My Secretly Love | Slow Update ✔

EMPAT DUA-Angkasa×Venus

Nyalain lagu di mulmed guys.. Jangan nangis ya:')

Sesak rasanya aku ingin sebuah pelukan bukan sebuah tamparan, aku ingin sebuah kasih sayang bukan melukai.

Perempuan itu keluar dari ruang kemoterapi dengan lesu.

Tangan nya penuh dengan bekas jarum.
Telapak tangan yang masih terdapat jaitan, punggung tangan bekas kemoterapi.

Besok hari senin, dia harus kuat..

Perempuan itu berjalan ke arah parkiran, dia menyalajukan mobilnya pelan-pelan.

"Agatha lu dari mana?" Tanya Eksei.

"Biasa jalan-jalan" Jawab Agatha santai.

Eksei menghela nafas panjang.

•
•
•

06.42

Agatha mengerjap dari tidurnya, dia duduk dan bersandar pada kepala ranjang.

"Bangun woi kebo"

"Bangun dek"

"Sayang, woi sayang, sayang SAYANGG"

"BANGUN DEK"

Agatha tersenyum kecut mengingat kenangan tentang Nauval.

Berjalan gontai ke kamar mandi, lalu memakai seragam dan memakai tas.

06.57

Agatha sampai di sekolah setelah sepuluh menit melajukan mobilnya.

'Liat deh itu kak Agatha'

'Katanya kak Agatha suka sama om-om gitu ya?'

'Iya, kata kakak kelas lain juga gitu kok'

'Padahal cantik, tapi sikap nya gak secantik itu'

Agatha meremas tangannya agar air mata nya tak jatuh.
Mendengar perkataan adik kelas tadi membuatnya semakin terpuruk.

Agatha memasuki kelas yang langsung di tatap teman sekelasnya tajam.

"Yah, cantik sih tapi gitu jablay" Ujar Esa salah satu teman sekelas Agatha.

"Aduhduh cantik banget ya apalagi kalo lagi ngelayanin om-om pasti makin cantik lagi.. Mau gua sewa berapa?" Ujar teman sekelas Agatha yang lain.

Agatha menahan tangisnya, dia menenggelamkan wajahnya dalam lipatan tangan.

Merasa akan terjadi sesuatu Agatha mencari obatnya lalu berlari melewati koridor untuk ke kamar mandi.

Agatha segera mencuci wajahnya yang banyak darah.
Pasti dia lupa meminum vitamin nya, pikir Agatha.

Agatha segera balik ke kelas karena akan ada pelajaran bahasa Indonesia dengan guru killer.

•••

If someday your feet can't touch the ground.
——jika suatu hari kaki anda tidak bisa menyentuh tanah——

If someday your arms can't feel my touch
——Jika suatu saat lengan anda tidak bisa merasakan sentuhan saya——

If someday your eyes can't see my face.
——Jika suatu hari nanti matamu tidak bisa melihat wajahku— 

I'll carry you be there for you anytime of day.
——Aku akan membawamu ke sana untukmu kapan saja——