Chapter 21

1.8K 217 20
                                    

Maaf kalau part ini tidak panjang, jelek, dan tidak seru. Ini terjadi karena otak irfa yang lagi blank. Irfa masih belum sepenuhnya sembuh, jadi maklumih saja yahh...
Selamat membaca!!!!!















































"Kenapa? Terkejut?" seseorang asing tersebut tersenyum smirk ke arah Jin.

"Kau pasti tahu, apa mauku?" ucap seseorang tersebut lalu berjalan mendekat ke arah Jin.

"Tidak akan kuberikan kepadamu," tolak Jin keras hingga membuat orang asing tersebut mengeluarkan pisaunya dan melukai pipi Jin.

Sreett!

"Akh!" ringis Jin pelan.

"Sakit?" seseorang asing tersebut mengangkat alisnya sebelah, dia seolah-olah meledek Jin.

"Cih!" Jin mendecih melihat seseorang tersebut. Dia sangat benci kepadanya. Dia ingin sekali memukul wajahnya tapi sayang tangannya terikat.

"Jin-ah?! Kau tahu? Dongsaengmu Namjoon akan kesini menyelamatkanmu," ucap seseorang tersebut.

Dan Jin, dia hanya menghiraukannya karena ego miliknya masih tersisa di sana.

"Dan disaat itulah aku akan membunuhnya," seseorang tersebut menjauh dari Jin, "hahahaha!" dan tertawa lepas seperti orang yang sudah tidak waras atau bisa dibilang gila.

Jin? Dia terkejut. Bagaimana bisa seseorang tersebut berencana akan membunuh Namjoon saat dia datang menyelamatkannya.

Padahal dia hanya berpikir bahwa Namjoon akan datang dan menyelamatkannya lalu pergi dengan selamat tanpa ada yang terluka.

Tapi pikiran Jin salah. Namjoon datang menyelamatkannya lalu dia juga akan ditembak saat menyelamatkannya.

"Lihat! Betapa bodohnya dia, melewati pintu yang sudah dipasang CCTV," seseorang tersebut menunjukkan ponselnya yang sudah terhubung dengan CCTV.

Dia menunjukkannya kepada Jin. Dan tentu saja Jin kembali terkejut. Bahkan nafasnya tercekat saat menyaksikan Namjoon bersama teman-temannya datang menyelamatkannya tanpa peduli nyawa.

"Sudah cukup melihatnya tuan Kim Seokjin. Aku harus membereskan mereka semua lalu membawa mereka ke hadapanmu," seseorang tersebut mematikan ponselnya lalu pergi dari ruangan Jin.

Sementara Jin masih dalam perasaan kacau. Dia bingung apa yang harus dilakukannya jika adiknya itu ditembak oleh seseorang sialan itu.

Tapi ya.. Mau bagaimana lagi? Dia tidak bisa melakukan apapun. Dia hanya bisa berdoa agar Namjoon selamat.

"Kuharap kau baik-baik saja Namjoon-ah.."

DORR!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DORR!

Tiba-tiba satu peluru meluncur dari samping dan langsung mengenai kaki Namjoon.

Namjoon dan yang lainnya terkejut. Mereka semua tidak tahu jika ada tembakan tiba-tiba dari lawan.

"Apa ini?! Mau bermain curang kalian semua?!" oke, si Namfy tidak terima. Dia begitu murka saat melihat satu tembakan meluncur dan mengenai kaki Namjoon.

"Sudah lah Namfy... Kau diam saja. Aku tidak apa-apa," ucap Namjoon dengan tersenyum.

"Tidak apa-apa apanya! Yang jelas sekarang kau harus diobati joon!" elak Namfy tidak terima.

"Namfy noona benar hyung kita harus mengobati lukamu itu dulu," setuju Mingyu dan diangguki juga oleh Ahrin.

"Tapi bagaimana dengan Jin hyung?" Namjoon menatap mereka semua.

"Jin lagi Jin lagi. Kau bisa menyelamatkannya nanti joon! Sekarang kau lebih penting, ok!" Namfy sudah diambang batas. Matanya sudah memerah, dia marah sekaligus menangis.

"Sudah eonni.. Sudah.. Aku tidak mau melihat air matamu lagi untuk yang kedua kalinya," Ahrin langsung memasukkan pistolnya ke dalam jaket lalu memeluk Namfy agar dia tenang.

"Hyung..." serasa dipanggil, Namjoon menoleh ke arah Mingyu.

"Kau turuti saja permintaan Namfy noona.. Dia khawatir dengan keadaanmu," nasihat Mingyu.

"Arraseo,"

"Arraseo,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!!

Udah lamaaaa!!!

Aku rindu kaliann😘😘😘

Aku menempati janjiku bukan?

Sekarang kalian
Harus menekan
Ini yah!!!
↓↓↓↓

[1] BOGOSHIPDA HYUNG || KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang