sebagian besar pasukan Royal Gloriuse yang seharusnya melindungi Proudenburg malah membuat blokade jauh dari ibu kota. Blokade ini sebenarnya bertujuan untuk menghambat pergerakan Ichsan dan pasukannya, namun terbersit pemikiran para tentara Royal untuk mengalahkan Ichsan di sini, padang rumput bernama Grassland yang sangat luas.
Karena jalurnya diblokade, mau tidak mau Ichsan harus meladeni tingkah bodoh musuhnya itu.
Kedua kubu membentuk formasinya masing, tapi kubu Royal lebih dahulu selesai karena mereka sudah menyiapkan segalanya.
Memanfaatkan momen ini, seluruh pasukan Royal Gloriuse menyerang membabi buta.
Berhubungan hari sudah menunjukkan pukul enam sore, Ichsan tidak terlalu meladeninya dan hanya memberikan perintah pada pasukannya untuk bertahan dengan segala cara.
Beberapa menit berlalu, mataharipun terbenam, itu menandakan bahwa perang harus diakhiri hari ini dan dilanjutkan esok hari sesuai peraturan perang yang telah disahkan oleh Ichsan dan Luciana.
***
Markas Kubu Reich
Para perwira berkumpul di dalam tenda besar yang disebut tenda komando.Tentu saja, Ichsan, Yunus, dan Richard ada di dalamnya.
Mereka berkumpul mengelilingi peta yang terbentang luas di meja berukuran 2x1 meter.
"Pasukan kita sekarang berada di sini. Pasukan bala bantuan musuh akan datang dari sini dan sini, kemungkinan dalam beberapa hari ke depan," jelas seorang perwira menunjuk-nunjuk peta itu.
Ichsan duduk dengan santai sambil membuka-tutup kompas di tangannya.
"Berarti, kita harus merebut daerah ini secepat mungkin begitu?" tanya perwira lainnya. Yunus memasang pose berpikir, sementara Richard fokus memandangi peta.
"SRS mungkin saja bisa kita gunakan dalam situasi seperti ini. Reichmilitaer akan mengalihkan perhatian mereka dengan berhadapan secara langsung, dan SRS akan memutari mereka. Mengalahkan musuh dari dua sisi adalah strategi yang tepat," usul Richard yang baru membuka suara.
Ichsan masih setia bermain dengan kompasnya.
"Itu memang benar. Tapi, GrassLand sangatlah luas. Kemungkinan mereka memasang jebakan di sisinya sangatlah besar. Jika ingin memutari GrassLand, kita harus melewati hutan ini, dan tentu saja akan memakan waktu yang lama." Yunus masuk ke dalam lingkaran diskusi.
Ichsan masih melakukan hal yang sama.
"Mungkin howitzer bisa menyelesaikan semuanya," usul perwira lain. Mendengar usulan tersebut, Ichsan menjatuhkan kompasnya, semua perwira menatap Ichsan ketakutan seperti melihat hantu.
"Howitzer ya? Hmm... memang benar senjata itu sangat efektif untuk memusnahkan kerumunan manusia. Namun, penggunaannya harus dikurangi mengingat efek ledakannya yang bisa merusak pemandangan indah ini," ujar Ichsan, mengambil kompasnya dan kembali melakukan hal yang tadi ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DER WELT II : REICH KRIEG
خيال (فانتازيا)[COMPLETED] [Sequel of DER WELT] "Always learn from history!" -Kaizer of Reich [DerProject] Raja Tharlos kalah? yah, itu benar. Apakah dunia aman? Tentu tidak! Raja Tharlos berhasil dikalahkan, kekuatannya tersegel aman dan dijaga dengan ketat. Duni...