Chapter 20

1.9K 188 17
                                    

"V?!" panggil Hoseok yang langsung membuat Taehyung terkejut setengah mati.

"Hyung? Apaan sih?! Memanggilku tapi juga membuatku terkejut," protes Taehyung.

"Ah! Mian.. Mian.. Tidak sengaja," ucap Hoseok sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Taehyung yang tadinya telah dikejutkan oleh Hoseok hanya menatap tajam Hoseok dengan mata elang miliknya.

"V hyung? Sini!" kode Jungkook. Taehyung yang dipanggil pun langsung mendekat.

"Wae?" tanya Taehyung.

"Bukankah itu apartement yang dimaksud oleh Namjoon hyung?" pikir Jungkook.

"Nde. Kau benar. Itu adalah apartement yang akan kita datangi. Kajja kita masuk kesana! Sebelum Yoongi diapa-apakan," ucap Taehyung dan diangguki mereka semua.

"Chakkaman! V kita ke lantai 7 yang mana?" potong Jimin.

"Kita tanyakan administrasi saja. Kajja!" ucap Taehyung singkat lalu pergi berjalan mendahului mereka semua.

"Mari ikuti dia saja," usul Jimin.

Mereka mengangguk (-Taehyung) dan akhirnya mengikuti Taehyung masuk menuju ke meja admistrasi.

Sementara Taehyung, sudah berada tepat di depan meja administrasi.

"Permisi! Nyonya apakah anda melihat yeoja yang membawa namja ini?" tanya Taehyung sembari menunjukkan foto Yoongi.

"Saya melihatnya tuan," jawab administrator itu.

"Dia tinggal di lantai berapa?" Taehyung menatap serius hingga membuat administrator itu sedikit takut.

"Lantai 7. Ruangan nomor 127,"

"Baiklah. Kamsahamnida atas informasinya,"

Taehyung beralih pergi dari meja administrasi. Lalu tiba-tiba dia menangkap sosok yang dia kenali. Mereka adalah Hoseok, Jimin, dan Jungkook yang baru sampai.

"Kajja! Aku sudah tahu ruangannya," ujar Taehyung.

"Nee," sahut mereka bersamaan.

Dan pada akhirnya, mereka berkumpul menuju ke lantai 7.

Dan pada akhirnya, mereka berkumpul menuju ke lantai 7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brukk!

Tiba-tiba Mingyu terjatuh dan tubuhnya mencium tanah karena tersandung sebuah batu.

"Hahahaha!" tawa Ahrin yang melihat Mingyu terjatuh.

"Gyu?! Kau kenapa? Tiba-tiba tidur di tanah," ledek Namfy.

"Orang jatuh tidak dibantu malah diledek," sindir Mingyu.

"Ya sudah sini aku bantu," Namjoon menyimpan senjatanya di saku celana dan membantu Mingyu berdiri.

"Gomawo hyung," balas Mingyu.

"Cheomanyo," Namjoon tersenyum ke arah Mingyu.

"Sudah belum dramanya?" sindir Ahrin.

Namfy yang melihat adiknya berucap seperti itu langsung menyenggol lengannya.

"Sopanlah sedikit," bisik Namfy.

"Memang kenapa eon? Biasanya kan eonni yang tidak sopan," balas Ahrin tentunya berbisik juga.

"Kalau nanti aku tidak sopan, pistolku akan ditukar lagi," ujar Namfy.

"Hanya pistol?" Ahrin terkejut bukan main karena kelakuan kakaknya berubah 90° derajat setelah berurusan dengan senjata.

"Itu kenapa berbisik-bisik? Kajja! Kita masuk," ucap Mingyu.

"Arraseo," balas Namfy dan Ahrin bersamaan.

"Chakkaman! Kita harus melihat peta," peringat Namjoon lalu mengeluarkan lipatan kertas dari saku bajunya dan membukanya.

"Hyung? Sekarang kita di sini," ucap Mingyu sambil menunjuk salah satu gambar peta tersebut.

"Berarti kita masuk lewat pintu ini saja. Pintu belakang," usul Namjoon.

"Ya sudah. Kalau begitu kajja! Sebelum kita terlambat," ajak Namfy terburu-buru.

"Kajja!" sahut Namjoon sambil melipat kertas nya kembali dan memasukkannya ke dalam saku baju.

"Les't go!" ucap mereka semua secara bersamaan lalu berlari menuju pintu belakang gedung yang mereka datangi.

"Les't go!" ucap mereka semua secara bersamaan lalu berlari menuju pintu belakang gedung yang mereka datangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eughh.." suara lengkuhan terdengar kecil di penjuru ruangan.

Kim seokjin yang berstatus anak sulung keluarga kim sekaligus kakak dari Kim Namjoon baru terbangun dari pingsannya.

"Aku di mana?" Jin mengendarkan pandangannya di sekeliling ruangan. Dia hanya melihat sebuah ruangan kosong yang usang.

"Dan kenapa aku terikat di kursi?" Jin menatap kursi yang dia duduki. Dia juga menatap sekeliling tubuhnya terikat tali.

"Hai! Tuan Seokjin. Sepertinya kau sudah sadar," ucap seorang namja yang baru datang dari balik pintu.

Jin yang mendengar suara tersebut, langsung mengangkat wajahnya dan melihat siapa yang berbicara.

"Kau...?"

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Intinya sekarang jan lupa vomment!!

Irfa❤


[1] BOGOSHIPDA HYUNG || KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang