Chapter 1

5.6K 398 16
                                    

15 tahun kemudian..

Byurrr

"Hei pembunuh!! Bangun jangan malas-malasan! kau harus membersihkan rumah," ucap namja berkulit putih yang masih ada ember di tangannya.

"Nee Hyung," namja yang dipanggil pembunuh tersebut menyahut ucapan hyungnya dengan tulus meskipun sudah disiram air.

"Sudahlah. cepat kau mandi dan turun ke bawah," namja berkulit putih yang membawa ember tersebut bergegas meninggalkan tempatnya karena merasa muak melihat namja yang dia benci.

Namja yang telah disiram air tersebut hanya menatap sedih di balik punggung namja berkulit putih yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Hingga tiba-tiba namja yang telah disiram air tersebut bergumam dalam hati,"Hyung... Sampai kapan kalian akan membenciku?" monolognya sambil menatap punggung namja berkulit putih yang perlahan menghilang dari pandangannya.

***************

"Hey pembunuh! Akhirnya kau turun juga, bereskan dan bersihkan piring-piring ini karena kami akan pergi ke kantor," perintah namja berbahu lebar yang duduk di meja makan. Namja itu adalah Kim Seokjin, putra sulung dari keluarga kim.

"Nee Hyung," namja yang dipanggil pembunuh itu masih tetap tulus membalas dan menerima perlakuan buruk hyungnya. Namja tersebut adalah Kim Namjoon, putra bungsu dari keluarga kim.

"Hey! Tidak sopan sekali kau memanggil kami hyung, kami bukan hyung mu pembunuh!" tiba-tiba namja berkulit putih yang tadinya duduk dengan tenang di meja makan berteriak kepada namjoon dengan penekanan di kalimat terakhirnya karena dia tidak terima jika dirinya dan jin dipanggil hyung.

Jin menghela nafasnya dengan kasar karena dirinya begitu muak jika melihat dongsaengnya, Kim Yoongi bertengkar dengan namja yang dipanggil pembunuh oleh Yoongi sendiri.

"bisakah kalian hentikan pertengkaran ini? Aku muak melihat kalian bertengkar setiap hari," Jin mulai mengangkat suaranya untuk menghentikan pertengkaran mereka.

"Tapi hyung.. Di–"

"Sudahlah Yoon, kau tidak perlu memarahi pembunuh yang tidak tahu aturan ini. Lebih baik jika kita pergi ke kantor daripada membuang-buang waktu untuk memarahinya," sebelum Yoongi melanjutkan ucapannya, ucapannya sudah terpotong oleh ocehan Jin.

"Hyung benar, untuk apa kita memarahinya jika dia tidak tahu sopan santun. Kajja hyung! Kita pergi," Yoongi mulai beranjak dari tempatnya dan mengajak Jin untuk pergi dari tempatnya.

"Kajja!" Jin hanya membalas singkat dan ikut pergi dari tempatnya bersama Yoongi.

Namjoon hanya menatap sedih menatap kepergian hyungnya yang sekarang sudah tidak peduli dengannya.

Disela-sela Namjoon menatap kedua hyungnya yang perlahan hilang dari tatapannya, dia bergumam dengan dirinya sendiri.

"Ah! Sudahlah, lebih baik aku membereskan ini semua dan mencucinya sebelum aku terlambat kuliah," gumam Namjoon yang sudah mengalihkan pandangannya dari kedua hyungnya.

"Ah! ini piring terakhir, aku harus cepat mencucinya dan berangkat kuliah," monolog Namjoon untuk menyemangati dirinya sendiri.

Disaat Namjoon mulai mencuci piring-piring itu, dirinya bermonolog lagi tetapi kali ini di dalam hati "Apa mereka sudah tidak menginginkan keberadaanku lagi?"

Pukk..



Tiba-tiba seseorang menepuk bahu Namjoon. Hingga membuat lamunannya buyar.
















"Kamjjagiya!!"











TBC

P.s :

Namja = laki-laki
Hyung = panggilan untuk saudara laki-laki yang lebih tua dari dirinya sendiri. Yang bisa memanggilnya hanyalah anak laki-laki.
Kajja= ayo
Kamjjagiya = kau mengejutkanku

Irfa❤

[1] BOGOSHIPDA HYUNG || KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang