Timbulnya Benih-Benih Cinta

150 31 7
                                    

Semenjak pertemuan itu aku merasa hidupku jadi lebih berwarna, aku merasa lebih bahagia dari sebelumnya, apalagi tiap hari Faisal suka memberikanku perhatian. Walaupun hanya sekedar chat menanyakan sudah makan apa belum atau lagi ngapain, sudah basi sich kedengarannya tapi aku merasa senang oleh perhatiannya, kadang dia juga suka menelpon atau video call denganku, hhmmm...senanglah pokoknya setelah pertemuan itu.

Dering ponsel ku berbunyi merdu, disaat aku mau bersiap-siap untuk mengistirahatkan tubuhku dari penat kerjaku hari ini, aku pun mengangkat ponsel ku dan melihat yang bertuliskan nama Faisal.

"Hallo assalamu' alaikum"...kataku sambil menahan mata yang mulai mengantuk.

"Waalaikum salam...lagi ngapain nich bu guru macan?"tanya Faisal usil.

"Iiiihh...Faisal kamu ini apa-apaan sich, aku kan udah bilang aku gak suka dipanggil dengan sebutan itu, masih aja diulangi" jawabku rada jengkel sambil memutar bola mataku.

"Emangnya kenapa dengan panggilan itu, bagus kok...unik lagi, gak ada yang salah, lagian kamu kan udah tau kepanjangannya apa!!" bela Faisal tak mau kalah seraya menahan tawanya.

"Iya aku tau...tapi tetap aja aku gak suka dipanggil itu" kataku yang mulai menahan emosi.

"Ooh...gitu ya, terus kalaunya aku gak mau gimana dong, aku lebih senang aja manggil kamu itu." Kata Faisal tetap pada kejahilannya.

"Ya udah terserah kamu aja dech, kamu memang gak pernah berubah, masih sama kayak dulu menyebalkan!!! aku ngantuk mau tidur" ucapku yang mau menutup telpon.

Tapi Faisal buru-buru berkata

"Etss...jangan ditutup dulu dong telponnya, gitu aja kok ngambek, sebenarnya aku mau bilang, hari minggu nanti kamu ada waktu gak?" aku pengen ngajak kamu nonton, ada film baru dan bagus lho di bioskop...mau yaa!!" ucap Faisal memelas.

"Hhmmm...kita lihat nanti dech, soalnya akhir-akhir ini aku juga sibukucapku jutek.

"Aku berharap banget kamu mau, ya udah met bobo Musdaa Semoga mimpi'in aku yach" ucap Faisal manja dibuat-buat.

"Hhmmm manja amat sich, ya udah assalamu' alaikum"...ucapku tidak begitu memperdulikan lagi kata-katanya.

"Waalaikum salam bu guru macan"...jawabnya yang tak henti-hentinya membuatku jengkel, aku pun segera mematikan telpon dengan kasar dan membantingnya pelan ke kasurku.

Begitulah bagiku kadang Faisal terasa menyebalkan, kenapa sich kadang dia masih saja seperti dulu. Suka jahil dan usil, padahal kan kita sudah sama-sama dewasa bukan anak kecil lagi, tapi tingkah nya kadang membuatku jadi lupa umur, dasar Faisal menyebalkan...gumamku dalam hati.

Namun disaat dia usil padaku, aku seakan seperti bernostalgia kembali ke masa kecilku yang sering suka dijahilinnya.

Tapi disatu sisi yang lain aku tidak bisa memungkiri, ada perasaan nyaman bersamanya, di saat berbicara beradu pandang dengannya ada desiran halus dihatiku, apalagi melihat pandangan matanya yang begitu teduh memberikan getaran dan nuansa tersendiri.

Namun  disatu sisi yang lain juga selain suka usil dia sebenarnya orangnya baik, menyenangkan, dewasa dan humoris ditambah lagi nilai plusnya sudah mapan, pasti di luar sana banyak wanita yang tergila-gila padanya.

Dia bekerja disalah satu perusahaan milik ayahnya sebagai direktur, wanita mana yang tidak tergiur dengan laki-laki seperti itu, pikiranku panjang lebar menerawang entah kemana sembari tersenyum sambil merebahkan tubuh ku di pembaringan.

Lalu tiba-tiba saja aku tersadar, aduuh Musda apa dia juga mau sama aku yang sudah perawan tua ini, terus apakah dia juga punya perasaan yang sama sepertiku, sebaiknya aku jangan kegeeran dulu dech, walaupun ini perjodohan tapi belum tentukan dia mau. Walaupun belum ada kata-kata dari mulutnya secara langsung, walau bagaimana pun tidak mungkin kan aku yang bilang duluan tentang perasaanku padanya, kalau memang jodoh tidak akan ke mana dan tidak akan tertukar  oleh siapa pun, hiburku untuk sedikit menenangkan pikiranku.




Tenang Musda...kayaknya Faisal memiliki perasaan yang sama kok, tapi mungkin dia menunggu waktu yang tepat untuk menyatakan cintanya😊😅





Mau tau kelanjutannya, makanya ikuti terus ya ceritanya, tentunya vote dan komennya yang membangun yaa...ok

Siapa CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang