Akan aku jelaskan semua untuk yang terakhir, maaf kan aku jika kesalahan ku sudah fatal.
|•••••|
"Goblok! Bodoh! Tolol! Arghhh!!" Teriak wanita itu murka.
"Akhh.. "
"Kenapa lu kasih tau goblok!! Arghh bangsat!!" Teriaknya semakin murka saat mengingat wajah musuhnya.
"D—dia baik enggh e—enggak pa—pantes di jahatin" Jawabnya terbata-bata.
"Dia musuh gua, gua enggak perduli dia baik atau jahat!! Liat aja lu bakal tau apa yang bakal gua lakuin" Jawabnya dengan senyum jahatnya.
Dia merogoh saku jeans nya, terlihat dia mengeluarkan cutter.
Dia mendekati perempuan yang tadi membuatnya murka.
Dia menggores mulai dari tangan bahkan hingga wajahnya juga ia gores.
•••••
Exal dan Agatha kini sedang duduk di bangku taman setelah lelah lari sore.
"Haus enggak Tha?" Tanya Exal.
Agatha mengangguk "Haus banget malah, beli mimum yuk!" Ajak Agatha yang di angguki oleh Exal.
Exal mengaku dia telah jatuh terlalu dalam pada pesona Agatha, bukan hanya cantik Agatha juga berbeda dia lebih suka dengan orang-orang yang di bawahnya di banding dengan orang-orang yang setara dengannya.
Exal menyematkan jari tangannya ke jari-jari mungil milik Agatha.
Diam-diam Agatha melirik jemarinya yang terasa hangat di dalam genggaman tangan besar Exal.
Entah Agatha merasa terlindungi saat bersama Exal.
Tak luput keadaan jantungnya yang terasa lebih berdetak kencang saat bersama Exal.
Mungkin Agatha punya perasaan pada Exal?
"Pak air mineral nya satu ya" Ujar Exal.
"Ini mas jadi tiga ribu" Jawab si bapak.
Exal memberikan uang sepuluh ribu kepada bapak tadi.
"Aduh ini bapak enggak ada dua ribuan mas" Ucap si bapak merasa tidak enak.
"Kembaliannya ambil aja pak" Jawab Exal ramah.
"Makasih ya mas semoga langgeng sama pacarnya" Ucapan bapak tadi langsung di senyumi oleh Exal.
Exal menyerahkan botol mineral yang tadi dia beli "Nih"
"Makasih ya, kok cuma beli satu? Emang lu enggak haus?" Tanya Agatha sambil berusaha membuka tutup botolnya.
"Sini gua bukain" Ucap Exal yang peka dengan Agatha yang sedang kesulitan.
Krekk..
"Gua haus kok, gapapa kok bukan berarti gua kere ya" Lanjut Exal sambil menyerahkan kembali air mineral tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secretly Love | Slow Update ✔
RandomAgatha Navira Prayoga, gadis bungsu keluarga Prayoga, blesteran Jerman-Indonesia. Motto hidupnya hanya 'semangat dari diri sendiri adalah segalanya'. Ketika dirinya di nyatakan mengidap penyakit yang kapan saja dapat merengut nyawanya. "Bang! Seh...