🌍Budayakan Vote sebelum baca🌍
🌸Follow ig author @ alnazw._ 🌸🌙🌙🌙
Brukk..
Venus tidak sengaja menabrak bahu seorang perempuan.
"Wtf! Siapa sih!?" Ujarnya geram sambil mengusap bahunya.
"Ma-maaf gua enggak sengaja.. Maaf aduhh" Jawab Venus.
Dia menatap Venus dari atas hingga bawah, lalu tersenyum devil.
"K-kenapa ya?" Tanya Venus gugup merasa diperhatikan.
"Lo ikut gua! Gua mau bicara" Ujarnya tegas.
"Loh, gua kan udah minta maaf" Protes Venus.
"Ikut gua" Ujarnya dengan menekan setiap kata.
Venus akhirnya mengikuti perempuan itu dengan lesu.
Apa salah gua ya? Kan bukan mau gua nabrak dia.. Dasar bloon_batin Venus.
Hingga dia masuk ke dalam restoran ramen.
Dia memilih duduk di private room, entah padahal hanya menabrak bahunya tapi hingga membicarakannya di tempat yang ber privasi tinggi.
Seorang pelayan datang dengan membawa daftar menu "Annyeong haseyo, silahkan mau pesan apa" Ujarnya ramah.
"Ramen level 2 satu, Jeju orange satu.. "
"Kamu mau apa?" Tanyanya datar."Emm Ramen level 5 sama milk shake chocolate oreo" Jawab Venus.
"Ramen level 2 satu, Jeju orange satu, Ramen level 5 satu, dan milk shake chocolate oreo satu.. Ada lagi?"
"Udah" Ujar perempuan tadi.
"Baik, eomma-eomma silahkan di tunggu sebentar nikmati fasilitas restoran ini" Ujarnya sopan.
Perempuan itu hanya menganggukkan kepala, pelayan tadi menunduk tanda memberikan hormat lalu pergi.
"Jadi..?" Tanya Venus.
"Lu harus bantuin gua ngehancurin Agatha" Ujarnya to the poin.
"Hah?"
"Jangan pura-pura bego, gua tau lu kenal Agatha" Ujarnya dengan smirk.
Venus menegang dari mana dia tau? Gua aja enggak kenal.._batin Venus.
"Lo enggak perlu tau gua tau hal ini dari mana.. Yang cukup lu lakuin pindah sekolah dan hancurkan Agatha" Ujarnya lagi.
Venus menatap wajah perempuan tadi
Gua rasa dia psycho, pikir Venus."Permisi, ini Ramen level 2 dan Jeju orange, ini Ramen level 5 sama milk shake chocolate oreo" Ujar sang pelayan lalu meninggalkan Venus.
Venus menatap Ramen yang sangat menggiurkan tapi selera makannya hilang sepertinya dia akan mendapat masalah,pikirnya lagi
"Makan aja, enggak usah di pikirin karena ini perintah bukan penawaran, ini pernyataan bukan pertanyaan" Ujar perempuan itu tajam.
Venus tersenyum paksa "Agatha orang baik" Gumam Venus tetapi tetap bisa di dengar oleh perempuan itu.
"Lu mau tau sebenernya kenapa gua benci Agatha?" Tanyanya.
"I-iya gua rasa Agatha enggak pernah jahat" Jawab Venus, selintas ia masih merasa bersalah atas kejadian satu tahun lalu.
"Haha bego! Agatha itu sombong, lu akan tau apa yang bikin gua dendam sama dia" Ucapnya menukik.
"Sebelumnya kita enggak pernah kenal, kita ketemu cuma karena gua nabrak bahu lu, nama lo siapa? " Tanya Venus dengan tatapan ke arah Ramen.
"Gua Sellin.. Dan gua udah tau nama lo Venus Lalina" Ujarnya.
Venus membulatkan matanya, lalu menetralkan wajahnya kembali "L-lo tau dari mana?"
"Santai gua enggak akan berbuat jahat kalo lu mau bantuin gua untuk ngehancurin Agatha"
"Dan uhm ada seseorang yang juga bernasib sama kayak lu, dia lagi di jalan" Ujarnya lagi.
Tiba-tiba perempuan dengan dress soft pink datang dengan nafas yang tersenggal-senggal.
"Ma-maaf gua tadi kena macet di depan cafe blue" Ujarnya.
"Ramen level 1 sama iced greentea" Ujarnya pada seorang pelayan.
Pelayan tadi mencatat pesanan perempuan itu lalu menunduk hormat dan berlalu.
"Jadi ini Kika dan gua Sellin" Ujar perempuan tadi.
"Terus.. Hubungannya sama gua apa?" Tanya Venus.
"Hancurin Agatha!" Ujarnya tegas dengan smirk devil yang siapa saja tau ada maksud terselubung di dalamnya.
"Hah?" Venus mulai bingung maksud dari semua ini.
"Enggak usah pura-pura bego! Gua tau lu kenal Agatha!" Ujarnya lagi.
Dia tau dari mana ya gua kenal Agatha_batun Venus.
"Lu enggak perlu tau gua tau dari mana tentang ku dan Agatha"
"Yang gua mau lu pindah sekolah dan hancurin Agatha" Lanjutnya menukik.
"Maksudnya apa gua enggak paham?" Tanya Venus.
"Kita jebak Agatha, Kika akan jebak Agatha untuk ke club dan buat dia mabuk.. Saat dia mabuk di sana ada anak buah gua yang akan mendekati Agatha seolah-olah mereka berciuman lalu kika akan memfoto nya"
"Lu, hasut Angkasa dan Nauval.. Tunjukin foto tadi dan panas-panasin mereka agar mereka percaya bahwa mereka murahan" Lanjutnya.
"Sellin apa lu tau Agatha orang baik? Lagian apa sih yang bikin lu dendam kayak gini?!" Tanya Venus yang mulai tersulut emosi.
"Sekarang lu enggak perlu tau, tapi suatu saat lu akan tau apa yang bikin gua dendam sama dia!" Tukasnya.
Akhirnya mereka makan dengan tenang, berbeda dengan Venus yang tampak gelisah.
Maaf mungkin ini akan jadi kali kedua gua jahat sama lu.. Gua mohon jangan benci sama gua_batin Venus.
"Makan aja enggak usah gelisah! Pokoknya kalian lakuin apa yang tua suruh kalo kalian enggak mau--liat aja apa yang terjadi sama kehidupan kalian" Ujarnya.
Venus menegang mendengarnya, dia pun heran hanya karena menabrak bahu sellin akan berakibat seperti ini.
Gua jahat, jahat banget, lu orang baik tapi karena gua harus terlihat buruk_batin Venus.
Venus menatap Ramennya tidak selera dia terus memikirkan apa yang harus dia lakukan.
Seperti orang jahat? Tapi dia ingin hidup aman.
Venus mengingat saat dirinya di paksa oleh ibu tirinya untuk memikat hati Satya walaupun ibunya tau jika Satya sudah memiliki kekasih.
Venus selalu merasa bersalah, ingin meminta maaf tapi dia malu untuk menatap muka Agatha.
"Jadi untuk besok lu bisa sekolah di SMA Garuda, semua udah gua urus termasuk buku dan seragam sekolahnya" Ujar Sellin.
"Dan Kika juga sekolah di sana.. Kalian bisa kerjasama untuk mempermalukan Agatha kapan saja" Lanjutnya.
Venus menatap Kika yang hanya menunduk.
Aku rasa nasibnya sama sepertiku, terjerat oleh phsyco seperti Sellin, pikirnya.TBC.
Aku kasih up nya sekarang nih:))
Aku usahain untuk up secepatnya!!
Tetap setia, jangan sedih kalo di gantung🐣🐣Pokoknya tungguin aja deh wkwkwk
Follow ig author @ alnazw._Kalo digantung---Kasian dek awowkwok
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretly Love | Slow Update ✔
RandomAgatha Navira Prayoga, gadis bungsu keluarga Prayoga, blesteran Jerman-Indonesia. Motto hidupnya hanya 'semangat dari diri sendiri adalah segalanya'. Ketika dirinya di nyatakan mengidap penyakit yang kapan saja dapat merengut nyawanya. "Bang! Seh...