Sesuatu Yang Tak Terduga

81 25 2
                                    

Siang sehabis shalat zuhur aku sama sekali tidak menyangka kedatangan tamu. Bukan tamu bulanan lagi, kan sudah kemaren yang membuatku sakit perut dan dinner ku juga jadi kacau karenanya, tapi mau bagaimana lagi itu sudah jadi kodratku sebagai seorang wanita, di satu sisi aku bersyukur haidku lancar tiap bulan. Walaupun terkadang harus merasakan sakit tak tertahankan, meskipun tidak mesti tiap bulan terasa sakit.

Alya adik perempuan ku yang kedua datang berkunjung ke rumah kami, katanya dia kangen sama ibu dan pastinya sama aku juga kakaknya yang cantik ini.

"Kak Musda...kapan nich acara nikahannya? aku jadi gak sabar pengen kakak merasakan jadi seorang istri..sekaligus jadi seorang ibu" kata Alya diselingi dengan tawa khasnya.

"Iih kamu ini gak sabaran aja, nanti ada kok kabarnya!" ucapku santai sambil makan keripik singkong dari Alya.."tapi kapan kak..sampai Alya lumutan nich nungguinnya..!" sambung Alya sedikit manja, aku pun hanya membalas nya dengan tawa yang susah diartikan.

Aku dengan Alya dan Rahma adik perempuanku yang terakhir begitu akrab, walaupun sekarang kami tidak serumah lagi tapi kami masih saling bertanya kabar lewat telpon. Tak jarang kami video call, untuk melepaskan kerinduan.

Aku tidak pernah menyesali apalagi benci karena kedua adik perempuan ku mendahului ku menikah. Sebelum menikah pun mereka minta izin dan restu padaku untuk mendahului kakaknya yang belum juga menikah ini.

Aku pun mengizinkan mereka mendahului ku dengan ikhlas, dan aku menerimanya dengan lapang dada. Walau bagaimanapun nikah adalah sunnah Rasul yang harus dijalankan, apabila sudah mampu akan berdosa bagiku bila menghalangi niat suci mereka.

Setelah berbincang-bintang cukup lama, sorenya sehabis shalat ashar Alya pulang dengan mobilnya. Dia berjanji kapan-kapan akan menginap di rumah kami, karena sekarang dia lagi sibuk mengurus bisnisnya jadi jarang ada waktu luang.

Aku pun juga berharap secepatnya bisa liburan sejenak bersama anggota keluargaku, sejenak menghilangkan penat oleh rutinitas harian. Tapi sekarang waktu luang itu sulit sekali untuk dicari agar semuanya bisa berkumpul bersama, maklum sekarang semuanya sudah pada sibuk dengan kerjaannya dan karena masing-masing sudah berkeluarga.

Tiba-tiba saja ponsel yang kuletakkan dimeja tamu berdering yang baru saja ku ambil tadi dari kamar, karena ke asyikan ngobrol sama Alya dan juga ibuku aku tidak lagi memperhatikan ponsel ku di kamar. Aku pun menghampiri ponselku dan melihat nama yang tertera Faisal.

"Hallo...assalamu' alaikum"...kataku dengan entah kenapa hati yang berdegup kencang, aduh kenapa tiba-tiba aku jadi gugup begini batin ku.

"Waalaikum salam...Musda gimana sekarang keadaanmu?" tanyanya di seberang sana. Suaranya terdengar lembut bagiku, hatiku bagaikan berbunga-bunga. Memang benar ya kalau orang lagi jatuh cinta itu, mendengar suaranya saja terasa melayang-layang entah kemana. Apalagi ditanyain kabar sama pujaan hati, klepek-klepek jadinya.

"Musda...apa kamu mendengar ku?" tanya Faisal merasa tidak diperhatikan.

"Ooh iya..dengar eemmm...keadaanku alhamdulillah udah membaik" jawabku sekenanya berusaha menghilangkan kegugupanku.

"Oh...syukurlah kalau begitu, dari kemaren aku mencemaskanmu. Apalagi hari ini chat ku gak dibalas" ucap Faisal tidak karuan rasa.

"Oh maaf tadi HP ku di kamar jadi gak sempat lihat HP, aku tadi ke asyikan ngobrol sama Alya tadi datang kesini. Ini baru aja tadi pulang" kataku panjang lebar menjelaskan.

"Ooh jadi mentang-mentang ada Alya jadi lupa sama pacar!!!" sambung Faisal dengan pedenya.

"Apa...pacar!!! iih kepedean banget sich, belum juga jadian" jawabku heran diiringi tawa.

"Kalo gitu kita jadian aja sekarang gimana?" tanya Faisal spontan...

"Gak etis, beraninya cuma ditelpon" jawab ku asal, kenapa sich ini Faisal udah mulai ngelantur ngomongnya atau beneran serius batinku.

"Ok kapan kita bisa ketemuan..aku harap kali ini lancar tanpa hambatan" ucapan Faisal seakan memancingku mengingat malam kemaren dinner ku dengannya tidak sesuai dengan rencana.

"Eemmm...kapan yaa...nanti dech ku kasih tau, soalnya aku takut aku mendadak sakit perut lagi. Ini kan masih...belum sempat aku lanjutkan kata-kataku Faisal tertawa lepas, jadi jengkel rasanya di tertawa kan gitu aja.

"Kenapa ketawa?" tanyaku kesal.

"Maaf rasanya lucu aja kalau kamu setiap mau ketemu sama aku mendadak sakit perut, apa itu juga karena gugup?" tanya Faisal sambil meredakan tawanya.

"Faisal kamu itu emang gak pernah berubah ya dari dulu suka mengejek, kamu kan tau  aku sakit perut bukan karena gugup tapi karena lagi haid. Meskipun kamu tau aku orangnya kadang suka gugup tapi gak segitunya juga kaliii"...teriak ku dengan intonasi suara agak meninggi.

"Iya maaf..maaf...aku cuma bercanda, aku minta maaf" ulang Faisal.

"Udah dech udah sore aku mau mandi, udah gerah juga nich" jawabku asal tak memperdulikan kata-katanya.

"Duh jangan ngambek donk..Musda..Musda!!!"...pinta Faisal dengan suara memelas.

"Udah ya nanti disambung lagi assalamu' alaikum...ucapku dengan penuh penekanan seraya sambil mematikan telpon.

Pagi ini aku kembali bersemangat menjalani aktifitas dan tugasku sebagai guru, aku sengaja datang lebih pagi biar lebih bisa menikmati pagi sebelum mengajar murid-murid ku di kelas. Sebagian guru-guru juga sudah ada yang datang.

Sambil bertegur sapa dan berbasa-basi dengan guru-guru yang lain, aku kembali membaca novel ku yang sengaja kubawa untuk selingan bila lagi kosong mengajar  atau lagi menunggu. Ditengah asyik membaca novel teman yang juga seumuran ku tapi sudah menikah menyapaku.

"Hai Musda...kelihatannya asyik banget, lagi baca apa?" tanya Rina penasaran.

"Ini lagi baca novel" jawab ku santai tanpa menoleh kearahnya.

"Waduh...baca novel!! gak baca buat bahan mengajar pagi ini?" tanyanya heran.

"Udah tadi malam" jawab ku singkat dengan mata tetap kearah buku.

"Musda...kamu udah tau belum, nanti hari ini kita bakalan kedatangan guru baru. Katanya sich dia baru dipindahkan ke sini, katanya juga nich yaa...dia itu orangnya ganteng gituu, kalo gak salah namanya Riduan Saputra.

Degg...tiba-tiba saja jantung ku berdegup kencang setelah mendengar nama itu. Nama yang sudah tidak asing lagi bagiku, siapakah orang itu...aah mungkin saja orang lain yang juga kebetulan sama namanya. Tapi apa mungkin sama dalam dua kata, ya bisa saja kan. Di dunia ini kan banyak dikelilingi manusia, ya semoga saja.


Kayaknya ada yang lagi dag dig dug daar nich...ya kita tunggu aja kabarnya..



Kira-kira siapa ya Riduan Saputra itu???😊😄😅 silahkan komen dibawah👇👇
penasaran..nantikan kelanjutannya yaa, jangan lupa vote dan komennya, biar aku lebih semangat lanjutin ceritanya..ok👍👍😊😊

Siapa CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang