Luka lama yang seharusnya menjadi kenangan malah menjadi tembok kokoh antara hubungan kita.
/\agathanvr & Angkasaprdpt/\Hari ini hari Kamis, penyakitnya kian lama kian parah.
Namun gadis kuat dengan segala semangat akan tetap bertahan walau hanya menjadi singgahan hati yang menghilang.
Mama nya sedang mengurus butik nya.
Papa nya sedang di kantor.
Abangnya sekolah.
Dia gak boleh sekolah selama kurang lebih 3 hari.
Karena leukimia nya sudah semakin menjadi.Tok.. Tok.. Tok
"Siapa sih siang siang bolong dateng ke rumah orang, ganggu aja" Gerutu Agatha.
Tok.. Tok.. Tok..
"Sabar woi sabar" Teriak Agatha.
pasalnya tamu tak di undang tersebut terus mengetuk pintu rumahnya.
Anjay, kan rumah gua punya bell ngapain dia ngetok pintu terus.
Tok.. Tok.. Tok
"Sabar astagfirullah"
Saat membuka pintu..
Betapa terkejut nya Agatha.
Seperti kata pepatah
'harimau mati meninggalkan belang, cinta mati meninggalkan luka'Bagaimana tidak.
Seorang yang menghilang bertahun-tahun setelah menyakiti, kini kembali membawa luka luka yang kembali menyakiti.Sepercik rindu memang hadir, se gores cinta masih tertera, setitik sayang masih menyeka, se dalam luka yang hadir kembali beserta pemberi luka tersebut.
Luka handal yang membuat kita hancur, pelampiasan yang tersusun rapi saat sang pelabuhan sedang tak ada.
Ingin memeluk nya, namun gengsi masih singgah, luka pun masih enggan menyapa kembali.
Ingin menumpahkan segala rasa rindu, dan sakit yang menjadi satu. Perih.
Pondasi yang di bangun atas keteguhan kini runtuh dalam sekejap mata.Pria itu langsung bersujud pada kaki Agatha.
"Satya?" Gumam Agatha sendu
"Maafin gua tha, gua minta maaf"
"Sat-satya?"
"Iya gua Satya sang pemberi luka pada gadis yang benar bener tulus demi gadis yang hanya mencintai hartanya"
"Maaf? Buat apa? Belum cukup satu gadis yang tersakiti harus kembali tergores luka yang sama kembali?" Sarkas tajam Agatha
"Maaf, maaf gua menyesal nyatanya cinta gua hanya buat lu"
"Maaf gak akan membuat luka menghilang, maaf gak akan cukup untuk menghilangkan jejak patah yang mendalam"
"Gua gatau harus kayak gimana, gua mohon kita balikan ya?"
"Hello? Are you okay? Gak mungkin gua mau sama seorang pemberi luka lama, pembunuh hati yang benar-benar tulus"
"Ayok kita buat lembaran baru kita tulis kebahagiaan kita kembali"
"Lu pikir dengan ucapan basi lu, gua bakal mau sama lu lagi? Maaf cinta gua udah di miliki oleh seorang yang lebih pantas mendapat kan ya"
"Jelasin siapa dia? Biar dia balikin kamu ke aku, dia gak berhak atas cinta dan kasih sayang kamu! Cinta kamu cuma buat aku"
"Ya yaa, sekarang lu introspeksi diri deh! Apa lu pantas buat gua? Maaf ya, kesempatan gak datang dua kali"
"Apa lu pernah berfikir apa yang bakal lu lakuin jika lu jadi gua? Saat hari anniv lu malah bawa bawa luka? Apa lu pernah ngerasain kalo lu di kasih harapan, di kasih celah celah untuk gua masuk dan ngehancurin kebagian lu?" Ujar Agatha datar, dingin, dan tajam.
"Inget satu hal, kalo gua gak bisa dapetin lu maka cowo lain juga gak bakalan dapetin lu!"
"ANCEMAN LU GAK AKAN MEMPAN BUAT GUA, SEKARANG KALO LU GAMAU BABAK BELUR MENDING LU PERGI" Usir Agatha.
Agatha langsung menutup pintu dengan kencang.
Tubuh nya merosot ke lantai di sertai isak tangis pilu nan miris.
Agatha terkekeh miris "haha lucu sumpah, gua juga gak ngerti apa maksud Tuhan ngasih cobaan yang berat buat gua"
"Bahkan untuk tertawa pun hanya sebagai topeng yang suatu saat akan luntur seiring berjalan nya waktu"
"Apa gak cukup gua kena leukimia, apa gak cukup gua ngalamin friendzone, apa harus gua bener bener pergi dari dunia ini?"
"Gua juga gak akan kuat buat nanggung luka yang sudah tertutup kembali terbuka, gua gak sanggup lagi, gua udah menderita tapi apa? Tuhan gak pernah kasih gua kebagian sesuai impian gua"
Tangis Agatha pecah, ia berjalan ter tatih tatih karena kepala nya kembali pusing.
Gelap, Agatha tak sadarkan diri di tengah tengah tangga.
Membuat dia jatuh terguling guling dan mengeluarkan darah dari kening dan hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretly Love | Slow Update ✔
RandomAgatha Navira Prayoga, gadis bungsu keluarga Prayoga, blesteran Jerman-Indonesia. Motto hidupnya hanya 'semangat dari diri sendiri adalah segalanya'. Ketika dirinya di nyatakan mengidap penyakit yang kapan saja dapat merengut nyawanya. "Bang! Seh...