Maaf, entah mengapa melihat kamu dekat dengan dia membuatku kesal dan cemburu bersamaan..
Aku cinta kamu namun aku tak mengerti harus bagaimana, kamu dan dia baru mengenal namun sangat saling percaya-sedangkan aku? 13 tahun berpisah denganmu rasa percaya belum juga datang..
Aku terlalu terbawa untuk membenci kamu yang salalu menunggu tanpa lelah.. Maaf mungkin kamu memiliki jalan hidup yang lebih baik, masa depan kamu yang akan di rakit bersama pria mu kelak- berbahagialah, disini aku tanpamu turut berbahagia walau hanya meratapi kesalahan ku melepaskan kamu.
Aku pria paling brengsek tapi beruntung karena pernah mendapatkan seorang yang begitu percaya.
Aku yang tidak mendengar penjelasan kamu, sekarang aku yang akan meninggalkan betapa nyamannya aku ketika kamu mengusap rambutku.
Jujur aku kecewa memilih dia yang telah berhianat dari pada kamu yang dalam masa sulit namun tidak menyulitkan orang lain, -kamu tulus.
Aku Eldrick Houlden telah menerima perpisahan ini lapang dada walau masih kecewa.Teruntuk kamu Louren Makxim. Gadis tercantik setelah ibuku-aku sayang kamu sekarang atau nanti, bahagia hon.
Amsterdam 09 Mart 1998.
Your mine, Eldrick.Sepenggal kata-kata pada novel berjudul 'Because I Lose' karangan alberryta69 mampu membuat pria bermata hijau laut itu tertegun.
Pria itu menutup novelnya lalu ia menatap kosong ke arah foto yang mungkin terdapat gadis tercintanya sedang tersenyum lebar sambil menatap pria asing yang tampak tampan dan mapan.
"Maaf, tapi kamu juga penghianat Tha.. Mungkin kamu bahagia sama dia yang baru""Ya ini salah aku yang meninggalkan kamu, tapi sepenuhnya juga salah kamu yang bohongin aku" Lanjutnya.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
"Hallo mama!! Agatha pulang nih?" Pekik Agatha saat pulang kerumah.
Ahh rindunya dengan rumah ini sudah seminggu dia pergi.
"Agatha mama di belakang nihh!" Pekik Mei.
Agatha meninggalkan koper di ruang tamu dan dengan langkah ceria dia menuju halaman belakang rumah nya...
Lihat di sana ada Nathan, Nauval, Mei dan Erlangga..
Mei, Erlangga, dan Nathan langsung menengok ke arah pintu kaca disana terlihat Agatha yang sedang tersenyum lebar.Mereka melambaikan tangan sebagai isyarat 'sini duduk bareng' dan di balas dengan senyuman lebih lebar dari Agatha.
"Mama kangen" Rengek manja Agatha pada Mei, Agatha memeluk Mei begitu erat.
"Ekhem enggak kangen papa kah? Oh ya-" Ucapan Erlangga terpotong karena Agatha langsung berlari dan memeluk nya.
"Agatha kangen Papa" Ujar Agatha dalam pelukan Erlangga.
"Abang mah apa? Cuma tukang cuci gosok cukup sa-" Ucapan Nathan terpotong karena Agatha meloncat dan memeluk Nathan dengan sangat erat.
"Abang-" Ucap Agatha yang kini matanya memerah.
Nathan mengerat kan pelukannya pada Agatha dan mengusap rambut panjang Agatha "Syutt.. It's okay"
Agatha melepaskan pelukan Nathan lalu menatap Nauval sendu.
Agatha menunduk lalu duduk di sebelah Nauval.
"Bang, A-Agatha kangen sama abang hiks.. Agatha ada sa-salah apa sama abang hiks... Abang Agatha kangen banget,abang enggak ka-" Agatha memberhentikan ucapannya ketika Nauval berdiri dan pergi begitu saja.
Agatha menundukkan kepalanya, kemudian dia terhisak cukup keras.
Nathan mengusap bahu Agatha.
