Chapter 11

2.1K 249 15
                                    

"Sepertinya itu bukan salah satu para maid yang bekerja di sini," ucap Namjoon.

"Lalu siapa hyung?" Jimin menatap Namjoon dengan penasaran.

"Aku tidak tahu. Lebih baik kita dekati saja," ucap Namjoon yang diangguki oleh Jimin.

Namjoon dan Jimin berjalan ke arah kebun belakang untuk mengetahui siapa namja yang berada di situ.

Mereka berdua tidak mendekat ke arah namja itu melainkan mengawasinya dari balik tembok agar tidak ketahuan oleh namja itu.

"Aku tahu kalian berada di balik tembok, lebih baik kalian datang kehadapanku sebelum aku membunuh kalian!" ucap namja itu.

Tapi sayangnya namja itu dapat merasakan kehadiran mereka. Dan membuat mereka merinding seketika setelah mendengar ucapan namja itu.

Srakk srakkk

Mereka keluar dari balik tembok dan berjalan menuju namja itu. Namja itu duduk di bangku dan menghadap berlawanan dari arah mereka.

"Mi-mianhae ahjussi. Kami tidak sengaja mengawasi ahjussi," ucap Jimin gugup.

"Aku tidak setua itu hingga kau memanggilku Ahjussi," ucap namja itu.

Setelah membalas perkataan Jimin, namja itu membalikkan badannya dan membuat keadaan saling terkejut keluar.

"Mingyu?!" teriak Jimin dan Namjoon bersamaan karena terkejut.

"Hyung?!" begitu pula namja itu, dia juga terkejut. Namja itu adalah Kim Mingyu sepupu keluarga Namjoon.

"Kenapa kau di sini?" tanya Namjoon.

"Aku hanya ingin bermain ke rumahmu Hyung," jawab Mingyu sambil mengeluarkan senyumannya.

"Tapi jika kulihat bukan itu maksudmu datang kesini, Gyu." Jimin menatap Mingyu tidak percaya.

"Ternyata kau masih sama yah Hyung. masih bisa menganalisa maksud orang tertentu hanya dengan menatapnya saja," ucap Mingyu.

"Katakan Gyu, apa yang membuatmu datang ke sini?" tanya Jimin.

"Keluarga Namjoon hyung dalam bahaya," jawab Mingyu.

"Apa?!" teriak Jimin dan Namjoon bersamaan.

"Ish! Hyung, Jangan berteriak! Nanti telingaku sakit," protes Mingyu yang ditatap tajam oleh Jimin.

"Gyu, bagaimana bisa kau tahu keluarga ku dalam bahaya?" tanya Namjoon.

"Kemarin ada yang menelponku dan nomor tersebut tidak dikenal. Saat kuangkat, orang yang menelpon tersebut bilang " mulai sekarang kau harus waspada dengan seseorang di sekelilingmu, sebelum mereka celaka karena kau tidak menjaganya" lalu tiba-tiba telpon diputuskan sepihak oleh orang tersebut," jelas Mingyu.

"Lalu bagaimana bisa itu terhubung dengan keluarga Namjoon hyung?" tanya Jimin.

"Begini hyung, keluarga Namjoon hyung kan pernah mengalami sebuah pembunuhan. Dan itu adalah konflik pertama yang membuat keluarga Namjoon hyung terpecah. Di sini aku asumsikan bahwa pembunuhan yang lama tersebut adalah sebuah rencana untuk menguasai perusahaan Kim. Tapi sayangnya pelaku pembunuhan tersebut tidak mendapatkan hasilnya karena ada keturunan dari Kim samchoon jadi perusahaan tersebut berada di tangan Jin hyung. Dan sekarang pelaku pembunuhan tersebut akan mengusik keluargamu lagi karena rencana yang dulu telah gagal," jelas Mingyu.

"Wah! Mingyu-ya kau menjelaskannya secara detail," kagum Jimin.

"Biasa saja, hyung." Mingyu menatap aneh Jimin.

"Jadi kita akan berperang lagi seperti appa dan eomma kami dulu?" pikir Namjoon.

"Iyah Hyung," ucap Mingyu.

"Huufftt~" Namjoon menghela nafasnya mendengar ucapan Mingyu.

Puukk

Tiba-tiba Jimin menepuk bahu Namjoon yang membuat pemilik bahu terkejut.

"Tenang saja Hyung. Kami akan membantumu," ucap Jimin yang diangguki oleh Mingyu.

"Gomawo Jim, Gyu," Namjoon tersenyum ke arah mereka berdua.

"Jadi apa rencana kita?" tanya Jimin.

"Itu nanti saja. sekarang aku harus mengemasi pakaianku," sela Namjoon yang kemudian masuk ke dalam rumahnya.

Mingyu menatap aneh ke arah Namjoon kemudian menatap Jimin.

"Ada apa dengannya?" tanya Mingyu.

"Kau akan tahu nanti," Jimin tersenyum smirk yang membuat Mingyu bergidik ngeri.

"Dia menyeramkan. Sepertinya dia cocok untuk berperang dengan musuh keluarga Namjoon hyung," batin Mingyu sambil menatap Jimin.

"Gyu-ya, Jangan menatapku seperti itu! Aku tahu aku tampan," ucap Jimin dengan percaya diri dan membuat Mingyu ingin muntah seketika.

"Eh! Jangan ge-er hyung! Aku tidak bilang kau tampan," balas Mingyu.

"Terserah kau sajalah," Jimin menyudahi obrolannya dengan Mingyu karena tidak ingin melanjutkannya.

Blammm

Suara keras pintu tertutup membuat Jimin dan Mingyu terkejut. Hingga mereka ingin saja menjitak Namjoon saat ke tempat mereka karena telah membuat mereka terkejut.

"Jja! Kita pergi," ajak Namjoon.

Ttak!

"Gyu-ya? Apa yang kau lakukan?" ringis Namjoon sambil memegangi kepalanya yang dijitak oleh Mingyu.

"Itu balasan hyung karena telah membuat kami terkejut setengah mati," ucap Jimin.

"Mianhae karena membuat kalian terkejut," ucap Namjoon terkekeh.

"Sudahlah lebih baik ayo kita pergi," ajak Jimin.

"Kemana?" tanya Mingyu bingung.

"Ke rumahku," jawab Jimin dengan smirknya.









































































TBC

P.s :

Samchoon = panggilan untuk saudara laki-laki ayah/ibu.
Ahjussi = panggilan untuk orang laki-laki yang lebih tua dari kita.

Jangan lupa vomment!



Salam Manis,
Irfa💜       

[1] BOGOSHIPDA HYUNG || KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang