TIGA LIMA-×Kecurigaan Javr×

2.3K 85 2
                                    

Terkadang kematian adalah rasa bahagia bagi sang mayat kenapa(?) karena sakit ini hilang begitu saja.
(••AgathaYangTerlupakan••)


Setelah menempuh perjalanan cukup lama dari Rusia menuju Indonesia cukup membuat badan Agatha remuk.
Agatha meregangkan ototnya.

Kretekk..

Kretekk..

"Eksei nanti lu langsung ke rumah aja, nanti Jevr yang akan menjemput lu" Ucap Agatha.

"Lu mau kemana Agatha? Jangan bilang ada yang ketinggalan di Rusia terus mau balik lagi?" Tanya Eksei.

"Enggak bukan gua ada keperluan sebentar kok" Ujar Agatha meyakinkan.

"Ih gua ikut aja deh ya" Bujuk Eksei.

"No! Jangan nolak ini tuh kepentingan perempuan sibuk" Ucap Agatha dengan gaya angkuh nya.

"Cih banyak gaya lu, udah gua ikut aja pokoknya ini kepentingan bodyguard ganteng" Ucap Eksei dengan menirukan kata-kata Agatha tadi.

"Bodoamat ya! Dahhhh" Agatha segera berlalu dengan cepat meninggal kan Eksei yang masih terbengong.

"Yah, yah kok gua bengong sih? Sial ah!" Gumam Eksei.
"Yaudah deh hati-hati ya" Teriak EkseiEksei yang hanya di balas acungan ibu jari oleh Agatha.

-···-

"Dok, gimana?" Tanya seseorang perempuan yang terbaring di bangkar pada pria paruh baya memakai jas dokter.

"Agatha, kamu baru 15% kemungkinan sembuh juga cukup memungkinkan tapi kamu harus menjaga pola makan dan rajin kemoterapi" Ucap dr.Louis.

Ya, perempuan itu Agatha.
Agatha melakukan kemoterapi pada dokter Louis.

"Dan uhmm apa kamu rutin menum obat kan?" Tanya dokter Louis.

"Aku selalu minum kok, cuma gitu kadang suka kambuh di tempat-tempat yang enggak biasa contohnya jika lagi mandi" Ujar Agatha.

"Oh, menurut saya Agatha kamu lebih menjaga pola hidup, jangan terlalu capek dan stres.. Saya cuma bisa kasih obat pereda rasa sakit" Ucap dokter Louis dengan menyerah kan resep obat.

"Silahkan tebus di apotik ya Agatha, minggu depan kamu kemoterapi lagi" Lanjutnya.

"Makasih dokter" Ucap Agatha lirih.

"Iya sudah tugas saya, silahkan istirahat dulu saya tinggal ya.. Jika ada apa-apa pencet bel itu" Dokter Louis tersenyum dan meninggalkan Agatha.

-•••-

"Jap, gimana penyakit Agatha? Masih ada harapan sembuh atau enggak" Tanya Eksei menunduk.

Javr, supir pribadi kesayangan Agatha.
Teman Eksei juga Agatha.

"Janji ya, sebenernya... "

Flashback..

3 Minggu yang lalu..

Saat itu javr curiga melihat Agatha yang memintanya mengantarkan ke perempat an rumah sakit.

"Jev anterin gua yuk!" Ucap Agatha dengan senyum tapi terlihat bibirnya pucat.

"Kemana? Ehh kok lu pucet gitu sih?" Tanya Jevr curiga.

"Ini ehmm anu.. Oh ini lipice tapi yang warna peach jadi agak-agak pucet gitu" Ujar Agatha sepenuhnya berbohong, padahal dia tidak memakai lipice dan lipice juga tidak ada yang berwarna peach.. Jevr kan cowok mana ngerti.

Lo bohong kan? Lipice warna peach itu enggak ada, Hesa aja punya banyak lipice tapi enggak ada yang peach kok_batin Jevr.

"Oh yaudah mau kemana emang?" Tanya Jevr.

"Ke perempatan rumah sakit ya" Ujar Agatha menggigit bibir bawahnya.

"Ok deh, naik" Ujar Jevr sambil membuka pintu penumpang.

20 menit dalan perjalanan akhirnya mobil mereka sampai di perempat an.
"Lu yakin mau di sini aja?" Tanya Jevr memastikan karena Agatha terus mengigit bibir bawahnya.

"I.. Iya gua deluan yah" Agatha keluar dari mobil dan berjalan cepat.

Agatha diam-diam meringis saat kepalanya semakin pening.

Agatha terus berjalan sambil memijat kepalanya "Perjuangan banget hidup gua ya" Agatha tersenyum miris.

Brakk..

Agatha tersungkur di Koridor
"Agatha, Agatha wake! up wake up! Agatha hei bangun" Ujar Javr sambil menepuk pipi Agatha.

Javr langsung menggendong Agatha ke UGD "Suster! Dokter! Tolong adik saya!! Suster dokter!!" Pekik Javr.

Para suster dan beberapa dokter UGD langsung berlari untuk membantu.
Salah satu suster itu tau itu Agatha langsung berlari ke ruang dr. Louis.

Brakk..

Pasien yang sedang di periksa menoleh begitupun dr. Louis dan asistennya.

"Hosh,Hosh A..anu dok..i...itu.. Hosh!" Ujar suster itu dengan nafas yang tidak beraturan.

"Nafas dulu baru ngomong, memang ada apa?" Tanya dr. Louis dengan tatapan seolah bertanya 'ada apa'.

"Agatha anu..emm pi..pingsan dok" Ucapnya sambil meringis.

Dokter Louis langsung berlari ke UGD.

"Dokter ini Agatha sebenarnya kenapa?" Tanya Javr kawatir.

"Agatha punya leukimia stadium 2 dia telat kemoterapi tiga hari" Ujar dokter Louis.

Javr membulatkan mata dengan mulut yang menganga "Le..leukimia? Kangker darah?"

"Iya udah lama dia punya leukimia, dia sempat koma satu tahun lebih" Ujar dokter Louis.

Mata Javr berkabut, matanya mulai berkaca-kaca "Tapi dia bisa sembuh kan dok?" Tanya Javr.

"Ada, ada kemungkinan untuk sembuh tapi hanya 30% dan untuk sembuh sepenuhnya itu kehendak Tuhan" Ucap dokter Louis.

"Baik saya permisi" Ucapnya lagi.

Javr mematung.. Leukimia stadium 2?! Apa orang tuanya tau? Kurasa tidak//

Sungguh inikah rasanya saat perempuan yang kita suka bahkan ehm cinta sekarat?

Tanpa sadar Javr meneteskan air mata nya
Tuhan jangan ambil dia, dia masih punya masa depan.. Aku-aku percaya padamu Tuhan_batin Javr menangis dan meraung.








Bagus tdks? 🙌
Makasih banget buat kalian semua udah baca cerita super gak jelas.
Ahh, makasih udah voment guys👄

My Secretly Love | Slow Update ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang