Ceklekk
Pintu dibuka oleh namja berjas putih, hingga membuat namja berlesung pipi manis tersebut langsung berjalan ke arah pintu dan bertanya tentang kondisi namja bermata elang yang tiba-tiba pingsan.
"Hoseok hyung, Bagaimana keadaannya?" tanya namja berlesung pipi manis itu yang tidak lain adalah Namjoon.
"Dia hanya butuh istirahat karena dia masih lemah setelah diambil darahnya," jelas namja berjas putih tersebut yang tidak lain adalah Hoseok.
"Huffftt~ syukurlah dia tidak apa-apa." Namjoon menghela nafas leganya karena mendengar namja bermata elang tersebut baik-baik saja.
"Namjoon-ah?" merasa terpanggil, namjoon langsung menoleh ke arah Hoseok dan menatapnya seakan memberi syarat "ada apa".
"Kau tidak menemui Jin hyung?" ucap Hoseok.
Namjoon hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban karena terlalu malas bicara.
"Kenapa kau ti–"
"Hoseok hyung, Bukankah sudah kubilang jika Namjoon hyung tidak mau menemui Jin hyung karena ada mayat hidup disana," ucapan Hoseok langsung dipotong oleh namja bergigi kelinci yang tiba-tiba sudah ada di belakang Hoseok.
"Jungkook!" namja berpipi apel yang ada di samping namja bergigi kelinci tersebut langsung menjewer telinga namja bergigi kelinci tersebut karena mendengar ucapannya yang tidak sopan.
"Awh, Hyung!! Appo! Lepaskan." namja bergigi kelinci tersebut hanya bisa meringis kesakitan karena telinganya dijewer oleh namja berpipi apel yang ada di sampingnya.
"Jim, Lepaskan saja, kasihan Jungkook." Namjoon membela namja bergigi kelinci tersebut agar namja berpipi apel yang tidak lain adalah Jimin, melepaskan jewerannya.
"Arraseo," Jimin melepaskan tangannya dari telinga namja bergigi kelinci tersebut. Dan dengan cepat namja bergigi kelinci yang tidak lain adalah Jungkook, langsung mendekat ke arah Namjoon dan berlindung di belakang tubuhnya.
"Gomawo Namjoon hyung. Kau menyelamatkan telingaku dari iblis itu." Namjoon hanya terkekeh melihat 2 bersaudara yang ada di dekatnya bertengkar layaknya anak kecil.
"Kau bilang apa? Iblis? Ingatlah Kook! Aku ini hyungmu bukan iblis." Jimin merasa tidak terima dengan ucapan Jungkook dan dia langsung berjalan ke arah Jungkook untuk menggelitikinya karena bandel dan mulutnya tidak bisa dijaga.
"Namjoon hyung, Tolong aku!!!" Jungkook terus menarik tubuh Namjoon dan berlindung di belakangnya karena Jimin akan menggelitikinya.
"Aku tidak bisa melindungimu, Kook." Namjoon melepaskan tarikan Jungkook dan menghindar dari Jungkook agar Jungkook digelitiki oleh Jimin.
"Ah! Sekarang kau akan minta tolong pada siapa?" Jimin tersenyum licik saat melihat adiknya ketakutan karena dirinya.
"Ampun hyung.. Mianhae.. Mianhae.." Jungkook tidak bisa berlari dan meminta perlindungan siapapun karena tidak ada yang akan melindunginya kecuali Taehyung.
"Wajahmu sedih sekali, hahahaha!" Jimin menghentikan kemarahannya lalu tertawa karena melihat wajah Jungkook yang memelas meminta ampun padanya.
"Yak! Hyung! Kukira kau akan menggelitikiku lagi." Jungkook mengerucutkan bibirnya kesal karena Jimin menertawakannya.
Namjoon hanya bisa terkekeh melihat kedua temannya yang tidak bisa akur. Tapi dibalik kekehan Namjoon terdapat rasa iri.
Iri karena saudaranya selalu mengabaikannya bahkan menghinya atas kesalahan masa lalu yang tidak dia lakukan.
"Namjoon-ah,"
Seketika lamunan Namjoon buyar karena panggilan dari Hoseok.
"Waeyo Hyung?" tanya Namjoon.
"Aku pergi dulu yah! Karena masih banyak pasien yang harus kutangani," ucap Hoseok.
"Nee, pergilah." Hoseok beranjak dari tempatnya dan meninggal ketiga temannya yang berada di depan ruang rawat Taehyung. Dan Namjoon hanya bisa melihat Hoseok yang semakin hilang dari pandangannya.
"Joonie hyung?" Namjoon menoleh ke arah Jimin dan Jungkook karena namanya dipanggil oleh mereka.
"Wae?" tanya Namjoon.
"Kajj–"
"Appa!! Eomma!! Kalian jahat!!"
tiba-tiba ucapan Jungkook terpotong kala mendengar suara teriakan dari ruangan Taehyung.
"Itu suara Taehyung," ucap Jimin.
"Ada apa dengannya? Kenapa dia berkata seperti itu?" karena namjoon penasaran akhirnya dia bertanya.
"Dia dititipkan oleh keluarganya ke keluargaku karena ada urusan bisnis jadi karena itulah di sering seperti itu karena orang tuanya." Jimin menjelaskan semua tentang Taehyung kepada Namjoon.
"Apa keluarganya tidak pernah menemuinya saat dia dititipkan pada keluargamu?" tanya Namjoon lagi.
"Begini hyung, keluarganya sudah tiada maka itulah dia tidak pernah dijemput lagi dan setahuku dia punya tiga hyung yang tidak kuketahui keberadaanya tapi entah kenapa ketiga hyungnya itu tidak menjemputnya," jelas Jimin panjang lebar.
Namjoon hanya ber'O'saja mendengar penjelasan Jimin.
"Kalian berdua jangan bicara terus! Kajja! Kita tenangkan Tae hyung," ucap Jungkook.
"Jungkook yang perhatian ..." Jimin kembali meledek Jungkook tetapi diabaikan oleh Jungkook.
"Kau benar Kook, sekarang kita harus tenangkan Taehyung, Jim. Agar dia tidak merusak seisi ruangan," ucap Namjoon.
"Ah! Arraseo aku akan berhenti meledek, dan mulai serius," ucap Jimin.
"Jja! Kita masuk." Jungkook mulai membuka pintu.
Ceklekk
Mereka bertiga sudah masuk dan mendapati namja bermata elang tersebut dalam keadaan kacau.
"Hyung?"
"Apa kau datang untuk menjemputku?"
TBC
P.s :
Arraseo = baiklah
Gomawo = terima kasih
Appa = ayah
Eomma = ibuSalam manis
Irfa❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] BOGOSHIPDA HYUNG || KNJ
Fanfiction[END] Seorang adik pasti ingin mendapat kasih sayang dari seorang kakak bukan? Lalu bagaimana jika seorang adik malah mendapatkan sebuah kebencian bukan sebuah kasih sayang? Highest Rank #49 - In sadstory #62 - In sadstory