Jadilah pelangi yang tahu kapan
Ia harus datang dan pergi
//Agathanvr\
Huh! Gak sabar nanti malem bakal ngasah buat balapan lagi!
Hm, Agatha memang hari ini bakal balapan mobil, dia dapet tawaran menggiurkan kalo menang dapet barang barang sepaket merk Gucci.
Padahal Agatha mampu buat beli barang barang branded segala merk,tapi buat mainan aja gitu nanti dia bagiin ke anak anak kelasnya.
"Pagi"
"Hai sayang, pagi juga"
Cup
Mei mengecup sekilas pipi Agatha.
Kebiasaan keluarga Prayoga emang kalo pagi harus ngecup anggota keluarga.
Cup
Erlangga mengecup pipi sebelah Agatha.
"Pagi sayang, bahagia banget sih?"
Cup
Nauval mengecup kening Agatha.
"Woy dek duduk dah gua mau kasih tau lu"
Ucap Nauval serius.
Agatha segera duduk di sebelah Nauval.
"Jangan serius serius eh, nanti sakit hati" Goda Mei
"Apasih ma, abang ini katanya mau ngomong katanya shutt jangan heboh!" Ucap Agatha.
"Nih makan dulu nanti baru ngobrol"
"Siap kapten!" Balas Agatha dan Nauval.
Hening.
"Habis"
"Habis"
"Habis"
"Habis"
"Ok abang sekarang jelasin mau ngomong apa?"
Nauval tersenyum jahil, menatap Mei dan Erlangga.
Mei dan Erlangga juga menatap menggoda Agatha.
"Agatha kamu gak boleh bawa mobil dulu sebelum kondisi kesehatan kamu baik baik aja" Nesihat Erlangga.
"Iya, mama juga gak ngijinin kamu bawa mobil dulu! Gak ada penolakan"
Agatha menghela nafas kesal.
"Mampus kau dek gua mah enak bawa mobil sendiri"
"Tai lo bang!! Terus aku sama siapa dong mah?"
"Kalian kenapa sih? Kok gajelas! Gece napa!" Geram Agatha salting karena di tatap oleh semua orang.
"Jadi Agatha Navira Prayoga, apa benar anda sedang menjalin hubungan dengan Angkasa Pradipta Wijaya?" Tanya Nauval dengan gaya bicara seperti hakim.
"Eh? Em.. Ap-apa si kalyan"
"Bener Agatha?" Goda Mei
"Anak papa sampe di peluk peluk gituh" Jahil Prayoga.
"Eng-enggak kok orang cuma sahabat an" Elak Agatha karena salting tak terselamatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretly Love | Slow Update ✔
De TodoAgatha Navira Prayoga, gadis bungsu keluarga Prayoga, blesteran Jerman-Indonesia. Motto hidupnya hanya 'semangat dari diri sendiri adalah segalanya'. Ketika dirinya di nyatakan mengidap penyakit yang kapan saja dapat merengut nyawanya. "Bang! Seh...
