Cafe Js..
Aletta dan Abell sudah sampai di cafe tempat mereka akan bertemu.
"Al, Agatha mana ya? "
"Gatau belum dateng kali" Ujar Abell.
"Hmm yaudah yuk pesen aja dulu"
"Mbak! " Seru Aletta pada pelayan cafe."Mau pesan apa mbak?"
"Ice Green tea satu.. "
"Bel lu mau apa?""Eh, gua Vanilla Latte aja deh"
"Jadi pesanan nya, Ice green tea satu dan Vanilla Latte satu"
"Baik tunggu 15 menit""Bel, Agatha kemana ya?"
"Gatau gua Al"
"Aduh gua khawatir banget nih Bel"
"Apa jangan jangan──"
"Permisi, ini pesanannya"
"Makasih"
'Kalian mau liat apa resiko dari ini?'
'Baiklah.. '"Abell, itu suara Agatha bell"
"Iya let ayo ayo"
"Agatha lu gapapa kan? " Tanya Abell panik.
"Agatha lu dari mana sih?! " Aletta pun tak kalah khawatir.
"Loh, loh ini kok ada Mr. Hersan, sama polisi?"
"Agatha lu utang penjelasan ke kita" Ucapan Alatta penuh selidik.
"Ya yaa gua tau itu" Ucap Agatha sambil memutar mata malas.
"Mr. Hersan tolong urus jangan lupa selidik in siapa dalang nya"
"Baik Nona"
"Terima kasih Mr. Hersan"
Hersan menunduk kan Kepala nya hormat, dan segera undur diri untuk menyelidiki tugas nya.
"Al, Bel pada kenapa sih?! "
"Cepet masuk ke cafe dan jelasin!" Desis Aletta dan Abell.
Agatha menarik nafas gusar.
***
Agatha pov.
"Al, Bel pada kenapa sih?! "
"Cepet masuk ke cafe dan jelasin!" Desis Aletta dan Abell.
Gua cuma tarik nafas gusar. Gua bingung harus jelasin kayak gimana?
"Agatha jadi sekarang jelasin kenapa ada Mr. Harsan tadi?"
Aletta dan abell natap gua intens banget seolah oleh gua penjahat.
"Jadi tadi gua tuh udah sampe disini dan ada perempuan... " Gua jelasin semuanya dari gua dateng dan kejadian yang menyebabkan adanya Mr. Harsan.
"Hah! Anjing siapa sih yang berani sama lu!!!"
"Tau belom tau dia berurusan sama keluarga Wijaya!! "
"Udah sih, biar Mr. Harsan cari tau"
"Yaudah lu pesen dulu gih"
"Mbak.. "
"Mbak, tadi saya pesan green tea sama Vanilla latte belum di antar ya?"
"Oh, tadi saya liat mbak mbak nya pada keluar jadi lebih baik saya tunggu mbak nya kembali saja"
Aletta dan Abell menganggukkan kepala tanda mengerti.
"Yaudah deh mbak, Vanilla latte satu, Green tea satu, sama Caramel Mochiato's satu"
"Baik silahkan tunggu sebentar"
"Eh, eh lu tau gak kemaren gua gak Sengaja liat Bang Nauval jalan sama Dira anak 12 MIPA1"
"WHAT!! " Gua kaget setengah Hidup dan mati.
Bayangin, most wanted SMA Garuda yang dingin kayak es kutub tiba-tiba bisa jalan sama cewe.
"Iya, jadi kemaren gua kan mau beli nasi goreng deket rumah gua, nah gua liat Bang Nauval sama Dira baru keluar dari supermarket"
"Weits deket rumah lu kan Al? Kok bisa?"
"Yap!! Dira itu anak perumahan gua juga tapi gua kurang tau yang mana rumah nya"
"Oh, pantes aja kemaren Bang Nauval itu rapih banget, trus gua tanya mau kemana dia cuma jawab kepo kayak babi ngepet"
Sahabat gua malah ketawa ketawa sampe megangin perut.
"Hahanjing ngakak astagfirullah"
"Hahahah! Bapet, bapet, bapet" Tawa Aletta pecah.
"Babi ngepet Agatha, b-a-b-i-n-g-e-p-e-t" Goda Abell sambil mengeja kalimat terakhir.
"Tapi ──"
"Permisi" Ucap ramah sang pelayan sambil menaruh gelas pesenan gua dan yang lain.
"Eh iya mbak, makasih" Kata gua.
"Tapi.. "
"Apaan dah jan bikin penasaran! "
"Tapi.. "
"Anjing apan dah"
"Tapi babi ngepet model Agatha kayak nya Limited Edicion deh"
Seketika tawa Abell meledak.
Gua cuma natap mereka tajam."Pst.. Diliatin tuh anjir"
Abell langsung menunduk meminta maaf kepada pengunjung lain yang merasa terganggu.
"Bell, Al besok nginep di rumah gua yuk, rame loh ada Bang Devan, Angga, Ibay, Nauval, Angga, sama Deni"
"Deni ketua kelas Bang Nauval kan?"
"Iya, pada nginep juga"
"Ohh, gua mah ikut aja sih"
"Gua jugaaa! "
"Oke deh, besok lu berangkat pake supir aja jadi nanti pulang bareng mobil gua"
"Sip kuy"
***
"Sial! Preman bodoh! Disuruh gitu doang gak becus.. Arghhh liat aja gua bakal bikin pembalasan gua"
Dia melempar semua barang barang yang yang bisa dia gapai dan di lempar.
Bahkan barang mahal sekalipun dia gak peduli.Ia terkekeh dengan senyum iblis serta mata yang menampilkan kebencian.
"Agatha Navira Prayoga, lu gak akan lebih hebat dari gua" Dia menyeringai jahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretly Love | Slow Update ✔
De TodoAgatha Navira Prayoga, gadis bungsu keluarga Prayoga, blesteran Jerman-Indonesia. Motto hidupnya hanya 'semangat dari diri sendiri adalah segalanya'. Ketika dirinya di nyatakan mengidap penyakit yang kapan saja dapat merengut nyawanya. "Bang! Seh...