Dia kakak buat gua! Jadi jangan
macem-macem kalo enggak kau tangan lo patah🎡_-Agatha tersenyum sangat lebar saat Angkasa hadir di depan pintu cafe.
Dia berdiri dan merentangkan tangannya bermaksud untuk memeluk Angkasa..
"Haii" Tiba-tiba perempuan berambut ikal sepundak datang dan langsung mengapit lengan Angkasa.
Sungguh bukan ini yang dia inginkan dia hanya ingin Angkasa memeluknya lalu mengucap kan 'aku rindu, jangan pergi lagi' tapi Agatha tau itu hanya sebuah khayalan semata.
Kali kedua ini membuatnya percaya bahwa di dunia ini kepercayaan hanya sebuah bullshit yang akan tetap menjadi omong kosong.
Jujur ia sempat mematung, seperti tersambar petir bagaimana tidak dia mengalami hal yang mirip seperti kejadian saat hubungannya kandas di tengah jalan dengan Satya.
Agatha percaya tidak percaya menurunkan rentangan tangannya dan tersenyum kecut.
"Mau bicara apa? Gua enggak banyak waktu nih?" Ujar Angkasa datar.
"Ma-maaf gua cu-cuma mau bi-bilang kalo gua ka-kangen lo" Ujar Agatha menunduk, tak kuasa menahan sedih dari suara datar Angkasa..
Kalian tau siapa gadisnya? Dia Venus Lalina-perempuan yang sempat menjadi tunangan Satya.
Tuhan, Agatha memiliki kutukan? Iya?? Mengapa kisahnya selalu berakhir!
"Gak usah banyak omong deh ya, kasian cewek gua!" Ujar Angkasa ketus.
Maaf, maaf, maaf, maaf_ujar batin Venus menangis.
Jleb!
"
Inget satu hal, sekarang kita gak punya hubungan sahabat lagi!" Ucapnya tajam.
Ternyata, i-ini balasannya? Sebenarnya apa, apa yang terjadi? Sungguh Tuhan Agatha sangat ingin menghancurkan cafe ini lalu mencabik semua orang dan menangis..
"O-oh maaf, kita cuma te-teman ternyata" Ujar Agatha terbata-bata karena air matanya yang terus menerus mengalir.
"Iyaiya, jadi udah gak ada yang mau di omongin kan?" Tanyanya.
Agatha tersenyum miris mendengar ucapan Angkasa "Engg-enggak maaf ganggu waktu kalian"
Angkasa dan Venus berdiri dari tempatnya duduk lalu berlalu.
Venus menoleh ke bangku Agathasaat ia sampai di depan pintu cafe.
Dia meringis, bahkan bisa saja dia menangis dan mengatakan semuanya tapi apa daya dia masih ingin hidup.Dia menaiki kotor sport Angkasa.
Motor Angkasa terus melaju dalam keheningan.Hingga sampai pada pekarangan rumah yang cukup besar.
Angkasa membawa Venus ke rumahnya untuk pertama kalinya.
Venus sempat terbelalak kaget saat tau Angkasa membawanya ke rumah cukup besar ini.
Angkasa turun dari motornya begitupun Venus.
Mereka berjalan beriringan,lalu sampailah mereka pada pintu coklat besar "Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam" Jawab Neta dari dapur.
Angkasa dan Venus berjalan ke dapur untuk menemui Neta.
Neta menatap Venus dengan tatapan yang sulit di mengerti.
"Angkasa" Panggil Neta.
"Iya bun, kenapa?" Tanya Angkasa setelah selesai meminum air dingin dari kulkas.
"Dia siapa?" Tanya Neta dengan tatapan seolah mengatakan 'jauhi anak saya'.
"Dia Venus, tepatnya Venus Lalina" Ujar Angkasa, Venus mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Neta.
Namun Neta hanya menatap sekilas uluran tangan Venus sekilas, memangnya apa yang dia harapkan dari seorang pelakor?
Apa yang dia inginkan dari seorang pembohong besar? Apakah dia juga harus percaya atau bahkan harus ikut terjerumus dalam kebohongan ini? Oh tentu tidak!.
Memang Neta pernah di ceritakan tentang Venus Lalina ini, dia yang merebut kekasih Agatha.
Venus Lalina yang telah menjadi kambing hitam diantara hubungan darah Nauval dan Agatha.Setelah selesai memasak semua duduk di meja makan, Angkasa bersebelahan dengan Venus di depannya ada Neta.
Neta menatap Venus tajam "Venus pernah tunangan ya?" Tanya Neta dengan suara yang di lembutkan, padahal dalam hati dia sangat ingin meledak.
Venus terbatuk-batuk, dengan cekatan Angkasa memberikannya minum.
"I-iya tante" Jawabnya gugup.Neta tersenyum"Terus tunangannya itu masih pacar orang"
Venus membelalakan matanya "I-iya tante, tante ta-u dari mana?" Tanya nya gugup.
"Haha, terus kamu lagi bikin missi ya?" Tanya Neta lagi.
Venus sudah gemetar, takut semuanya terbongkar "missi? Ahaha m-issi apa ya tan?" Dia tertawa garing.
"Missi kambing hitam kan?" Tanya Neta santai.
"Haha masa ada missi kambing hitam sih bun ada ada aja" Angkasa yang tadi hanya menyimak sekarang ikut mengobrol.
"Iya judulnya 'ku kambing hitami adik kakak' iyakan Ven?" Tanya Neta dengan tatapan 'dasar gak tau malu'.
"Ma-maksudnya apa?" Dia tersenyum kikuk.
"Ya gitu, awas kena azab loh Ven" Neta terkekeh.
"Ha-haha azab gimana tan?" Tanya Venus gugup, dia menggaruk tengkuknya.
"Tau nih si bunda ada-ada aja" Ujar Angkasa.
"Yaudah makan aja dulu, dari pada makan temen gigit hubungan motong tegur sapa" Ujar Neta menyindir.
Akhirnya mereka makan dengan meningkatnya dengan ujaran Neta yang terkadang sarkas.
Tebeceh guys:))
Kritik aja, cerita pertama author-masih dag dig dug gitulho ➖➖
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretly Love | Slow Update ✔
AcakAgatha Navira Prayoga, gadis bungsu keluarga Prayoga, blesteran Jerman-Indonesia. Motto hidupnya hanya 'semangat dari diri sendiri adalah segalanya'. Ketika dirinya di nyatakan mengidap penyakit yang kapan saja dapat merengut nyawanya. "Bang! Seh...