Mei dan Erlangga menatap sendu anaknya.."Sebenarnya abang, mama, dan papa lagi cari tau masalah kalian... " Dan mengalirlah cerita tentang yang sedang di selidiki.
"Jadi,kalian tau? Hiks.. " Agatha menangis di pelukan keluarganya meski tentunya tanpa Naufal.
"Iya sayang maaf, maaf mama sayang kalian semua jadi usahakan jangan membenci Nauval" Ucap Mei yang ikut menangis.
"Hiks hiks hiks hiks Agatha kangen abang mah..hiks apa abang hiks..kangen sama aku juga hiks" Tangis Agatha pecah.
"Dengerin abang ya, kita keluarga okay? Kita apa?" Tanya Natha.
"Hiks ke-keluarga hiks hiks" Jawab Agatha.
"Keluarga, jadi semua saling sayang ada mama,papa,abang dan abang kecil" Ucap Nathan.
Akhirnya mereka berpisah dengan masuk ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
Agatha kelewati kamar Nauval dan tersenyum miris matanya mulai berkaca-kaca lagi.
Dengan cepat Agatha menghapus air matanya dan berlalu 'kita keluarga'.
Agatha merasa hidungnya mengeluarkan cairan kental berwarna merah langsung berlari menuju slingbag nya.
Brukk..
Agatha tersungkur karena kakinya menabrak kaki meja.
Darah mulai berceceran di lantai dan baju Agatha-Agatha mencoba mengatur nafasnya dan berdiri hingga tangannya mencapai tali slingbag nya.
Beruntung kali ini, hidupnya masih terselamatkan.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Seorang gadis tampak menahan emosinya,terlihat dari dadanya yang kembang kempis- bibirnya juga mengerucut.
"Ekseii!" Pekik Agatha.
"Hahaha, makanya jangan sombong lu kucing" Ejek Eksei.
"Apaansih? Udah dong ah jangan kenapa sih!!" Geram Agatha sambil terus mengejar Eksei memutar meja makan.
"Wlekk apan? Udah? Yee apaan! Siapa suruh bikin gua digigit kucing itu gara-gara mangga oma Rere" Ujarnya.
Agatha yang kelelahan mengejar mangga, langsung duduk di rumput gazebo.
"Hosh! Hosh!.. ""Aduh capek, aduh capek, aduh capek" Eksei juga ikut duduk di rumput gazebo tetapi dengan jarak yang cukup jauh dari Agatha.
Agatha berbaring sambil menatap awan berbeda dengan Eksei yang menerawang kisah cinta nya.
"Agatha" Panggil Eksei.
Agatha menoleh lalu bertanya "Kenapa?"
Eksei menghela nafas panjang "Gua kau cerita"
Agatha mengangguk pelan "Ayok, cerita aja"
"Lu inget Patrice?" Tanya Eksei.
Agatha nampak mencoba mengingat nama 'Patrice' itu-tak lama dia menjentikkan jarinya dan tersenyum manis "Inget! Cewe ramah, pendiem, dan uhm pake krudung.. Yakan?"
"Iya, sebenernya gua suka sama dia tapi keluarga nya enggak setuju karena menurut mereka gua ini cuma bodyguard yang gajinya gak seberapa dan mereka ngancem kalo misalnya gua ketemu sama Patrice lagi mereka akan jodohin sama cowo secara asal" Jelas Eksei secara rinci.
TBC
Maaf aku belom bisa up 2×.Aku cuma kasih pilihan, update 2 chapter tapi sedikit lama atau-sekali update kayak gini-gini aja?
Thx reader.
Youre the one-eaaaa/Friendzone nya ada pt 2 yo guys:)))
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretly Love | Slow Update ✔
AcakAgatha Navira Prayoga, gadis bungsu keluarga Prayoga, blesteran Jerman-Indonesia. Motto hidupnya hanya 'semangat dari diri sendiri adalah segalanya'. Ketika dirinya di nyatakan mengidap penyakit yang kapan saja dapat merengut nyawanya. "Bang! Seh...