>II<
Jenderal William Haultz mengirimkan surat permohonan pemberian waktunya ke Kaizer Ichsan, dan suratpun disetujui tanpa syarat apapun. Pasukan Reich sekarang menunggu waktu sekitar satu minggu di Woodvalid sampai bala bantuan yang dijanjikan terkumpul sepenuhnya.
Tiga hari berlalu. Sampai saat ini, pasukan elf belum melakukan serangan balik dan sepertinya mereka mengumpulkan kekuatan melindungi kota berikutnya.
Kehidupan damai tercipta di WoodValid, masyarakat Woodvalid yang tersisa memilih diam daripada memberontak, pasukan Reich juga sudah menjaga etikanya dan memulai restorasi pembangunan kota Woodvalid.
Satu minggu sudah berlalu, dengan jumlah sembilan ribu prajurit, Reich bergerak menuju kota selanjutnya yaitu GreenGarden.
***
Delapan ratus meter dari GreenGarden
"Atur formasi!" teriak seorang perwira, pasukan-pasukan Reich yang baru tiba segera membentuk barisan. Meriam-meriam diposisikan di barisan terdepan.
Seorang penunggang kuda mendekati Jenderal Haultz yang tengah meneropong ke arah target.
"Pasukan sudah siap, Jenderal. Menunggu perintah Anda," lapor penunggang kuda itu.
"Tunggu apa lagi? Kalahkan mereka."
"Siap, pak." Penunggang kuda itu berbalik dan segera kembali ke barisan. Tak lama, suara terompet berbunyi dengan nada tiga tiupan, saat itu juga ribuan hentakan sepatu terdengar serentak.
Mereka maju dalam barisan, diiringi musik instrumen dari tiga alat musik andalan, dengan pembawa bendera yang berdiri paling depan dan berjalan paling gagah. Pasukan meriam mengatur kemiringan moncong meriamnya, dan mulai mencoba melakukan penembakkan. Pasukan berkuda, bergerak ke arah lain memutari formasi musuh. Jenderal William dan puluhan ajudannya bergerak dengan menunggangi kuda di barisan paling belakang. Pasukan SRS sendiri hanya diam berdiri mengamati gerakan Reichmilitaer. Lagi-lagi, William Haultz bergerak dengan strategi yang sama.
GreenGarden memiliki medan yang berbeda dibanding WoodValid. Jika, kota sebelumnya adalah sebuah hutan, GreenGarden adalah sebuah kota yang dikelilingi menara-menara pemanah, menara ini membantu para elf dalam membidik pasukan Reich yang berjalan mendekat tanpa menghiraukan serangan.
"Serangan bayonet!" teriak sang Jenderal, lalu semua unit berlari dengan bayonet yang sudah ditodongkan ke depan. Kali ini, Jenderal Haultz ingin menyelesaikan perang dengan cepat, dia tidak memerintahkan pasukan tanpa melakukan tembakkan sedikitpun.
Dari kejauhan, sang Golden Kommandant bergumam tak setuju, "Dasar bodoh! Dia memang ingin menang sendirian!" lalu dia menaiki kudanya, "SRS akan bergerak!"
Jenderal William Haultz turun dari kudanya, dia menarik pedangnya dan menikam musuhnya dari belakang. Dua orang elf mendekat dengan pedang yang siap diayukan, tapi sang jenderal berhasil mengantisipasi serangan itu dan menebas keduanya.
Seorang perwira mendekati sang jenderal, "Pak, SRS sudah bergerak. Mereka akan bergabung dalam pertarungan ini.
"Sial! Mereka ingin merebut kemenanganku. Perintah semua elemen unit untuk terus bergerak, dan buka jalan bagiku menuju jantung kota ini!"
"Baik, pak."
Sesuai laporan tadi, SRS bergerak menuju medan pertempuran, tapi mereka terlambat karena Haultz tidak ingin nama SRS tercantum dalam kemenangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DER WELT II : REICH KRIEG
Fantasía[COMPLETED] [Sequel of DER WELT] "Always learn from history!" -Kaizer of Reich [DerProject] Raja Tharlos kalah? yah, itu benar. Apakah dunia aman? Tentu tidak! Raja Tharlos berhasil dikalahkan, kekuatannya tersegel aman dan dijaga dengan ketat. Duni...