LIMA-Angkasa×Dia

4.8K 183 0
                                    

Setelah kejadian pada malam itu kini Agatha sedang menikmati pemandangan langit dan Bintang bersama gitar dan kenangan.

Ia berfikir jika ia dan Angkasa akan bersatu kembali.

-•••-

Agatha berharap jika ini akan menjadi akhir yang bahagia.
Bahagia sesuai harapan semua manusia.

Bahagia yang akan membuatku tak mampu mengatakan bahwa aku wanita paling beruntung dalam hidup ini.

Siapa coba yang gak mau punya masa depan kaya Angkasa, dianya aja ganteng apalagi nanti kalo udah punya anak, pasti anaknya makin ganteng.

Sore ini. Semua awal perjuangan~

04:25 PM.
Pinggiran danau.

"Ira, gak kangen sama Angkasa yah?"

Angkasa bertanya dengan nama yang sudah 17 tahun ini tidak pernah ia dengar lagi 'ira'

"Hm-mm-ka-kangen kok.."

Aduh si Angkasa gatau apa jantung gua serasa lagi dugem ish_gumam Agatha dalam hati.

"Kenapa gugup?" Tanya Angkasa polos.

"Eh, siapa yang gugup" Agatha mengelak.

"Ih lucu mukanya merah masa" Goda Angkasa.

Sial! Ketauan lagi malu kan gua- batinnya berteriak malu.

"Enggak kok biasa aja"
Sambil memukul lengan Angkasa

Brukk..

Agatha memejamkan matanya karena ia tau ia sedang terjatuh.
Tapi entah ini malah hangat.

Pelan pelan Agatha membuka matanya pelan pelan.
Ternyata ia terjatuh pada dada bidang Angkasa.
Nyamannnnn.

"Ihh gemes pengen cium"

Blashhh.

Semburat merah layaknya tomat busuk kini berakhir pada pipi mulus milik Agatha.

"A-apa sih mesum!"
Sewot Agatha karena akibat ini jantungnya jadi berpacu lebih cepat tau gak!

"Gimana ra udah punya pacar baru?" Tanya Angkasa.

Agatha terkekeh lalu tersenyum lebar dalam dada bidang Angkasa "Hehe, belom Sa"

Angkasa tersenyum manis "Masih ada peluang buat perjuangin lo"

Deg... Rasanya ingin berteriak sekarang.
Agatha hanya mampu menunduk agar wajah yang sudah memanas ini tidak terlihat oleh Angkasa.

Agatha berpura-pura tidak mendengar ucapan manis Angkasa "Apa sa? Ngomong apa si?"

Angkasa tersenyum "Gapapa kok"

"Boleh itu gak?" Lanjutnya.

"Apa?" Tanya Agatha.

"Anu.. Anu" Ucap Angkasa membuat orang yang mendengar nya ambigu.

"Hah? Anu anu?Apasih?" Tanya Agatha polos.

"Cium bibir kamu" Ujarnya santai.

Berbanding terbalik dengan Angkasa yang santai tetapi Agatha yang memegang dengan wajah cengo.

Agatha langsung memukul lengan Angkasa yang kekar.

Angkasa Pov.

"Cium bibir kamu"

Agatha langsung memukul lengan gua.

Tadi pas Agatha lagi memukul lengan gua dan gua liat kalo badannya lunglai dan gua langsuk narik dia ke dada bidang gua.

Dag... Dig... Dug... Serr...
Jantung gua mulai melompat lompat.

***

"Makasih Sa gua masuk ya, mau mampir enggak?" Tawar Agatha.

"Enggak usah gua langsung pulang aja" Angkasa langsung pergi meninggalkan pekarangan rumah Agatha.

'Kayanya gua jatuh Cinta sama Agatha'
Entah jantung Angkasa serasa selalu menarik untuk berdekatan dengan Agatha.

Rasa bibir mungil Agatha menjadi candu bagi Angkasa, manis! Sangat manis...

Jalan.××××× no. ××
Lokasi kediaman dia yang selama ini menemani hampa hidup gua.
Dia yang nge hidupin senyumnya kembali.

Tok... Tok... Tok...

Lama lama pintu mulai terbuka.
menampakan sesosok wanita yang hampir menggantikan posisi Agatha di hatinya.

Menggunakan celana selutut dan kaos santai.


"Hai,ayo masuk sa" Sapanya.

"Sa tumben kamu kesini, kangen sama aku kan?" Tiba-tiba dia langsung bertanya.

"Cih, kagak" Angkasa tersenyum meremehkan.

"Trus ngapain dong?"

My Secretly Love | Slow Update ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang