Sebulan setelah putusnya hubunganku dengan Faisal, aku sama sekali tidak tau kabarnya sedikit pun. Kami benar-benar lepas kontek, dan tidak pernah bertemu lagi.
Aku tidak menyangka dia menjauhiku dan menghilang begitu saja, padahal yang kumau walaupun sudah putus hubungan, tapi setidaknya masih bisa saling komunikasi. Jujur ada perasaan bersalah dilubuk hatiku dan ingin meminta maaf padanya, tapi bagaimana caranya! apa aku yang harus datang ke rumahnya untuk meminta maaf secara langsung. Tapi sepertinya aku gengsi melakukannya, lagipula kurasa itu tidak mungkin, itu sama saja aku membuat masalah baru. Yaitu bertemu dengan keluarga Faisal dan mungkin akan mendapatkan pertanyaan tentang hubunganku bersama Faisal.
***
Sudah beberapa hari ini libur panjang, karena murid-murid sudah ulangan kenaikan kelas. Dan aku pun sebagai gurunya otomatis juga ikutan libur panjang juga, itulah salah satu enaknya jadi guru, kalau murid libur panjang, guru-guru pun pasti juga libur panjang sama dengan muridnya. Ya lumayan mengistirahatkan otak dari rutinitas sehari-hari dan punya kesempatan juga untuk berlibur ke suatu tempat. Tapi untuk sementara aku sudah tiga hari ini lebih memilih di rumah.
Tiba-tiba aku melihat mamaku asyik memasak di dapur, wanginya pun semerbak sampai ke ruang tamu. Lalu mengundangku untuk bertanya padanya.
"Waaahh...kayaknya lagi masak enak nich, masak buat Musda ya ma, tapi masaknya kok agak banyak. Memangnya buat siapa aja ma? kan cuma kita berdua." Tanyaku polos.
"Mama mau buat jamuan makan malam!" jawab mamaku sekenanya sambil meniriskan ayam goreng dari wajan.
"Sini ma biar Musda bantu!" ucapku seraya mau mengambil tugas mama.
"Tidak usah, bentar lagi selesai." jawab mama masih asyik melakukan aktifitasnya.
"Kok mama gak lengkap jawab pertanyaan Musda, sebenarnya mama masak buat siapa aja?" ulangku penasaran sambil memutar otak memikirkan siapa gerangan tamu istimewa nanti.
"Buat Faisal beserta keluarganya..." jawab mamaku semangat.
Setelah mendengar nama Faisal disebut, berhasil membuatku tersedak disaat nyicip ayam goreng.
"Uhuk uhuk uhuk...apa!!! jadi Faisal bersama keluarganya mau datang ke sini?" tanyaku reflek yang berhasil membuat mataku terbelalak kaget.
"Iya mama mau mangadakan jamuan makan malam nanti malam di sini, sekaligus mau membicarakan hubungan kalian, lagian gak enak juga kan kita aja kemaren dapat jamuan makan. Nah mama juga pengen ngajak mereka makan malam di rumah kita." Jelas mamaku panjang lebar.
"Ooh gitu ya maa...kenapa mama gak bilang dari kemaren-kemaren? kalau tau kan Musda gak pergi jalan tadi, jadi bisa bantu mama di dapur," tanyaku heran.
"Mama sengaja melakukannya biar kejutan, lagian mama bisa sendiri kok menyiapkannya," ujar mamaku sambil tersenyum.
"Hmm..." gumamku menunduk lemas bingung harus bagaimana.
"Ternyata berhasilkan buat kamu kaget, sebaiknya kamu mandi sana, ini udah sore. Sehabis magrib mereka datang," suruh mamaku.
***
Masalah apa lagi ini, aku benar-benar tidak menyangka mamaku akan mengundang Faisal dan keluarganya untuk makan malam di sini sekalian membicarakan hubungan kami. Tadinya aku berniat malam ini sehabis makan aku akan bicara langsung pada mama tentang hubunganku dengan Faisal. Tidak boleh tertunda-tunda lagi. Tapi nyatanya malah dapat kejutan seperti ini.
Sebenarnya aku bukan mengulur waktu, sudah jauh beberapa minggu yang lalu aku sudah tiga kali mencoba untuk jujur tapi ada saja halangannya, termasuk mamaku yang super sibuk lah karena terlalu banyak pesanan catering. Terus disaat ingin ngobrol mamaku malah selalu saja memotong pembicaraanku dan berganti dengan topik yang mama buat atau pertanyaan tentang Faisal, membuatku jadi mengurut jidat saking pusingnya. Ya Allah kenapa susahnya hanya untuk berbicara jujur. Ujung-ujungnya malah jadi seperti ini, aku malah yang dibuat pusing harus bagaimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Cintaku
Storie d'amoreSeorang wanita yang bernama Musdalifah masih betah sendiri diusianya yang ke 28 tahun, ibunya sudah beberapa kali mencoba menjodohkannya dengan seorang pria, tapi Musdalifah selalu saja menolak untuk bertemu dengan pria pilihan ibunya itu, ibunya pu...